Ribuan, bahkan jutaan orang sedang mempersiapkan diri untuk bisa mengambil kesempatan bila sedang ada yang lewat. Mereka terus belajar, mereka menjadi orang yang serba bisa, mereka tangguh, mereka memiliki semangat, mereka mempersiapkan diri. Semua dilakukan agar mampu memenangkan persaingan karena selalu mengambil kesempatan. Kesempatan selalu ada, sayangnya kesmepatan hanya untuk mereka yang siap, demikian katanya.
Ajang Asian Games dan Asian Paragames adalah KESEMPATAN bagi atlit untuk menjadi kaya-raya, kesempatan bagi pelatih untuk kaya-raya. Besarnya bonus yang diberikan oleh pemerintah bagi peraih medai emas, hampir-hampir tidak pernah terpikirkan sebelumnya, tapi ini terjadi, bahkan bonus sudah diberikan sebelum acara penutupan perhelatan. Sayangnya, setiap cabang hanya menyediakan 3 kesempatan, diperebutkan oleh puluhan atlit di cabang yang sama.
SIA SIA
Dalam beberapa bulan terakhir saya mendapatkan kesempatan untuk pegang sebuah proyek besar, sudah barang tentu banyak pekerjaan yang melibatkan banyak pihak. Ada satu pekerjaan yang saya picthing ke beberapa vendor, pada akhirnya teman saya yang sudah lebih dari 15 tahun yang saya beri kepercayaan untuk mengerjakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini, adalah KESEMPATAN emas, karena dia "temen saya" berkesempatan untuk mendapatakan pemasukan lebih dari 150 juta per bulan, karena target dari project yang harus dia kerjakan konsekuensinya adalah fee sebesar itu. KESEMPATAN yang dalam seumur hidup dia belum pernah ada. Sayangnya dia menyia-nyiakan kesempatan ini, target pekerjaan hasilnya Nol besar, dan Fee pun Nol besar. Ini namanya Tolol. Sementara orang lain mati-matian mencari kesempatan. Saya tahu persis perkerjaan itu sayapun sanggup melakukannya, lantas kenapa dia menyia-nyiakannya? apakah memang dia termasuk golongan yang TIDAK SIAP??
Kedua, ada satu perkerjaan lagi yang saya percayakan kepada vendor, nilai pekerjaan sangat besar. konyolnya dia (dan team) juga menyia-nyiakan KESEMPATAN ini dengan bersikap Transaksional, alias itung-itugan. Sikap itung-itungan ini sebenarnya profesional, yaitu dibayar sesuai dengan pekerjaann, namun untuk urusan relationship dan kepercayaan, sikap ITUNG-ITUNGAN bisa mengakibatkan kita kehilangan pekerjaan. Dia buktiya...
Ketiga, pada gelaran Asian Paragame awal bulan lalu, ada keponakan sebagai atlit dan adik yang jadi pelatih. tetntu saja ini KESEMPATAN emas untuk mendapatkan uang, bayangkan sebagai atlit bisa saja mendapatkan 3 emas sekaligus, yang berarti 4,5 milyar bonus yang akan diterima. Namun sepertinya mereka pulang dengan tangan kosong.
LANTAS APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Tentu saja sebagai pribadi, kita harus selalu menyiapkan diri. Caranya? terus belajar, tidak itung-itungan, ringan tangan, positif, dan banyak hal positif lainnya. Yang kedua, begitu kesmepatan di dapat, jangan sia-siakan, yaitu kerjakan dengan sepenuh hati, kerjakan dengan mati-matian.
Dalam 5 tahun terakhir, saya benar-benar mengandalkan tabungan energi positif untuk mendapatkan kesempatan. Semua pekerjaan / proyek selama 5 tahun terakhir adalah hasil dari mempersiapkan diri. Saya berusaha menjadi pribadi yang ringan tangan, tidak itung-itungan dan pribadi yang terus belajar. Artinya kesempatan datang pada orang yang siap, pada orang yang bisa dipercaya, pada orang yang tidak itung-itungan.
Awal tahu lalu, kami mendapatkan proyek untuk pengembangan website dari sebuah BUMN di serang. Temen yang saya berikan kesmepatan untuk mengerjakan proyek ini sejak awal menunjukkan sikap itung-itungan. dan tebak apa yang terjadi? yaa... saya tidak lanjutkan kerjasama dengannya, padahal nilai proyeknya lebih dari 1M, wow..
Salam Ringan Tangan
Joko Ristono
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senin, 22 Oktober 2018
KESEMPATAN KOK DIBUANG
Ribuan, bahkan jutaan orang sedang mempersiapkan diri untuk bisa mengambil kesempatan bila sedang ada yang lewat. Mereka terus belajar, mereka menjadi orang yang serba bisa, mereka tangguh, mereka memiliki semangat, mereka mempersiapkan diri. Semua dilakukan agar mampu memenangkan persaingan karena selalu mengambil kesempatan. Kesempatan selalu ada, sayangnya kesmepatan hanya untuk mereka yang siap, demikian katanya.
Ajang Asian Games dan Asian Paragames adalah KESEMPATAN bagi atlit untuk menjadi kaya-raya, kesempatan bagi pelatih untuk kaya-raya. Besarnya bonus yang diberikan oleh pemerintah bagi peraih medai emas, hampir-hampir tidak pernah terpikirkan sebelumnya, tapi ini terjadi, bahkan bonus sudah diberikan sebelum acara penutupan perhelatan. Sayangnya, setiap cabang hanya menyediakan 3 kesempatan, diperebutkan oleh puluhan atlit di cabang yang sama.
SIA SIA
Dalam beberapa bulan terakhir saya mendapatkan kesempatan untuk pegang sebuah proyek besar, sudah barang tentu banyak pekerjaan yang melibatkan banyak pihak. Ada satu pekerjaan yang saya picthing ke beberapa vendor, pada akhirnya teman saya yang sudah lebih dari 15 tahun yang saya beri kepercayaan untuk mengerjakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini, adalah KESEMPATAN emas, karena dia "temen saya" berkesempatan untuk mendapatakan pemasukan lebih dari 150 juta per bulan, karena target dari project yang harus dia kerjakan konsekuensinya adalah fee sebesar itu. KESEMPATAN yang dalam seumur hidup dia belum pernah ada. Sayangnya dia menyia-nyiakan kesempatan ini, target pekerjaan hasilnya Nol besar, dan Fee pun Nol besar. Ini namanya Tolol. Sementara orang lain mati-matian mencari kesempatan. Saya tahu persis perkerjaan itu sayapun sanggup melakukannya, lantas kenapa dia menyia-nyiakannya? apakah memang dia termasuk golongan yang TIDAK SIAP??
Kedua, ada satu perkerjaan lagi yang saya percayakan kepada vendor, nilai pekerjaan sangat besar. konyolnya dia (dan team) juga menyia-nyiakan KESEMPATAN ini dengan bersikap Transaksional, alias itung-itugan. Sikap itung-itungan ini sebenarnya profesional, yaitu dibayar sesuai dengan pekerjaann, namun untuk urusan relationship dan kepercayaan, sikap ITUNG-ITUNGAN bisa mengakibatkan kita kehilangan pekerjaan. Dia buktiya...
Ketiga, pada gelaran Asian Paragame awal bulan lalu, ada keponakan sebagai atlit dan adik yang jadi pelatih. tetntu saja ini KESEMPATAN emas untuk mendapatkan uang, bayangkan sebagai atlit bisa saja mendapatkan 3 emas sekaligus, yang berarti 4,5 milyar bonus yang akan diterima. Namun sepertinya mereka pulang dengan tangan kosong.
LANTAS APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Tentu saja sebagai pribadi, kita harus selalu menyiapkan diri. Caranya? terus belajar, tidak itung-itungan, ringan tangan, positif, dan banyak hal positif lainnya. Yang kedua, begitu kesmepatan di dapat, jangan sia-siakan, yaitu kerjakan dengan sepenuh hati, kerjakan dengan mati-matian.
Dalam 5 tahun terakhir, saya benar-benar mengandalkan tabungan energi positif untuk mendapatkan kesempatan. Semua pekerjaan / proyek selama 5 tahun terakhir adalah hasil dari mempersiapkan diri. Saya berusaha menjadi pribadi yang ringan tangan, tidak itung-itungan dan pribadi yang terus belajar. Artinya kesempatan datang pada orang yang siap, pada orang yang bisa dipercaya, pada orang yang tidak itung-itungan.
Awal tahu lalu, kami mendapatkan proyek untuk pengembangan website dari sebuah BUMN di serang. Temen yang saya berikan kesmepatan untuk mengerjakan proyek ini sejak awal menunjukkan sikap itung-itungan. dan tebak apa yang terjadi? yaa... saya tidak lanjutkan kerjasama dengannya, padahal nilai proyeknya lebih dari 1M, wow..
Salam Ringan Tangan
Joko Ristono
Ajang Asian Games dan Asian Paragames adalah KESEMPATAN bagi atlit untuk menjadi kaya-raya, kesempatan bagi pelatih untuk kaya-raya. Besarnya bonus yang diberikan oleh pemerintah bagi peraih medai emas, hampir-hampir tidak pernah terpikirkan sebelumnya, tapi ini terjadi, bahkan bonus sudah diberikan sebelum acara penutupan perhelatan. Sayangnya, setiap cabang hanya menyediakan 3 kesempatan, diperebutkan oleh puluhan atlit di cabang yang sama.
SIA SIA
Dalam beberapa bulan terakhir saya mendapatkan kesempatan untuk pegang sebuah proyek besar, sudah barang tentu banyak pekerjaan yang melibatkan banyak pihak. Ada satu pekerjaan yang saya picthing ke beberapa vendor, pada akhirnya teman saya yang sudah lebih dari 15 tahun yang saya beri kepercayaan untuk mengerjakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini, adalah KESEMPATAN emas, karena dia "temen saya" berkesempatan untuk mendapatakan pemasukan lebih dari 150 juta per bulan, karena target dari project yang harus dia kerjakan konsekuensinya adalah fee sebesar itu. KESEMPATAN yang dalam seumur hidup dia belum pernah ada. Sayangnya dia menyia-nyiakan kesempatan ini, target pekerjaan hasilnya Nol besar, dan Fee pun Nol besar. Ini namanya Tolol. Sementara orang lain mati-matian mencari kesempatan. Saya tahu persis perkerjaan itu sayapun sanggup melakukannya, lantas kenapa dia menyia-nyiakannya? apakah memang dia termasuk golongan yang TIDAK SIAP??
Kedua, ada satu perkerjaan lagi yang saya percayakan kepada vendor, nilai pekerjaan sangat besar. konyolnya dia (dan team) juga menyia-nyiakan KESEMPATAN ini dengan bersikap Transaksional, alias itung-itugan. Sikap itung-itungan ini sebenarnya profesional, yaitu dibayar sesuai dengan pekerjaann, namun untuk urusan relationship dan kepercayaan, sikap ITUNG-ITUNGAN bisa mengakibatkan kita kehilangan pekerjaan. Dia buktiya...
Ketiga, pada gelaran Asian Paragame awal bulan lalu, ada keponakan sebagai atlit dan adik yang jadi pelatih. tetntu saja ini KESEMPATAN emas untuk mendapatkan uang, bayangkan sebagai atlit bisa saja mendapatkan 3 emas sekaligus, yang berarti 4,5 milyar bonus yang akan diterima. Namun sepertinya mereka pulang dengan tangan kosong.
LANTAS APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Tentu saja sebagai pribadi, kita harus selalu menyiapkan diri. Caranya? terus belajar, tidak itung-itungan, ringan tangan, positif, dan banyak hal positif lainnya. Yang kedua, begitu kesmepatan di dapat, jangan sia-siakan, yaitu kerjakan dengan sepenuh hati, kerjakan dengan mati-matian.
Dalam 5 tahun terakhir, saya benar-benar mengandalkan tabungan energi positif untuk mendapatkan kesempatan. Semua pekerjaan / proyek selama 5 tahun terakhir adalah hasil dari mempersiapkan diri. Saya berusaha menjadi pribadi yang ringan tangan, tidak itung-itungan dan pribadi yang terus belajar. Artinya kesempatan datang pada orang yang siap, pada orang yang bisa dipercaya, pada orang yang tidak itung-itungan.
Awal tahu lalu, kami mendapatkan proyek untuk pengembangan website dari sebuah BUMN di serang. Temen yang saya berikan kesmepatan untuk mengerjakan proyek ini sejak awal menunjukkan sikap itung-itungan. dan tebak apa yang terjadi? yaa... saya tidak lanjutkan kerjasama dengannya, padahal nilai proyeknya lebih dari 1M, wow..
Salam Ringan Tangan
Joko Ristono
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kesempatan memang jarang datang dua kali. tapi kalo misal dibuang karena bertentangan dengan hal yang lebih prinsip, insyaalah akan datang lagi.
BalasHapus