Sore ini
saya mendapatkan share artikel di grup WA “Jangan Takut Pensiun – JTP”, kok pas
banget dengan yang saya pikirkan, hanya karena belum ada waktu buat nulis…
eeeeh tiba-tiba sudah ada yang nulis artikel kereen ini. Yuuk disimak:
Negeri Seribu Instan - Reni.
K. Ashuri
Bukan Indonesia namanya, jika (mayoritas) rakyatnya menyukai
sesuatu yang terencana. Ya, di negara ini hampir semua rakyatnya, maunya
serbaaaa instan!
Mau makan, cari yang instan. Mau cantik, cari yang instan.
Mau sehat, cari pengobatan instan. Nggak peduli apakah yang instan2 itu baik
atau tidak untuk dirinya. Yang penting cepet tersaji, cepet cantik, cepet
sehat. Kalo perlu, lakukan sekarang, daaaan...'eng ing eeeng'... saat ini juga
bisa terlihat hasilnya. Waaaw!
Bisnis pun tak luput dari proyek instan. Baru buka usaha,
udah mau dapet untung, GEDE lagi maunya, hehehe... ππ.
Pengen cepet balik modal. Pengen cepet bisa 'financial freedom'. Kalo perlu
tinggal tunjuk tangan, sim salabim!! Duit udah ajeg di pundi2 yang disiapkan.
Azzzeeeek.. ππ
Begitu pula jika terjadi hambatan bisnis. Maunya cari
konsultan instan. Konsultan yang langsung bisa meroketkan omzet. Makin
meyakinkan untuk memberikan janji hasil yang cepat, maka makin dicarilah jasa
konsultan itu. Tak peduli, dengan cara bagaimana, yang penting bisa memberikan
hasil secepat kilat! Dhuaarrr!! ⚡⚡⚡
Dan masih banyak lagi hal2 yang serba instan lainnya.
Lihatlah berbagai promo untuk iklan produk dan jasa. Berlomba2 menarik pembeli
dengan iming2 layanan serba 'instan'. Hingga rasanya pantas jika negeri ini mendapat sebutan 'Negeri Seribu
Instan'. Begitu paling tidak menurut saya, hehe ππ
Ya, budaya instan. Budaya 'ujug-ujug'. Atau budaya 'mak
bedhundhuk', kata orang jawa bilang ππ.
Budaya berpikir cepat, yang terkadang tak disertai rasionalitas. Apapun harus
cepat, demi memenuhi hasrat hati merasa puas.
Duhai sahabat, apakah gerangan yang dilupakan di negeri ini?
Mungkin kita lupa, bahwa hidup yang kita miliki ini melalui sebuah proses. Dan
kita mungkin lupa, bahwa kita perlu waktu, perlu kesabaran dalam menjalani
proses tersebut.
Alam ini pun diciptakan Allaah, dengan sebuah proses. Bukan
dengan 'ujug2', seketika alam semesta ini ada. Bumi, langit dan benda semesta
lainnya, diciptakan melalui sebuah proses, yang tidak sebentar, bahkan butuh
ribuan atau bahkan jutaan tahun! Dan kita, sebagai manusia, juga tak luput dari
sebuah proses. Ya, sebuah proses penciptaan. Mengalami sebuah proses tumbuh
kembang. Dari janin hingga saat ini kita dewasa.
Dan, sadarilah sahabat, bahwa apa yang kita dapatkan hari
ini, adalah hasil dari proses yang telah kita jalani selama bertahun2. Bukan
dari hasil sesaat. Bukan dari hasil kerja kita kemarin sore, atau minggu lalu.
Apa yang kita tanam, itulah yang kita petik.
Dan, saat kita ingin mengubahnya menjadi hasil berbeda.
Ingin berbuah hasil yang 'cetar' seperti yang kita inginkan. Namun tanpa mau
ada perubahan proses yang kita harus jalani. Tanpa berpikir, bahwa jika ingin
'berbuah' baik maka kita harus menanam bibit yang baik, perawatan yang baik.
Sementara kita hanya ingin semua berubah seketika, tanpa melalui proses??!!
Whoalaa, perfecto!! πππ
Duhai, sahabat. Apa gerangan yang membuat kita selalu tergesa-gesa?
Selalu ingin terburu2 untuk cepat mendapat hasil? Padahal bisa jadi, kita belum
merencanakan tujuan dengan jelas. Belum mengerjakan perubahan dengan maksimal.
Belum melakukan perubahan itu secara istiqomah dan terus menerus.
Ketahuilah, sahabat. Sifat tergesa2 atau terburu2 itu,
adalah sifat tercela dan dilarang dalam agama Islam. Rasulullah bersabda :
Tergesa-gesa adalah termasuk perbuatan setan” (HR Tirmidzi). Ya, Islam sangat
menganjurkan umatnya untuk selalu tenang, sabar, dan dalam perencanaan yang
baik. Bukan dengan ketergesa2an. Karena hal ini hanya akan menimbulkan banyak
penyesalan, kekecewaan dan keputusasaan, dikemudian hari.
Mulailah membangun sesuatu dari pondasi yang kuat. Bukan
langsung naik ke 'atap'. Apa jadinya jika sebuah bangunan yang langsung
membangun tiang atau atapnya, tanpa pondasi yang kuat? Ya, tentu, bisa saja
bangunan itu berdiri. Namun tinggal menunggu waktu, kapan bangunan itu roboh,
bukan?
Nah, sahabat, begitu pula dengan bisnis ataupun hal2 lain
dalam hidup kita. Mulailah dari perencanaan yang baik. Bangun tahap demi tahap
secara istiqomah. Insya Allaah, hasil yang terbuat dari proses yang baik, akan
membawa hasil yang baik pula.
Yuk, mulai saat ini kita mulai merencanakan segala hal
dengan baik. Tenang dan sabar dalam menjalaninya. Jangan lupa untuk selalu
berdoa, dan berprasangka baik pada
Allaah. Semoga, Allaah selalu memberikan kekuatan kita. Agar istiqomah dalam
melakukan semua rencana, atas nama ibadah. Dan semoga Allaah meridhoi apa yang
telah kita kerjakan, Aamiin Ya Robbal 'aalamiin.
Salaam penuh keberkahan,
Reni. K. Ashuri
Sharia Financial and Business Coach
Nikmati artikel
menarik lainnya di:
- http://coachreni.blogspot.co.id
- http://www.jokoristono.com/2017/03/terima-kasih-kepada-pembaca-buku-ku.html
- http://www.jokoristono.com/2017/03/buku-keren-rumputku-lebih-hijau-dari.html
SSalam Smart Life
Joko Ristono
#biasakanberpikirproses
#sabardalamberproses
#adaprosesdalambisnis
#sabardalamberbisnis
#prosesmenujukebaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar