Saya sering mengungkapkan, mengatakan dan menuliskan, satu
keyakinan yang sampai saat ini saya senantiasa berusaha untuk mengejawantahkan
dalam kehidupan saya. Kalimat itu berbunyi : TUJUANlah
YANG MEMBUAT MANUSIA HIDUP. Tanpa
makanan manuasia bertahan 40 hari, tanpa miuman bertahan 3 hari, tanpa udara
manusia bertahan 7 menit, tanpa HARAPAN manusia MATI MENDADAK! (quote ini saya tulis berulang di buku ini)
Tidak semata-mata orang yang punya cita-cita / harapan / goal
(bahasa kerennya) lantas sudah selesai urusan. Ada satu sifat dasar manusia
yang sering menjadi hambatan untuk menggapai yang dicita-citakannya (menggapai
cita-cita : SUKSES). Hambatan yang paling popular adalah
"KONSISTENSI"... halah... apa itu bahasanya tinggi amat... ? ya sudah
kita sebut istiqomah (naah kalo itu saya tahu). Ada bahasa yang
lebih gampang lagi untuk dipahami sebagian besar orang "HANGAT HANGAT TAI
AYAM" heheheh.
Kata para pakar motivasi, untuk sukses itu hanya perlu 3 hal
(trus kenapa tuhan menciptakan 5 jari??). 1. Buat goal,
2. Buat rencana, 3. Action. Mungkin yang 2 jari lagi adalah: 4. Konsisten, 5.
Ber-do'a
Kita bahas masalah in-KONSISTENSI atau tidak ISTIQOMAH
atau ANGET-ANGET tai AYAM. Penyakit yang satu ini sering tanpa ampun menyerang
siapa saja, saya sering dijangkiti penyakit ini. tapi buah dari konsistensi ini
sangat dasyat dan dijamin tujuan sukses. Bayangkan kalau mas Edison nggak
istiqomah, maka di percobaan lampu ke 10, 012 dia berhenti dan tidak akan ada lampu yg menerangi rumah
kita saat ini,
karena lampu ijar baru menyala di percobaan ke 10,013
Pada saat menetapkan tujuan (misal menurunkan berat badan 6
kg dalam 6 bulan kedepan). Bukan tiba-tiba sih goals ini ditetapkan, tapi
setelah sejumlah celana mahal tidak muat lagi, setelah gerakan tidak lincah dan
dapat komplain dari istri, setelah sekian lama tersiksa karena susah duduk
jongkok karena terganjal perut... saat itulah... OK SAYA AKAN LANGSING SEPERTI
DULU LAGI DALAM 6 BULAN. Apa yang kemudian dilakukan selanjutya? yuup betul! Daftar
fitnes (mahal), beli whey protein (mahal), beli supplemen pembakar lemak
(mahal), setiap hari liatin video work out di youtube (biar termotivasi), diet tidak makan malam (selama sebulan
tidak bisa tidur karena didera lapar), dan resolusi lainnya. Bulan pertama
berjalan lancar, TAPI berat badan badan tidak beranjak turun (masih seperti
sedia kala 70kg -- idealnya 64kg). ahhh kan target-nya 6 bulan ke depan... ini
baru 1 bulan, jangan buru-buru nge-judge dong... "masih semangat". bulan-bulan berikutnya:
ternyata fitness itu tersiksa banget, ternyata suplemen dan susu itu menguras
kantong, ternyata tidak makan malam itu seperti tidak mensyukuri nikmat Tuhan
karena tidak menikmati hidup... toh saya tetap baik-baik saja dengan berat
70kg. "mulai malas latihan" tapi karena bayar mahal... terpaksa
latihan. latihan karena terpaksa BEDA dengan latihan karena Goals. itu contoh konsistensi...
sungguh tidak mudah. biasanya semangat luntur oleh deraan waktu!
Contoh lain!
Ada seorang yang tiba-tiba mendapatkan hidayah, sehingga
punya goals untuk berubah total. Khusyuk berdo'a, ber-sodakoh, rajin puasa senin kamis, rajin
tahajud, dhuha gak pernah dilewatkan, dan anti maksiat.
Ketika kehidupan berjalan dengan baik, hidup nyaman dan
pikiran tentram,... seringkali KONSISTENSI-nya ilang. Ah gak puasa sekali-kali
gak apa2, kan hari ini ada meeting dengan klien gak enak kalau saya puasa.
Capek sekali hari ini, tadi 4 jam kena macet di jalan pulang... tahajud besok
malam saja. Si bos pagi-pagi sudah ngajak meeting, belum sempet dhuha nich...
apa boleh buat... DAN HEBAT-NYA seolah hidup baik-baik saja, masih tetap nyaman
dan pikiran tentram.
Yuuk lihat sebera sering kita melupakan tujuan kita hanya
karena tidak bisa konsisten!
Tapi Jangan kawatir, konsistensi bisa dilatih kok... yang
paling penting adalah jangan sampai kita TIDAK PUNYA GOALS... selalulah punya
cita-cita, karena itulah yang membuat kita tetap hidup
Michael Jordan seorang legenda
basketball dunia, pernah membawa teamnya Chicago bulls 6 kali memenangkan
kejuaraan nasional NBA. Dan dia adalah menjadi daya tarik sehingga olahraga ini
mejadi sangat popular. Kepopulerannya juga membawanya membintangi sebuah film
animasi yang dikombinasikan dengan peran manusia nyata. Kisah kesuksesan
Michael Jordan menggambarkan konsistensi yang luar biasa dari seorang pemuda
yang ditolak oleh klub basket SMA-nya karena masalah tinggi badan. Namun karena
dia tidak mengenal lelah dan konsisten untuk berlatih, akhirnya tinggi badan
bertambah menjadi 191cm dan diterima menjadi anggota team. Konsistensi dalama
berlatih basket membawanya menjadi seorang legenda dunia dan tercatat dalam
sejarah.
Konsistensi selalu menjadi hal besar
yang dimiliki oleh para tokoh sukses, lihat saja Jet Lee yang konsisten tidak
mengenal lelah belajar kungfu, bagaimana dengan Gubernur California saat
berjuang menjadi binaragawan, dia konsisten berlatih 4 jam sehari karena yakin
yang dia lakukan adalah sesuatu yang akan membesarkan dirinya kelak, begitu
pula dengan Roger Federer pemegang rekor grand Slam dengan 15 gelar, belum
tertandingi oleh petenis hebat manapun. Kosisten berlatih tenis sejak usia 12
tahun. Dan lainnya. Mereka bilang bukan bakat yang membuat kesuksesan
seseorang, tapi konsistensi, yaitu ketekunan berlatih, kerja keras, ulet dan
tidak gampang menyerah.
Salam Smartlife
Tidak ada komentar:
Posting Komentar