Kehidupan
ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriannya saja, dia
orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit. –
Pramoedya Ananta Tour
Work
Hard Play Hard, adalah salah satu bentuk keseimbangan.
Banyak perusahaan mewajibkan karyawannya untuk mengambil cuti, membuat design
kantor sedemikian rupa menjadi tempat yang menyenangkan, ada tempat santai,
meja bilyard, ruangan bermain musik dan secara rutin melakukan acara kebersamaan.
Lihat bagaimana google merancang kantornya, dan membebaskan 20% waktu karyawan
untuk melakukan semua hal yang disukainya.
Pada
dasarnya manusia memiliki batas ketahanan dalam bekerja secara
fisik, begitu juga batas ketahanan dalam berpikir, bukan seperti mesin yang
bisa diforsir hanya dengan memberikan bahan bakar saja. Semakin dipaksakan
produktivitasnya berbanding terbalik.
Bahkan
konon otak manusia harus istirahat setelah berpikir keras selama 40
menit, bila dipaksakan justru tidak menghasilkan ide-ide dan pemikiran
kreatif. Itulah kenapa ide-ide brilian muncul bukan di ruang meeting, bukan
muncul di dalam kantor, justru ide brilian datang pada saat kita sedang santai
menikmati kopi di caffe, saat sedang liburan di pantai atau maaf saat sedang
jongkok di kamar mandi.
Coba
perhatikan, kenapa orang jakarta rela menempuh perjalanan yang macet di setiap
week end hanya untuk berlibur ke puncak? Kenapa banyak karyawan menghabiskan
waktu berkualitas dengan keluarga setiap week end, kenapa banyak orang menabung
untuk akhirnya digunakan biaya berlibur ke luar negeri? Jawabannya satu
“KESEIMBANGAN HIDUP”
Memikirkan
Dunia sekaligus memikirkan akhirat adalah bentuk keseimbangan. Seimbang antara
pekerjaan, keluarga, sahabat, ibadah dan semangat kadang bukanlah hal yang
mudah untuk dilakukan, namun harus diusahakan. Kebahagiaan yang kita cari harus
diupayakan antara bahagia secara materi, bahagia secara emosi dan bahagia
secara spiritual. Keseimbanganlah yang akan membuat hidup kita terasa nikmat
untuk dijalani. Selain work hard play hard, saya sering menggantinya dengan work
hard pray hard.
Bayangkan
hidup itu seperti pemain akrobat dengan lima bola di udara.
Kita
bisa menamai bola-bola itu dengan sebutan: Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan,
Sahabat dan Semangat
Kita
harus menjaga semua bola itu tetap di udara dan jangan sampai ada yang
terjatuh.
Kalaupun
situasi mengharuskan Anda melepaskan salah satu di antara lima bola tersebut,
lepaskanlah "pekerjaan" karena pekerjaan adalah BOLA
KARET.
Pada
saat Anda menjatuhkan nya, suatu saat ia akan melambung kembali. Namun empat
bola lain seperti Keluarga, Kesehatan, Sahabat, dan Semangat adalah
BOLA KACA. Jika Anda menjatuhkannya, akibatnya bisa sangat fatal!"
Pada
kenyataannya, kita terlalu menjaga pekerjaan (bola karet). Bahkan
kita mengorbankan keluarga, kesehatan, sahabat, dan semangat demi menyelamatkan
bola karet tersebut.
Contohnya:
·
Demi uang atau pekerjaan, kita mengabaikan
keluarga,
·
Demi meraih sukses dalam pekerjaan, kita
tidak memperhatikan kesehatan,
·
Demi uang atau pekerjaan, kita rela
menghancurkan hubungan dengan sahabat baik.
Bukan
berarti pekerjaan tidak penting! Tapi jangan sampai uang atau pekerjaan menjadi
"berhala" dalam hidup kita. Ingat..! kalaupun terpaksa kita harus
kehilangan, tapi uang selalu bisa kita cari lagi. Tetapi manakala kita
harus kehilangan keluarga, kemana lagi kita bisa membelinya..?
Dαn
jika kita harus kehilangan sahabat baik, apakah kita juga bisa membeli
sahabat..?
Dαn
Apakah kesehatan kita juga bisa kembali normal jika kita terkena penyakit
kritis..?
Jagalah
agar prioritas hidup kita tetap seimbang..! Teruslah belajar, berusaha dan
berdo'a sebagai kunci kita dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan
Salam
Smart Life
Joko
Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar