Mari kita jawab dengan jujur, apa yang Anda rasakan ketika menengok sosial
media, facebook misalnya, terutama dalam masa kampanye pemilu 2 tahun lalu
atau sebulan terakhir?
Di sosial media sana ada banyak provokasi, ada banyak
kebencian, ada banyak pemutarbalikan fakta, ada banyak perbedaan pendapat yang
berlebihan, ada banyak penyaluran dendam masa lalu, dan hal-hal lain yang
berlebihan. Kebebasan berpendapat yang kebablasan, sering kali terjadi
pertengkaran dan permasalahan dari sini.
Lihat demo terbesar sepanjang sejarah jakarta, 4
November 2016, dengan peserta hampir 200,000 orang. Menjadi berita dunia.
Kejadian tersebut diawali dari postingan video yang dirubah scriptnya dengan
menghilangkan kata “pakai”. Maknanya berubah sehingga membakar emosi dan menimbulkan
permasalahan yang begitu besar. Begitu besarnya pengaruh dari sosial media,
karena memang saat ini hampir seluruh masyarakat sudah ter-connect dengan
internet. Dan masig banyak lagi contoh: Artis-artis berantem karena sosial media,
jupe vs nikita, Aliando vs Anji, jupe vs dewi persik, ayu ting ting vs nikita,
dan lainnya...
Jadi mari kita LEBIH BIJAK bijak menggunakan sosial media.
Kembali ke pertanyaan di atas... saya sering
merasakan marah, terpancing emosi, muncul kebencian karena posting atau
komentar yang asal posting, asal komen, tanpa dipikirkan kebenaran dan dampak
dari posting atau komen tersebut. Kodrat manusia memang menemukan 1000
kekurangan orang lain jauh lebih mudah dibandingkan menemukan satu kelebihan,
perlu belajar untuk selalu melihat 1 kelebihan ini. Itulah kenapa yang muncul
di sosial media kebanyakan Hate Speech, lebih banyak muncul provokasi dan
kebencian. Seandainya semua orang termasuk saya sudah mampu melihat sisi
positif dibandingkan sisi negatif, betapa ademnya dunia maya ini.
Faktanya dari teman di sosial media kita,
orang-nya hanya itu-itu saya yang membuat kita sering merasakan marah, terpancing emosi, muncul kebencian karena
posting atau komentar yang asal posting, asal komen, tanpa dipikirkan kebenaran
dan dampak dari posting atau komen tersebut. Jadi solusinya gampang – UN-FRIEND
atau UN-FOLLOW mereka. Selesai. Toh kan hanya un-friend di sosial media, masih berteman di dunia
nyata.
Jadi untuk temen-temen yang saya un-friend atau un-follow, mohon maaf yaa, demi kebaikan semua. Toh kita masih berteman di dunia nyata kok. Ok Bro?
Selamat mencoba
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar