Hanya
ketika Anda mampu membuat orang lain sukses dan bahagia, maka Anda akan sukses
dan bahagia – Jack Ma
Maka
Berbahagialah agar Anda Menjadi Sukses (Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Kw).
Betapa bahagianya kalau nanti saya
‘sukses’ menjadi pengusaha! Saya pasti akan bahagia kalau “sukses’ mendapatkan
pacar gadis pujaan hatiku!
Saya akan bahagia kalau anak saya ‘sukses’ menjadi
juara 1 di kelas! Seandainya saya ‘sukses’ punya gaji 30 juta pasti saya
bahagia! Kalau saya berhasil memberli rumah di Sentul City pasti saya bahagia. Saya
akan bahagia kalau bisa kerja kantoran di sudirman! Sepertinya MASUK AKAL! Dan kebanyakan
orang mungkin juga akan setuju dengan pernyataan-pernyataan tersebut.
Kebahagiaan, bisa dibagi menjadi 3
jenis kebahagiaan, kebahagiaan secara materi, kebahagiaan secara emosi dan
kebahagiaan secara spiritual. Dalam kenyataannya, tidak serta merta, ketika
materi tercapai lantas kita mendapatkan kebahagiaan, ketika mendapatkan lingkungan
kerja yang menyenangkan lantas kita bahagia, atau bisa membantu orang selalu
membuat kita bahagia. Karena kebahagiaan itu letaknya ada di dalam pikiran,
yaitu rasa syukur! Dengan mensyukuri keadaan akan melahirkan kebahagiaan.
Batasan antara bahagia dan tidak adalah rasa syukur ini.
Kesuksesan
Sukses adalah ketika apa yang
dicita-citakan tercapai, itulah hakekat sukses. Tahun lalu, Jono memimpikan
berangkat umroh, membeli rumah baru, dan menikah, dan di akhir tahun 3
cita-cita Jono tercapai. Jono Sukses...
Ukuran kesuksesan bukanlah Rumah
Mewah, mobil berjejer, istri cantik, karir cemerlang! Setiap orang punya ukuran
kesuksesan sendiri-sendiri, tidak bisa dipukul rata antara orang satu dengan
orang lainnya. Namun pada umumnya, orang-orang akan melihat kesuksesan secara
umum seperti karir cemerlang, rumah mewah, tinggal di lokasi elit, mobil
berjejer, umroh setiap tahun, jalan-jalan ke luar negeri dan lain-lain. Hampir
semua kesuksesan pada umumnya dikaitkan dengan materi, tidak salah, karena
menilai kesuksesan ini paling kasat mata, sangat kelihatan. Beberapa orang
sukses menjalani hidup sebagai aktivis sosial atau keagamaan, mereka tidak
bergelimang harta, hidupnya dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan untuk membantu
orang lain. Ukuran kesuksesannya adalah, bila saya bisa berguna untuk orang
lain sehingga orang lain hidupnya lebih baik, maka saya sukses. Jono sukses
mendapatkan teman-teman yang penuh perhatian dan kehangatan, bersama
teman-teman ini Jono menghabiskan waktu untuk mengusir kepenatan usai bekerja
seharian, bahkan sesekali atasnnya ikut bergabung, Jono sukses mendapatkan
kebahagiaan secara emosional.
Bahagia
untuk mencapai kesuksesan
Bahwa perasaan bahagia memiliki
banyak manfaat untuk kehidupan kita. Oleh karena itu orang yang mampu
menciptakan kebahagiaan akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupannya.
Alex seorang pengeluh, cuaca panas
membuatnya bete, cuaca dinginpun disalahkan, kemacetan mampu membuatnya
marah-marah tidak jelas, laptop hang membuatnya ngambek dan bad bood, makanan
di kantin ke-asinan langsung membuatnya kenyang, dan banyak hal kecil lainnya.
Mengeluh membuatnya tidak bahagia. Kira-kira, dalam karir seorang yang tidak
bahagia karena sifat ‘pengeluh’ seperti ini bisa sukses? Ketika atasannya ingin
mengangkat seseorang untuk menjadi manager, saya berani taruhan Alex tidak akan
terpilih.
Penelitian menunjukkan bahwa orang
yang BAHAGIA akan cenderung BERPIKIR POSITIF dan SELALU OPTIMIS. Artinya orang
bahagia berbanding lurus dengan kesuksesan. Orang bahagia bekerja lebih baik
dan lebih produktif, sehingga orang bahagia akan memiliki penghasilan yang
tinggi. Orang bahagia akan memiliki sikap Optimis, hal ini akan membuatnya
berani menetapkan target yang tinggi dan agresif. Orang bahagia tidak mudah
stress, karena pada hakekatnya bahagia timbul dari rasa syukur, syukur
berbanding terbalik dengan stress. Orang bahagia memiliki daya tahan tubuh yang
baik, oleh karena itu tidak mudah sakit dan lebih cepat pulih ketika terjadi
sakit, dan hasil akhirnya orang bahagia panjang umur.
Penelitian Prof. Sonja Lyubomirsky
(Lyubormisky, King & Diener 2005), melakukan Studi dengan 3 sudut pandang,
dengan pertanyaan seperti ini; 1. Apakah
orang-orang bahagia lebih sukses daripada orang yang tidak bahagia? 2. Apakah
kebahagiaan mendahului kesuksesan? Dan 3. Apakah Dampak Positif mengakibatkan
atau mengarahkan perilaku yang berorientasi kesuksesan?
Ada korelasi yang kuat antara mood
dan kebahagiaan atau kesuksesan seseorang. Jika mood dalam keadaan baik maka
orang akan lebih mudah fokus dan bersemangat dalam beraktivitas dan berkarya. Hasil
dari ketiga jenis studi menunjukkan bahwa kebahagiaan mengarah ke keberhasilan
yang lebih besar dalam hidup. Dijelaskan bahwa orang-orang bahagia sering
mengalami suasana hati yang positif dan suasana hati yang positif ini mendorong
mereka menjadi lebih mungkin untuk bekerja secara aktif menuju sasaran baru dan
membangun sumber daya baru. Ketika orang merasa senang, mereka cenderung merasa
yakin, optimis, dan energik dan lain-lain, mereka menjadi orang yang ramah dan menyenangkan.”
Apakah orang bahagia selalu sukses?
Tidak selalu, tapi orang bahagia lebih mudah sukses. Jadi bagaimana? Pencapaian tidak
berbanding lurus dengan kebahagiaan, tapi kebahagiaan akan menghasilkan
pencapaian. Urutannya adalah: BESRYUKUR – BAHAGIA – KERJA KERAS – SUKSES
Selamat bahagia dan sukses
Salam Smart Life
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar