Tahun 2008,
tahun dimana saya mengenal ESQ, mengenal sosok Ary Ginanjar, dan Tuhan
menjadikan tahun tersebut menjadi momentum perubahan besar dalam hidup saya.
Training ESQ profesional selama 3 hari merubah diri 180 derajat, menjadi rajin
beribadah dan tidak lagi berani secara sengaja meninggalkan perintah-Nya.
Ada banyak
proses yang terjadi dalam kegiatan tersebut, selama 3 hari. Sebelumnya
terimakasih kepada pihak company memlalui HRD memberikan kesempatan kepada
beberapa karyawan untuk mengikuti training ini. Ada proses perenungan,
mengingat-ingat betapa kehidupan kita bergelimang dosa, betapa setiap hari
melakukan hal yang dilarang agama dan dengan enteng meninggalkan perintah-Nya.
Perenungan dilakukan begitu khusyuk, menghasilkan penyesalan dan gejolak yang
sangat kuat, setiap pribadi untuk berubah dan menjadi manusia yang lebih baik. Ada
proses belajar mendapatkan ilmu bagaimana seharusnya menjalani hidup yang
seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
Intinya
training tersebut menjadi Momentum bagi saya untuk berubah menjadi manusia yang
taat beribadah dan mampu menjalankan kewajiban sholat 5 waktu yang selama ini
tidak pernah bisa full, masih bolong di sana sini, kalau subuh dijalankan, eeh
dhuhurnya ketinggalan, kalau subuh dan ashar dijalankan, magribnya gak kebagian
waktu karena habis diperjalanan. Apapun alasannya pokoknya masih bolong-bolong.
Namun momentum ESQ ini bisa membalikkan keadaan 180 derajat, alhamdulillah
tidak bolong lagi.
Momentum untuk berubah (menjadi lebih
baik)
James
Brown, penyanyi groove yang sangat fenomenal, paling menjadi panutan di dunia
music. Kisah hidup yang sangat memilukan di masa kecil, mulai dari ayah yang
setiap hari memukuli dia dan ibunya, sampai meninggalkannya. Ada momen dimana,
sang ibu yang sangat disayangi tidak mengakui “pura-pura tidak mengenalnya”
sebagai anak, hanya karena sang ibu sedang melayani tamunya, malu kepada tamu
kalau tahu bahwa dia punya anak. Momentum ini menjadikan dendam positif bagi di
James kecil untuk menjadi anak yang madiri, menghidupi diri sendiri, dan
menemukan bakatnya sendiri, tumbuh menjadi penyanyi paling fenomenal.
Bagaimana
dengan petinju legendaris yang kisahnya menginspirasi banyak orang “Roberto Duran”.
Prestasi bertinjunya tidak tertandingi oleh petinju manapun, lahir di Panama
dalam situasi politik yang kacau balau. Karena sang Ayah meninggalkannya dia,
ibu dan adik-adiknya, memaksa dia untuk mandiri, mencari makan untuk bertahan
hidup di masa kecil. Mungkin dia adalah satu-satunya tokoh di dunia yang buta
huruf, yaa buta huruf, karena memang tidak pernah mendapatkan kesempatan
bersekolah sama sekali. Kehidupan yang keras membuatnya menjadi jagoan jalanan,
memenangkan perkelahian jalanan dengan siapapun, yang pada akhirnya disalurkan
oleh pelatih tinju lokal.
Singkat
cerita dia berhasil menjadi juara dunia kelas walter berkat pelatih Amerika
bernama Ray Acer, pelatih legendaris yang pernah melatih 10,000 petinju selama
70 tahun karirnya sebagai pelatih. Pelatih yang awalnya ditolak mentah-mentah
karena si Roberto ini memang anti amerika, dendam yang disebabkan karena ayah
yang meninggalkan dia berasal dari amerika. Dengan mudah mengalahkan Sugar Ray
Leonard yang juara dunia idola amerika, sampai akhirnya dilakukan re-macth atas
permintaan pihak Sugar ray. Pada saat re-macth ini dia kehilangan semangat
bertinju, bahkan di ronde 12, di tidak mau bertanding lagi dan menyerahkan
gelarnya begitu saja. Ada momentum yang membuat dia bangkit lagi dan bertinju
lagi, adalah ketika semangat kebangsaan-nya dibangkitkan, ketika Panama harus
bangkit dari tekanan Amerika, ketika rakyat menghendaki dia mengangkat martabat
negara.
Apa Momentum Anda
Ketika
seseorang mengalami keterpurukan dalam hidup, hal ini bisa dijadikan momentum
untuk bangkit dan menggelorakan dendam positif, sehingga merubahnya menjadi
lebih giat lebih rajin, disiplin, dan berubah menjadi religius.
Ketika seseorang
kehilangan pekerjaan, ini bisa dijadikan momentum untuknya pindah kuadran
menjadi pengusaha, cita-cita yang selama bertahun-tahun hanya di angan-angan
dan tidak pernah berani untuk memulai, akhirnya terjadi karena ada momentum kehilangan
pekerjaan.
Harus berubah
Fitrah
manusia adalah berubah, berubah menjadi lebih baik, bertumbuh dan berkembang. Konon
semua yang ada di dunia ini memang berubah, satu-satunya yang tidak berubah
adalah perubahan itu sendiri. Namun, tidak semudah membalikkan telapak tangan
untuk berubah, diperlukan motivasi yang kuat untuk akhirnya bisa dan mau
berubah. Sebuah perusahaan berubah ketika terancam bangkrut, terlambat. Seorang
pelajar berubah menjadi rajin ketikan terancam tidak naik kelas, seorang suami
berubah menjadi romantis ketika terancam ditinggal istrinya. Diperlukan momentum
untuk berubah
Salam
Smart Life
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar