Dengan
menyadari potensi diri seseorang juga rasa percaya diri akan kemampuan
seseorang. Seseorang dapat membangun dunia yang lebih baik – Dalai Lama
Cita-cita
tertinggi seorang pembalap adalah bisa menjadi driver di balik kemudi mobil F1,
syukur-syukur menjadi juara, syukur-syukur bisa menjadi driver di team raksasa
seperti Ferrari, Mercedess atau Red Bull. Ada tahapan yang harus dilewati untuk
menjadi pembalap F1, memulai balapan gokart sejak usia dini dilakukan hampir
semua pembalap sukses di F1.
Michael Schumacer melalukan sejak usia 3 tahum
begitu pula dengan Lewis Hamilton, Ayrton Sena, Nico Rosberg , termasuk
satu-satunya orang Indonesia yang berhasil menjadi pembalap F1, Rio Haryanto
pun menjadi pembalap gokart dan menjadi juara gokart nasional di tahun 1999, saat
masih anak-anak, dan di tahun 2008 menjadi juara pertama ajang Asian Karting
Open Championship seri 1 di sirkuit Guia, Makau, Cina. Selanjutnya Rio berkarir
di balapan Ajang balap bernama Asian Formula Renault Challenge dan Formula Asia
2.0, berlanjut ke formula BMW pasific. Prestasi gemilang di Formula BMW
mengantarkannya ke balapan yang lebih bergengsi yaitu GP3 Europe Series 2010.
Dengan kecemerlangannya tidak perlu waktu lama, akhirnya di tahun 2012 naik ke
GP2, setingkat di bawah F1 sebagai kursi tertinggal yang diimpikan semua
pembalap. Dan sejarah mencatatkan Rio sebagai pembalap Indonesia pertama yang
berhasil menjadi driver mobil F1 di tahun 2016.
Sean
Gelael yang sekarang ada di Formula 3 adalah juara gokart saat kecil. Setelah
sukses di gokart, seiring bertambahnya usia mereka akan menantang diri di
balapan formula 3, sukses akan membawanya naik ke Formula 2, dan kesuksesan di
Formula 2 memberikan kesempatan untuk membalap di Formula 1.
Pembalap
Moto GP paling fenomenal dengan rekor 8 kali juara dunia, Valentino Rosi,
melewati tahapan ini, membalap di kelas 125cc, naik kelas ke kelas 250 cc dan
berakhir di balapan paling bergengsi yaitu Moto GP.
Tangga di dunia sales
Dalam
sejarah dunia sales, tidak pernah ada cerita target penjualan diturunkan oleh
Pak Bos kita. Kecuali kondisi global yang memaksa target diturunkan. Tidak ada
yang salah dengar target yang selalu dinaikkan dari tahun ke tahun oleh bos, dan
memang harus demikian.
Seorang
staf dengan rata-rata penjualan 5 unit mobil /bulan ditahun 2016, maka di tahun
2017 managernya akan memberikan target 10 unti mobil per bulan. Pencapaian di
tahun 2017 rata-rata 7 unit mobil /bulan, manager akan memberikan target sales
di tahun 2018 adalah 15 unit mobil /bulan.
Potensi
seseorang terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu, skill meningkat,
cara handling keberatan juga semakin mahir, cara melakukan penawaran semakin
canggih, dan semakin hari jumlah daftar prospek semakin banyak. Inilah yang
mendasari target semakin tahun semakin naik.
Tidak
ada ruginya bagi diri kita, selain menguntungkan perusahaan diri kita sebagai
yang menjalankannya juga beruntung, semakin besar penghasilannya.
Manusia
bergerak maju, perusahaan bergerak maju, kalau target lebih kecil, berarti
berjalan mundur.
Titik tertinggi sebagai awal langkah baru
Gaji
tertinggi Doni terakhir adalah 25 juta/bulan, makan angka 25 ini sebagai titik
awal kelak kalau Doni ingin mencari pekerjaan baru, jangan mendapatkan
pekerjaan baru dengan gaji lebih kecil dari 25. Logikanya, 25 saja bisa, dengan
tambahan pengalaman dan kompetensi, harga minimal saya adalah 25, targetnya
adalah lebih tinggi.
Saya
mengajarkan team sales saya untuk melihat berapa penjualan tertinggi yang
pernah dicapai? Kalau seorang staf pernah melakukan penjualan tertinggi Rp 120
juta, itu yang jadi acuan, walaupun secara rata-rata hanya 90 juta. Apa yang
terjadi pada saat sales 120 juta, apa produk yang dijual, pelanggan seperti apa
yang disasar, level motivasi diri seberapa besar, dan seterusnya. Dengan
menetapkan 120 juta sebagai acuan, bukan 90 juta, makan energi, effort, fokus ada
di 12o juta.
Dalam
banyak hal, kalau tahun lalu, dalam beribadah sholat 5 waktu tidak pernah
bolong, makan tahun ini ditambah dengan puasa senin kamis, tahun berikutnya
Sholat + puasa + tahajud, dan tahun berikutnya ditambah dengan dhuha dan
sedekah.
Hakekatnya
manusia berkembang dan agama mengajarkan bahwa hari ini harus lebih baik dari
hari kemarin, atau kita akan masuk golongan orang yang merugi atau celaka.
Selamat mencoba
Salam Smart Life
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar