Akhir-akhir ini saya banyak waktu bersama
dengan keluarga, karena memang tidak lagi kerja kantoran seperti yang sudah
dijalani selama lebih dari 20 tahun, menjadi kerja Freelance. Kata ‘free”
artinya tidak terikat dengan jam kerja, tidak terikat dengan pekerjaan,
benar-benar free mengatur diri sendiri.
Berbeda dengan kerja kantoran yang setiap
akhir bulan ada notifikasi SMS dari bank ada transferan masuk, kita notifikasi
tidak tentu, tergantung dengan status project, kalau sudah kelar ya ada
notifikasi dari Bank, kalau belum ya gak ada SMS masuk.
Hikmahnya adalah punya banyak wajtu buat
keluarga.
Mengisi
kebersamaan
Keseimbangan hidup adalah, ketiga ada
porsi waktu untuk bekerja mencari nafkah, ada porsi waktu untuk keluarga, waktu
untuk ibadah dan waktu untuk bersosialisasi. Diperlukan kreatifitas untuk
mengisi waktu kebersamaan dengan keluarga, agar hasilnya maksimal. Anda pasti
setuju, bahwa waktu untuk bersama keluarga ini sangatlah mahal, apalagi bagi
yang tinggal di kota besar, oleh karenanya harus dimanfaatkan dengan aktivitas
yang benar.
Wisata keluarga sangat penting, setelah
seminggu Anda meninggalkan mereka, ada rasa rindu pada diri keluarga Anda, ada
rasa bosan atas rutinitas, kalau Anda masih mendingan karena masih ada aktvitas
keluar rumah. Makan bersama, bisa jadi menjadi hal yang jarang dilakukan
keluarga di kota besar, oleh karenanya mengisi kebersamaan dengan makan bersama
bisa menjadi alternatif. Membuat makanan dan dinikmati bersama-sama, roti bakar,
pisang bakar, pisang keju, nasi goreng, rujak, dan makanan lainnya, intinya
adalah kebersamaan dalam membuat makanan dan menyantapnya. Main musik dan
diposting di media sosial seru juga untuk dilakukan, tidak perlu serius, yang
penting seru. Olahraga di weekend menjadi alternatif untuk membangun
kebersamaan, selain sehat juga banyak kesempatan selfie di arena olahraga, he
he he
Masing-masing keluarga punya cara
berbeda-beda untuk mengisi kebersamaan ini, sesuai dengan kreativitas dan
kondisi keuangan tentunya.
Menikmati
foto dan video
Ada satu kegiatan favorit yang kami
lakukan, Anda bisa coba! Saya termasuk bapak yang pandai
mendokumentasi perkembangan anak-anak dalam bentuk foto maupun video. Sejak
jaman kamera digital di tahun 2003 – 2004, saya menyimpan foto dalma
folder-folder bulan dan tahun, sangat lengkap, misal Januari 2003, Februari
2003, dan seterusnya. Kadang foto-foto dan video juga disimpan dalam bentuk
folder aktivitas, seperti Ulang tahun Pernikahan juni 2009, Lebaran 2010,
Lebaran 2015, dan seterusnya, hal ini untuk memudahkan pada saat ingin
melihatnya di kemudian hari. Ada juga foto yang disimpan dalam folder
berdasarkan siapa yang ada di foto, misalnya father & Son, Father & Daugther,
Me & You, dan Folder keluarga. Ketika Anda ingin membangun kebersamaan
dengan anak perempuan Anda, bisa membuka folder Father & Daugther, dengan
melihat betapa serasinya bapak dan anak dalam koleksi foto ini, dijamin akan
muncul rasa sayang yang hebat.
Mengisi waktu dengan melihat foto dan
video 10 tahun lalu, 5 tahun lalu atau foto tahun lalu sangat baik untuk
mengisi waktu bersama keluarga. Melalui koleksi foto dan video bisa
membangkitkan rasa kebersamaan, menemukan betapa bahagia keluarga kita, melihat
perkembangan anak-anak, melihat momen-momen yang pernah terjadi dan hal positif
yang lain.
Selain disimpan di komputer, ada beberapa
foto terbaik yang dicetak dan dipasang di dinding, selain sebagai hiasan juga
sebagai pembangkit rasa kebersamaan. Agar lebih indah saat menikmati, foto-foto
ini bisa juga dibuat menjadi video slide show, sekarang banyak sekali aplikasi
untuk PC maupun di android yang menfasilitasi hal ini. Selain disimpan di
laptop, dicetak, dibuat Video, koleksi foto ini bisa Anda masukkan di
Smartphone yang bisa dinikmati kapan saja.
Kalau ada ribuan foto, karena koleksi
selama puluhan tahun, bagaimana dengan memory di laptop, penuh dong? Foto asli
dari kamera 13MPx biasanya berukuran 2 – 3 Mb, bisa dibayangkan kalau jumlahnya
puluhan ribu foto akan memerlukan tempat penyimpanan yang besar. Untuk itulah,
silahkan rezise foto – foto ini menjadi ukuran dokumen, kalau hanya untuk
sekedar dilihat, cukup dengan ukuran 200kb atau sepersepuluh dari ukuran
aslinya. Untuk foto-foto tertentu, misal foto keluarga, foto dengan ukuran asli
jangan dihapus, siapa tahu akan dicetak dalam ukuran besar.
Membangun rasa kebersamaan, menumbuhkan
rasa sayang, membangun sikap positif, membangun semangat dan produktivitas
dalam keluarga, bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya adalah cara
sederhana ini “koleksi foto dan video.
Salam Smart Life
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar