Dalam sebuah seminar yang saya ikuti hari sabtu kemarin
‘Tentang mengenal Identitas Diri’, kami diajarkan bahwa pada dasarnya Tuhan menciptakan setiap mahkuk di dunia ini
ada maksud, lebih tepatnya ada misi yang harus dijalankan oleh sang mahkuk ini.
Faktor yang menyebabkan kegagalan seseorang adalah karena tidak adanya
keseimbangan. Keseimbangan adalah ketika manusia hidup sesuai identitas diri, yaitu
tujuan yang dimasudkan Tuhan atas kehadiran kita di bumi.
Ada orang yang betah di depan meja gambar dari sore
sampai pagi, semangat, tanpa merasa lelah dan sangat bergairah sampai lupa
waktu. Betah di dalam studio dari pagi sampai pagi lagi. Konon, Bill Gate
selama berminggu-minggu tidak meninggalkan
komputer dan ruangannya untuk
menyelesaikan sebuah program. Hal ini di
sebut Passion. Banyak yang bilang
kesuksesan seseorang berbanding lurus dengan kesesuaian passion dengan bidang
yang dikerjakannya. Passion adalah Suara Hati, adalah maksud Tuhan atas
keberadaan.
Akhirnya aku Tahu
Penyakitku
Saya lupa sumber dari
materi tulisan ini di bawah ini, bagi saya sangat menginspirasi, dan coba saya
tulis ulang.
Dalam sebuah perenungan usai sholat tahajudku, pikiranku
menerawang, rasanya ada masalah dengan tubuh ini, ada perasaan galau yang
sering hadir. Melakukan introspeksi untuk memeriksakan kondisi tubuh dan jiwa
saya, yang saya rasakan ada yang tidak beres. Ternyata benar, ada banyak saya
temukan penyakit dalam tubuh dan jiwaku.
Alhamdulillah akhirnya saya tahu penyakitku :
- Gerakan saya lambat, gampang capek, ternyata saya membawa banyak memori kesedihan yang tidak perlu, otot-otot saya memar-memar oleh benturan karena memaksakan kehendak kepada orang lain
- Ketika saya memeriksa mata saya yang mulai terganggu, saya tahu ternyata penyebabnya adalah karena saya lebih banyak melihat kekurangan-kekurangan orang di sekitar saya, sehingga kemampuan mata saya untuk melihat hal-hal yang lebih indah dan baik mulai tertutup
- Pendengaran saya yang mulai berkurang tidak peka lagi, rasanya saya harus melatih mendengar suara Tuhan dan lebih sering mendengar orang lain, setiap hari, agar pendengaran saya lebih sensitif.
- Saya pun akhirnya tahu ternyata tulang-tulang saya banyak yang retak karena tersandung oleh rasa cemburu dan iri. Pantas saja, saya tidak dapat berjalan di sisi saudara-saudara saya dengan nyaman dan saya pun tidak bisa merangkul sahabat-sahabat saya.
- Nafas saya juga mudah sekali tersengal, karena saya terlalu berambisi untuk mengejar sukses dengan standar orang lain
Dalam perenungan, setelah semua pemeriksaan selesai,
steelah saya ketahui semua penyakitku, sepertinya saat itu juga Tuhan
memberikan konsultasi gratis untuk mengobati semua penyakit saya tersebut. Obat
yang diberikan adalah obat alami yang murah meriah dan tentu saja ALAMI serta
mudah dilakukan. Setiap hari saya hanya harus mengonsumsi:
- Satu pil KESABARAN.
- Satu cangkir rasa PERSAUDARAAN.
- Satu porsi rasa SYUKUR atas segala yang saya miliki.
- Sesendok rasa KEDAMAIAN.
- Satu piring KERENDAHAN HATI
- Ditambahkan dosis CINTA secukupnya
- Setiap malam sebelum tidur harus minum sebuah tablet SUARA HATI yang jernih, serta sebuah pil ANTI KEPUTUSASAAN karena peristiwa² yang saya alami hari ini, dan tidur berselimutkan DO’A dan HARAPAN.
Untuk mencegah berbagai penyakit itu kambuh, saya hanya
harus menjalani hidup sesuai SUARA HATI.
Bagaimana menemukan
Suara Hati
Setiap nama yang diberikan orang Tua kita memiliki maksud
dan tujuan, agar kelak kemudian hari kita akan menjadi apa, berperan apa dalam
kehidupan. Tentu nama mengandung arti yang baik. Seseorang yang diberikan nama
Muhammad Tegar, dengan harap menjadi umat nabi Muhammad yang kuat dan pantang
menyerah. Nama itu do’a sekaligus “beban moral” bagi si empunya, bayangkan
kalai Nama Anda Abdillah, tentu akan
terbawa dengan sikap baik, sebagaimana arti nama Anda ‘hamba Tuhan’. Saat orang
tua kita memberikan nama Amin, secara tidak sadar kita akan berlaku jujur dan
bisa dipercaya sesuai makna dari namanya. Nana adalah identitas kita.
Ketika ada sekelompok orang berjumlah 100, diminta
memberikan penilaian kepada diri Anda, dan setelah dilakukan penghitungan
hasilnya: 55 orang bilang Anda Pernyabar, 20 bilang pendiam, 10 bilang tekun,
10 bilang cerdas, 5 orang bilang pelit. Bisa disimpulkan bahwa identitas Anda
adalah SI PENYABAR. Bisa jadi Tuhan menciptakan Anda dengan maksud agar bisa
memberikan ketentraman bagi orang-orang sekitar. Untuk sukses dalam kehidupan,
si Penyabar bisa menjadi seorang konsultan, tenaga penjual, customer service.
Sekali lagi, bahwa kita dilahirkan dengan kecenderungan
alami untuk mengikuti hati kita. Seorang bayi tidak membuat keputusan dari
kepala, semua keputusan didasarkan pada bagaimana rasanya. Jika bayi merasa
bahagia itu cekikikan, jika terasa marah atau lapar akan menangis dan menjerit.
Seiring waktu kita kehilangan kemampuan alami ini, karena semakin banyak yang dilihat, semakin banyak ilmu yang dipelajari,
tidak lagi mampu menangani kehidupan murni berdasarkan energi tubuh kita dan
isyarat.
Setiap kita akan melakukan suatu tindakan, suara hati
secara otomatis bekerja untuk kita. Rasakan dan dengarkan, suara hai akan memberi
petunjuk, peringatan, pertimbangan atau yang lainnya. Suara hati akan muncul
pertama kali sebelum pertimbangan akal dan pikiran muncul. Akal dan pikiran
bisa benar bisa juga salah, tapi suara hati yang muncul pertama kali selalu
benar.
Mulai sekarang, belajar mengikuti suara hati untuk
kesuksesan hidup.
Selamat mencoba
Salam Smart Life
Joko Ristono
Bandung, 29 Mei 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar