Jumat, 14 Oktober 2016

HARGA DIRI

Bayangkan, Jono sebagai seorang laki-laki beristri. Sedang berada dalam satu mobil dalam perjalanan jalan-jalan keluarga. Ada istri Jono, kedua mertua, adik ipar dan tentu saja ada Jono. Yang akan membuat Jono gundah adalah, karena dia duduk di bangku kiri depan, sementara bapak mertua sedang konsentrasi mengendarai mobilnya, bukan karena ini mobil mertua sehingga tidak boleh dikendarai oleh orang lain, tapi karena Jono tidak bisa nyetir.

Perjalanan yang sepanjang 45 menit, akan terasa perjalanan sepanjang sehari penuh, terasa lama, karena dia disopiri oleh mertua, karena sepanjang perjalanan Jono melamun karena belum punya mobil untuk membahagiakan anaknya bapak yang sekarang menyopirinya, pikiran berkecamuk antara malu, sedih dan menyesal menikah dini sebelum siap materi, sementara tidak ada pilihan lain jalan-jalan keluarga tetap harus dilakukan.

Terbayang, sesampainya nanti di lokasi, akan ada makan-makan keluarga, sudah pasti hati akan semakin pilu karena dibayari oleh mertua, makanan seenak apapun, Jono tidak akan lahap memakannya.
Hanya sedikit contoh, bagaimana harga diri terkoyak.

Kepala keluarga
Menjadi seorang bapak ideal menjadi dambaan semua laki-laki. Ketika anak-anak yang lain bisa menikmati sekolah yang keren, sebagai seorang bapak akan termotivasi untuk bisa memberikan sekolah yang terbaik pula untuk anaknya. Untuk perkembangan Anak, agar kreativitasnya tumbuh baik, sebagai bapak sudah barang tentu harus sering-sering mengajaknya jalan-jalan keluar agar si anak melihat dan belajar banyak hal diluar sana.

Tidak jamannya lagi seorang istri harus terkungkung di rumah, istri jaman modern harus gaul, harus bersosialisai, hanya banyak kegiatan di luar, dan tanpa harus meninggalkan tanggungjawab sebagai ibu rumah tangga. Untuk itulah seorang suami wajib memberikan dan membiayai kebutuhan ini.

Bayangkan ketika, anak Anda berprestasi, dan terpilih untuk mengikuti kegiatan pertukaran pelajar ke luar negeri, dan sang anak sangat semangat, di satu sisi ternyata sebagai orang tua Anda tidak memiliki uang untuk biaya. Secara naluriah sebagai bapak akan nangis “dalam hati” tentunya.

Intinya, salah satu hal yang dibutuhkan untuk membangun harga diri, khususnya di depan kelurga adalah materi. Meskipun materi bukan segalanya, tapi segalanya perlu materi. Kalau materi sudah tercukupi, selanjutnya kita bisa membangun harga diri dengan menjadi kebanggaan mereka dengan cara yang lain. Misalnya dengan menjadi bapak yang kreatif, dengan menjadi bapak yang selalu bisa menjadi contoh bagi anak-anak dalam menyelesaikan sebuah permasalahan, sebagai bapak yang penuh perhatian kepada anak-anak, sebagai suami yang romantis, sebagai suami yang gagah perkasa, sebagai suami yang bertanggung jawab. Yaa, banyak hal yang bisa dilakukan, selain materi. Tapi .. semua akan musnah ketika Anda ada masalah dengan materi...

Week end menjadi momen berharga bagi kita yang bekerja di kota besar, senin sampai jumat, kadang sampai sabtu, full dengan urusan pekerjaan, weekend lah balancing of life kita, berkumpul bersama keluarga. Isi dari mengisi weekend juga sangat penting, kumpul keluarga namun dengan kegiatan yang itu-itu saja, apalagi kalau selalu dilakukan di rumah, booring dan tidak keren di mata anak istri. Kembali lagi ini masalah materi... hmmm

Intinya untuk bisa memberikan yang terbaik buat keluarga, sebagai laki-laki harus pinter-pinter cari duit, untuk cari duit harus kreatif, .... halah ngomong opo to iki...

Sudah ah, pagi-pagi sudah curhat... ayo sana dipersiapkan sebaik-baiknya, jam 14 ada presentasi interview kan? Semangat...

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 14 Oktober 2016

HARGA DIRI

Bayangkan, Jono sebagai seorang laki-laki beristri. Sedang berada dalam satu mobil dalam perjalanan jalan-jalan keluarga. Ada istri Jono, kedua mertua, adik ipar dan tentu saja ada Jono. Yang akan membuat Jono gundah adalah, karena dia duduk di bangku kiri depan, sementara bapak mertua sedang konsentrasi mengendarai mobilnya, bukan karena ini mobil mertua sehingga tidak boleh dikendarai oleh orang lain, tapi karena Jono tidak bisa nyetir.

Perjalanan yang sepanjang 45 menit, akan terasa perjalanan sepanjang sehari penuh, terasa lama, karena dia disopiri oleh mertua, karena sepanjang perjalanan Jono melamun karena belum punya mobil untuk membahagiakan anaknya bapak yang sekarang menyopirinya, pikiran berkecamuk antara malu, sedih dan menyesal menikah dini sebelum siap materi, sementara tidak ada pilihan lain jalan-jalan keluarga tetap harus dilakukan.

Terbayang, sesampainya nanti di lokasi, akan ada makan-makan keluarga, sudah pasti hati akan semakin pilu karena dibayari oleh mertua, makanan seenak apapun, Jono tidak akan lahap memakannya.
Hanya sedikit contoh, bagaimana harga diri terkoyak.

Kepala keluarga
Menjadi seorang bapak ideal menjadi dambaan semua laki-laki. Ketika anak-anak yang lain bisa menikmati sekolah yang keren, sebagai seorang bapak akan termotivasi untuk bisa memberikan sekolah yang terbaik pula untuk anaknya. Untuk perkembangan Anak, agar kreativitasnya tumbuh baik, sebagai bapak sudah barang tentu harus sering-sering mengajaknya jalan-jalan keluar agar si anak melihat dan belajar banyak hal diluar sana.

Tidak jamannya lagi seorang istri harus terkungkung di rumah, istri jaman modern harus gaul, harus bersosialisai, hanya banyak kegiatan di luar, dan tanpa harus meninggalkan tanggungjawab sebagai ibu rumah tangga. Untuk itulah seorang suami wajib memberikan dan membiayai kebutuhan ini.

Bayangkan ketika, anak Anda berprestasi, dan terpilih untuk mengikuti kegiatan pertukaran pelajar ke luar negeri, dan sang anak sangat semangat, di satu sisi ternyata sebagai orang tua Anda tidak memiliki uang untuk biaya. Secara naluriah sebagai bapak akan nangis “dalam hati” tentunya.

Intinya, salah satu hal yang dibutuhkan untuk membangun harga diri, khususnya di depan kelurga adalah materi. Meskipun materi bukan segalanya, tapi segalanya perlu materi. Kalau materi sudah tercukupi, selanjutnya kita bisa membangun harga diri dengan menjadi kebanggaan mereka dengan cara yang lain. Misalnya dengan menjadi bapak yang kreatif, dengan menjadi bapak yang selalu bisa menjadi contoh bagi anak-anak dalam menyelesaikan sebuah permasalahan, sebagai bapak yang penuh perhatian kepada anak-anak, sebagai suami yang romantis, sebagai suami yang gagah perkasa, sebagai suami yang bertanggung jawab. Yaa, banyak hal yang bisa dilakukan, selain materi. Tapi .. semua akan musnah ketika Anda ada masalah dengan materi...

Week end menjadi momen berharga bagi kita yang bekerja di kota besar, senin sampai jumat, kadang sampai sabtu, full dengan urusan pekerjaan, weekend lah balancing of life kita, berkumpul bersama keluarga. Isi dari mengisi weekend juga sangat penting, kumpul keluarga namun dengan kegiatan yang itu-itu saja, apalagi kalau selalu dilakukan di rumah, booring dan tidak keren di mata anak istri. Kembali lagi ini masalah materi... hmmm

Intinya untuk bisa memberikan yang terbaik buat keluarga, sebagai laki-laki harus pinter-pinter cari duit, untuk cari duit harus kreatif, .... halah ngomong opo to iki...

Sudah ah, pagi-pagi sudah curhat... ayo sana dipersiapkan sebaik-baiknya, jam 14 ada presentasi interview kan? Semangat...

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar