Pada beberapa artikel sebelumnya sudah
dibahas, bahwa database marketing merupakan tulang punggung suksesnya CRM.
Kenapa demikian? Hakekat dari CRM adalah membina hubungan dengan pelanggan
sebaik mungkin, yaitu mengenal pelanggan sekenal mungkin sehingga mampu
berkomunikasi, dan mampu menghadirkan layanan dan produk sesuai dengan apa yang
dimau oleh customer. Dalam hal ini, kuncinya adalah data, informasi tentang
pelanggan.
Saat ini jaman digital, jamannya serba
connect, yang mana kondisi ini menjadi suksek faktor dalam kegiatan CRM. Semua
aktivitas pelanggan bisa tercatat dengan baik, dan pada akhirnya perusahaan
sangat kaya dengan informasi tentang pelanggan.
Contoh, transportasi berbasis aplikasi
yang berkembang pesat saat ini, platform yang memudahkan pelanggan untuk
bertransaksi, sekaligus menguntungkan bagi pemasar. Transportasi berbasis
online dengan sangat mudah membuat suatu program yang customer sesuai dengan
profil pelanggan. Kenapa? Ya, tentu saja. Bayangkan Anda sebagai pemasar, memiliki
data, seberapa sering pelanggan menggunakan jasa Anda, kemana saja tujuannya, bagaiman
pola Topup saldo dia, sebulan sekali, seminggu sekali, semua tercatat. Apakah
pelanggan Anda selalu memberikan komen setiap kali menggunakan layanan, berapa
rata-rata spen uang yang dibelanjakan terhadapa layanan Anda, apakah suka
cancle, selain transportasi layanan apa yang biasa dimanfaatkan oleh pelanggan
Anda, pesan makanan, antar barang, belanja barang, dan informasi penting
lainnya.
Pada akhirnya sebagai pemasar, pihak
transportasi online melakukan pemetaan dan segmentasi pelanggan mereka, dan
membuat program sesuai dengan segmennya. Mengelompokkan pelanggan berdasarkan
monetary, maka diketahui pelanggan Platinum, Gold dan Regular, terhadap
pelanggan Gold misalnya diberikan hadiah berupa voucher belanja senila 1 juta,
tentu kejutan ini membuat mereka semakin happy dengan layanan Anda. Dan menjadi
penyemangat bagi pelanggan Gold untuk naik menjadi platinum. Bagi pelanggan
regular, bisa diberikan kejutan berupa 10 free 1. Tiba-tiba ketika order
layanan biaya Rp 0, wow.. tentu pelanggan akan senang.
Kelompok pelanggan yang suka komplain,
rewel dengan layanan, bisa diperlakukan sesuai dengan keinginan mereka, bahwa
pelanggan yang suka komplain memerlukan perhatian, komplain hanyalah
pelampiasan saja. Berikan perhatian yang lebih kepada mereka ini, sampaikan
info atau tips melalui SMS atau melalui aplikasi mereka. Tentu saja, karena
Anda mengenal mereka, informasi yang diberikan harus sesuai dengan preferensi
mereka. Jangan sampai pelanggan laki-laki paruh baya Anda berikan tips tentang
merawat kecantikan wajah, tet tot...
Anda bisa melihat tempat-tempat yang
biasa mereka kunjungi selama ini, misal ada kelompok pelanggan yang sering
menggunakan jasa transportasi Anda untuk menuju toko buku, berikan informasi
sesuai dengan kebiasaan mereka. Hasilnya pelangga akan berkata, kamu sungguh mengerti
aku, terimakasih yaa...
Kuncinya, kembali lagi, Anda bisa
melakukan itu semua bila memiliki data yang baik.
Contoh, penjual produk kesehatan – supplemen
food misalnya. Sudah barang tentu harus membangun database sesuai dengan bisnis
ini. Database untuk bisnis kesehatan harus berkaitan dengan keseatan, misalnya
umur, jenis kelamin, hobby, data kesehatan (gula, kolesterol, asam urat,
trigliseride, berat badan, tinggi badan, dst). Data ini digunakan untuk membuat
kesesuaian program dengan pelanggan. Contoh ketika supplemen Anda berkaitan
dengan kolesterol, maka customer yang memiliki kolesterol tinggi menjadi
prioritas, Anda bisa mengirimkan Tips kesehatan berkaitan dengan kolesterol,
Anda memberikan pelayanan cek kolesterol gratis kepada mereka, membuat seminar
oleh dokter dengan topik kolesterol, dan seterusnya, dan produk Anda
diposisikan sebagai solusi.
Bagaimana
memulai membangun database?
Database marketing adalah adalah
sekumpulan data dan informasi terutama data pelanggan, yang digunakan untuk
keperluan pemasaran produk dan jasa perusahaan. Untuk membangun database,
dilakukan pendekatan Sistematis: PENGUMPULAN, KONSOLIDASI, PENGOLAHAN DATA
PELANGGAN (untuk tujuan mengenal pelanggan lebih dalam untuk membuat program
pemasaran yang sesuai)
Database pelanggan adalah jantung dari
setiap strategi CRM, sebagai tools untuk MENGENAL PELANGGAN, Tidak ada yang lebih
powerful dari pengenalan pelanggan melalui database dan MEMPENGARUHI PELANGGAN, Bagaimana dapat memengaruhi pelanggan bila
perusahaan tidak mampu menggunakan database pelanggan?
Langkah-langkahnya adalah:
- Apa yang didata, Untuk menentukan apa yang didata, pertimbangkan: Jenis Bisnis, Tujuan, kesesuaian dengan bisnis, metode apa yang akan digunakan!
- Siapa yang didata, Customer Baru? Customer lama (update data), yang belanja saja? Semua prospek?
- Bagaimana mendata, Kapan Pendataan: Pada saat belanja, Pada saat event, Metode yang digunakan: Form cetak, Email, website, dll
- Tools apa yang digunakan, Data kertas/ dokumen, Excel / SPSS, Database Software
Ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan saat mulai membangun database: Informasi Utama yang akan diadakan
dalam database, menentukan komponen dalam struktur database dengan tetap
mempertimbangkan pengembangan ke depan, jangan menunda untuk memulai membangun
database dan melibatkan sebanyak mungkin bagian dalam perusahaan, dan saat
memulai mendevelop software tunjukkan vendor yang sudah berpengalaman dalam membuat
software database (untuk CRM), karena mereka akan memberikan masukan hal-hal
yang mungkin terlewat dari konsep Anda meskipun sudah melibatkan banyak pihak
dalam perusahaan.
Menentukan field apa saja yang akan di
data dari pelanggan untuk disiapkan dalam database, sangat tergantung dari jenis
bisnis dan kemapuan perusahaan untuk mendapatkan data nantinya. Contoh di atas,
untuk bisnis produk kesehatan, tentu field yang behubungan langsung maupun
tidak langsung dengan produk kesehatan. Secara garis besar data dibagi menjadi
4: pertama adalah data Pribadi (Nama, jenis kelamin, tanggal lahir, agama,
golongan darah, dll), kedua Data Kontak (nomer telepon, alamat, email, sosmed, dll),
Ketiga Data potensi (pendidikan, pekerjaan, organisasi yang diikuti, dll) dan
keempat adalah data yang terkait dengan bisnis Anda (kalau bisnis kesehatan:
pola olah raga, apakah menkonsumsi supplement, biaya untuk premi kesehatan, data
kesehatan (berat badan, gula darah, kolesterol, dll)). Selaian keempat data
tersebut, Anda bisa tambahkan juga data keluarga bila diperlukan, hal ini
penting untuk pengembangan potensi pelanggan ke depan.
Selanjutnya
adalah bagaimana menggunakan data pelanggan
Database digunakan untuk melakukan
segmentasi atau pengelompokan pelanggan, selain itu juga mengetahui profil
pelanggan. Segmentasi pelanggan yang paling popular adalah pengelompokan pelanggan
berdasarkan R/M/F :Recency, Monetary, Frequency. Yang paling banyak digunakan
adalah pengelompokan berdasarakan Monetary, yaitu besarnya belanja pelanggan
kepada perusahaan dalam periode waktu tertentu. Selain R/M/F, metode
pengelompokan pelanggan yang harus dilakukan adalah Life Time Value (LTV), Nilai
profit yang dihasilkan oleh pelanggan / kelompok pelanggan dalam jangka waktu tertentu (life time).
Gampangnya adalah nilai pelanggan selama perusahaan bisa mempertahankan. Contoh
pak Budi setiap tahun belanga 100 juta, dan misan profit dari pak Budi 30 juta.
Pak Budi dengan intimacy yang selama ini terjadi, yakin bisa dipertahankan
selama 10 tahun mendatang. Dengan demikian nilai pak Budi adalah 1 miliar,
dengan nilai profit 300 juta selama 10 tahun mendatang, tentu perhitungan
detilnya mempertimbangkan faktor inflasi. Kalau perusahaan tahu bahwa nilai pak
budi adalah 1miliar, apakah perusahaan dalam semua level akan mati-matian
memberikan pelayanan yang baik kepada pak Budi? Jawabannya SUDAH PASTI.
Profil pelanggan misalnya, Anda memiliki
100,000 data pelanggan, ada nomer HP 75,000, ada alamat email 25,000, aktif
belanja 37,000, wanita 70% laki 30%, beli >2 produk 45%, dan sebagainya.
Menggunakan segmentasi dan profil data
pelanggan inilah pemasar membuat program sesuai dengan masing-masing segmen
pelanggan.
Manfaat
dari database Marketing
- Segmentasi pelanggan
- Program yang sesuai
- Profiling pelanggan
- Mengenal pelanggan lebih dalam
- Up selling & cross selling
- Win back program
- Pengukuran efektifitas program
- Projection untuk mengembangkan database
Terakhir, hal penting dalam optimalisasi
database adalah People. Salah satu faktor penyebab gagalnya CRM adalah perusahaan
tidak mampu mengoptimalkan penggunaan data pelanggan untuk pembuatan program
loyalty.
Selamat berjuang
Salam
Smart Life
Joko RistonoBACA JUGA: ARTIKEL CRM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar