Apapun, Sekecil apapun berbuat baik adalah amalan. TERSENYUM
saat berpapasan dengan orang di jalan, meskipun kita tidak kenal orang tersebut
adalah perbuatan baik. Pernah melakukan hal kecil ini, kalau belum pernah atau
sudah lupa kapan terakhir melakukannya, cobalah untuk memulai melakukan lagi?
Senyum kita akan membuat orang lain lebih percaya diri
dan membuat perasaan kita lega dan damai karena telah membuat orang lain bahagia.
Untuk kebaikan kecil yang lainnya, menyapa orang,
memberikan bangku kita di kerete / mobil kepada yang lebih membutuhkan,
menolong orang yang jatuh di jalan, dan lainnya? Mari kita lakukan hal tersebut
tanpa memikirkan apapun, kita lakukan dengan ringan tangan, tidak usah berharap
ada imbalan apapun atas kebaikan yang kita lakukan itu, toh gak ada ruginya
buat kita.
Hukum Tabur Tuai
Mungkin anda pernah dengar "teori tabur tuai",
dalam bahasa kerennya "give and take". Kalau mau dapat senyum dari
orang lain, selalu tersenyumlah kepada orang lain, kalau mau disayang pasangan
sayangilah dia... apapun yang kau mau orang lain perlakukan pada anda, maka
lakukan hal itu pada orang lain. Tetaplah berbuat baik meskipun meskipun tidak
ada orang yang memperhatikan. Pada tahapan ini, kita dituntut untuk memiliki
keikhlasan dan tidak lagi berhitung dalam melakukan sesuatu.
Salah seorang pembicara seminar, motivator, bernama Prof
Zen (lupa nama lengkapnya) pernah menyampaikan dalam satu kelas yang saya ikuti
pernyataan mengenai hal ini. Dia menyebutnya dengan TABUNGAN ENERGI POSITIF,
yaa sudah barang tentu ada kebalikannya yang disebut dengan TABUNGAN ENERGI
NEGATIF. Yang menarik adalah, bahwa tabungan tersebut dipastikan akan cair
selama kita hidup di Dunia, sebab kalau di akhirat sudah barang tentu akan ada
perhitungan dan balasan dari Allah sesuai dengan tabungan yang kita bawa saat
menghadap-Nya
Tabungan energi POSITIF adalah semua hal baik yang kita
lakukan, tanpa itung-itungan dan ihklas dan hal tersebut memberi manfaat kepada
orang lain. hal baik sekecil apapun akan senantiasa terakumulasi menjadi
tabungan kebaikan (tabungan energi positif).
Kita tidak usah berharap kapan Tuhan akan mencairkan
tabungan kita, karena disaat kita ditimpa kesusahan, disaat kita memerlukan
pertolongan, saat itulah TABUNGAN ERNERGI POSITIF kita dicairkan
Energi positif kita dapat dari perbuatan-perbuatan baik
kita selama ini, disadari atau tidak, yang kecil atau yang besar, semua akan
tersimpan sebagai tabungan energi positif. Sebaliknya, energi negatif kita
kumpulkan dari hal-hal yang disadari atau tidak kita lakukan, misalnya
mengeluh, ngomongin orang lain, berbuat jahat pada orang lain, melanggar
larangan agama, malas-malasan dan sebagainya, semua akan terkumpul sebagai
tabungan energi negatif.
Banyak cerita terjadi di sekitar kita, atau bahkan kita
mengalami sendiri, dalam kondisi kepepet atau kondisi kita tidak berdaya,
tiba-tiba kita dapat pertolongan dari orang lain yang tidak disangka-sangka. Anak
akan melakukan kegiatan di sekolah dan memerlukan biaya besar, sampai hari
terakhir pembayaran belum ada uang, tiba-tiba saja ada pertolongan tidak
disangka-sangka. Percaya atau tidak pertolongan seperti itu akan selalu datang
dan yang perlu diingat adalah pertolongan hanya akan datang bila kita punya
tabungan energi positif.
Dan sebaliknya.... kita harus hati-hati kalau ternyata
tabungan energi negatif kita banyak, karena pasti akan cair. Kalau tiba-tiba
kaca mobil kita dicongkel orang dan barang-barang didalamnya hilang, kenapa
harus mobil saya, sedangkan masih ada ratusan mobil yang lain, apa salah saya?
Jawabannya adalah proses pencairan energi negatif. Walaupun kita sudah
berhati-hati, eeeh tiba-tiba dompet kita raib diambil copet, yaaa betul itu
cairnya energi negatif.
Beberapa waktu yang lalu, tetangga kehilangan mobil
barunya, sudah sangat berhati-hati, namanya juag mobil baru, sudah memarkir
kendaraan di tempat parkir yang benar, pagar digembok dan mobil sudang dipasang
kunci stang. Mau menyalahkan Tuhan? menyalahkan orang lain? Atau merasa bahwa
kehilangan mobil adalah musibah yang begitu besar. Selain mobil kita gak bisa
kembali, menyesal dan marah-marah akan menghabiskan energi kita. Kejadian
tersebut, menurut teori Prof zen tadi, disebut dengan PENCAIRAN ENERGI NEGATIF.
Ya, adalah keburukan-keburukan kecil yang tanpa kita sadari kita lakukan, atau
bahkan kejahatan atau bahkan dosa yang pernah kita lakukan baik snegaja atupun
tidak. Hal tersebut akan terakumulasi yang dikemudian hari akan cari dalam
bentuk apapun sebagai musibah.
Hitung-hitungan
Sebagian besar dari kita, termasuk saya, sering sekali
hitung-hitungan setiap kali mengerjakan sesuatu. Sangat manusiawi dan masuk
akal.
Tapi apakah hal itu dibenarkan hanya karena jamak
dilakukan orang, atau justru seharusnya kita menjadi orang yang tidak berhitung
dalam melakuka apapun. Lakukan saja sesuai kata hati, lakukan saja kalau kita
mampu, lakukan saja kalau itu ada manfaat buat kita dan terutama buat orang
lain.
- Kalau saya rajin kerja, apakah saya akan naik gaji?
- Kalau saya bantu kerjaan kamu, apa balasan yang mau kamu berikan?
- Aku do'akan kamu dech, tapi jangan lupa doakan aku juga yaa....
- Sudahlah, itu bukan kerjaan kita, harusnya dia yang kerjakan...
- Gak ada gunanya rajin, mau rajin, mau kagak, gajinya segitu-segitu saja kan?
- Ngapain saya kerjakan, orang lain juga gak ada yang peduli kok....
Bagaimana kalau kita balik pola pikir kita! Give dulu
baru take.
Tidak ada ruginya berbuat baik, tidak ada ruginnya bekerja keras,
tidak ada ruginya membantu pekerjaan orang lain. Perbuatan baik, sekecil apapun
akan kembali pada diri kita, sebagai tabungan energi positif.
Selain itu, semakin banyak yang kita kerjakan, semakin
banyak belajar dan akhirnya semakin banyak ilmu yang Anda kuasai.
Teruslah berbuat baik
meskipun tidak ada yang memperhatikan
Jadi mulai sekarang, mari terus berbuat baik, sekecil
apapun itu. Tidak peduli ada yang memperhatikan atau tidak, ada yang menyuruh
atau tidak, ada yang menilai atau tidak, teruslah berbuat baik, karena hal tersebut
tidak akan hilang dan akan tersimpan sebagai energi positif yang Allah akan
cairkan di saat kita sedang dalam kesusahan.
Secara profesional, apa yang kita lakukan akan menjadi reputasi,
seperti apa diri kita di mata orang lain.
Pada tahun 2012, tepat 12 tahun saya berkarya di sebuah
perusahaan retail besar di Indonesia. Dalam kondisi galau karena penghasilan
tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan, kebijakan yang berubah-ubah, skema
insentif yang PHP, top managemen yang saling seteru dan kondisi tidak
mengenakkan lainnya.
Namun saya tetap bekerja profesional seperti biasanya.
Tetap datang ke kantor lebih awal dari yang lainnya, tetap ringan tangan
membantu bagian lain, tetap kreatif. Intinya saya tetap berbuat baik,
sebaik-baiknya. Prinsip saya saat itu adalah ‘kalau kerjakeras saya tidak dilihat oleh bos saya, biarkan bos yang
lain yang akan melihatnya’. Setelah setahun bertahan dalam kondisi galau, tepat
bulan Agustus 2012 benar saja ada Bos dari Telkom yang melihat kerja keras
saya, dan sayapun rela mengakhiri karir 12 tahun ini untuk pindah ke Telkom. Modal
saya adalah reputasi baik, tabungan energy positif.
Semua yang akan kita
lakukan akan menjadi catatan atau embel-embel dibelakang diri kita, yang siapapun
akan melihat dan menilai kita dari embel-embel yang kita miliki tersebut – JR
Salam Tabungan Energi Positif
Salam Smart Life
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar