Hmmm, masuk akal ya? Serangan jantung terjadi ketika
pembuluh darah koroner di jantung tersumbat, sehingga otot jantung tidak
mendapatkan asupan oksigen dan makanan, mengakibatkan otot jantung mati dan
akhirnya jantung berhenti berdetak – Mati. Proses penyumbatan ini memakan waktu
yang lama, bisa puluhan tahun, sehingga memberikan kesempatan bagi kita untuk
memilih, kita jadi punya waktu untuk menentukan mau tersumbat atau tidak. Ini
selaras dengan pernyataan di atas, artinya kalau Anda melakukan upaya maka
proses penyumbatan tidak akan terjadi, kalaupun terjadi tidak akan sampai
menimbulkan serangan jantung karena darah masih bisa mengalir.
Tidak Tahu atau Tidak Mau
Beberapa tahun terakhir kita dikejutkan dengan berita tentang
public figure yang ‘seolah’ meninggal mendadak karena serangan jantung. Anda
pasti ingat siapa saja mereka? Apakah mereka kelihatan sehat? Apakah mereka
masih mudah? (di bawah 80 tahun), Apakah masih melakukan aktivitas seperti
biasa di hari mereka mengalami serangan Jantung?
Bisa jadi mereka tidak tahu, bahwa gaya hidup yang mereka
jalani selama ini perlahan-lahan menyisakan endapan di dinding pembuluh darah.
Makanan lezat yang mereka makan, sepertinya baik-baik saja, enak dan badan jadi
kuat. Tembakau yang mereka hisap membuatnya bisa bekerja lebih konsentrasi,
kalau tidak merokok nggak bisa berfikir, tidak disadari bahwa radikal bebas
berperan mempercepat proses pengendapan ini. Stress tingkat tinggi, efek dari
persaingan hidup di kota besar, kerja sangat keras mengejar kesejahteraan,
tanpa disadari berkontribusi dalam proses penyumbatan pembuluh darah. Dan masih
banyak lagi hal yang tidak diketahui dan tidak disadari – tidak tahu.
Sementara itu, dengan semakin majunya teknologi
informasi, semakin banyak orang ter-edukasi. Bahkan saya yakin saat ini Anda
sedang berupaya untukmenjalankan pola hidup sehat, Anda sudah tahu bahwa
makanan berlemak itu tidak sehat, Anda tahu bahwa karbohidrat berlebih tidak
baik, tahu bahwa harus makan buah dan sayur setiap hari, tahu bahwa merokok itu
berbahaya, Anda tahu bahwa harus olahraga minimal seminggu 3 kali, tahu bahwa
harus mengganti nasi putih dengan beras merah, gula putih dengan gula merah –
kita tahu.
Pertanyaannya adalah ‘apakah
setelah tahu Anda bisa menjalankannya dengan konsisten?’. Saya pernah memutuskan
membeli alat Treadmill, karena sadar harus olahraga cardio demi kesehatan, ya
Anda benar, alat tersebut berumur tidak lebih dari sebulan sebelum akhirnya saya
jual. Hangat-hangat tahi ayam, atau bahasa kerennya tidak konsisten, menjadi
momok bagi banyak orang untuk berhasil dalam mencapai tujuan.
Selalu ada Pilihan
Jika kehidupan diibaratkan sebuah huruf, maka hidup akan
berawal dari huruf B (birth/lahir) dan D (death/meninggal). Tetapi di antara
kedua huruf B dan D, ada C sebagai (choice/pilihan). Hidup senantiasa
menawarkan pilihan, entah itu suatu hal yang menyakitkan ataupun membahagiakan,
dan semuanya bukan tanpa konsekuensi. (sumber:
gemintang.com)
Kasus serangan jantung ‘pilihannya’ adalah hidup sehat
atau menjalani hidup seperti kebanyakan orang. Saat Anda memilih hidup sehat,
niscaya bisa menghindari terjadinya serangan jantung. Pilihan berikutnya adalah
konsisten atau hangat-hangat tahi ayam?
Thomas Alva Edison punya pilihan untuk menyerah ketika
lampu ke 9,999 tetap tidak menyala, tapi dia memilih untuk tetap mencoba,
sampai akhirnya di percobaah ke 10,013 dia berhasil menemukan lampu pijar.
Muhammad Ali punya pilihan untuk berhenti berlatih karena
telah menjadi Juara dunia tak terkalahkan, tapi dia juga punya pilihan untuk ‘menyakiti
dirinya’ dengan latihan yang sangat keras agar lawan tidak bisa menyakitinya di
Ring.
Indonesia sedang berbenah untuk memperbaiki peringkat
sebagai negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Kenapa korupsi menjadi hal
yang lumrah dilakukan oleh kebanyakan orang? Mulai kecil-kecilan sampai yang
merampok uang negara. Kenapa? Yaa karena para koruptor memilih untuk mengambil
jalan pintas dibandingkan mendapatkan uang dengan kristalisasi keringat. Karena
mereka memilih mengikuti arus dibandingkan memilih menentang arus, nggak ada
temennya.
Saya jadi ingat, kakak dari temen saya terpaksa
diasingkan dari kantor pusat sebuah BUMN hanya karena dia menolak untuk
ikut-ikutan budaya korupsi, wooww, dan ini benar-benar terjadi.
Selamat menentukan pilihan!, jangan salah pilih ya!
Salam Smart Life
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar