Manusia tidak akan terlepas dari masalah, setiap saat akan bertemu dengan masalah dengan kadar kesulitan yang berbeda-beda. Justru setiap pemecahan masalah akan memberikan pembelajaran, sehingga manusia akan senantia berkembang
Seorang pelatih akan memberikan kadar masalah untuk dilewati oleh sang atlit, selesai latihan yang satu akan diberikan latihan yang lain dengan level kesulitan yang lebih tinggi dan seterusnya sampai batas kemampuan yang diperlukan sang atlit untuk menang. Minggu pertama latihan sprint untuk mencapai record 10 detik, minggu berikutnya latihan untuk meningkatkan record nya menjadi kurang dari 10 detik. Mengacu pada record sprint yang sudah ada saat itu.
Seorang pelatih akan memberikan kadar masalah untuk dilewati oleh sang atlit, selesai latihan yang satu akan diberikan latihan yang lain dengan level kesulitan yang lebih tinggi dan seterusnya sampai batas kemampuan yang diperlukan sang atlit untuk menang. Minggu pertama latihan sprint untuk mencapai record 10 detik, minggu berikutnya latihan untuk meningkatkan record nya menjadi kurang dari 10 detik. Mengacu pada record sprint yang sudah ada saat itu.
Konflik
Salah satu bentuk permasalahan yang dihadapi manusia
adalah konflik dengan orang lain, baik untuk urusan pekerjaan, bisnis, keluarga
maupun percintaan. Khusus untuk konflik antar individu bisa terjadi karena
banyak faktor, diantaranya perbedaan pendapat, perbedaan tujuan, salah paham,
miss komunikasai, kebohongan, pengkhiatan, perbedaan sifat dan lainnya.
Adanya konflik akan membuat tidak nyaman satu dan
lainnya, manfaat hubungan yang selama ini didapat sementara hilang, teman yang
biasanya bisa jadi tempat curhat sementara tidak bisa, biasa menolong bila ada
kesulitan sementara tidak ada, pacar yang biasa memberikan perhatian sementara
absen dulu, boro-boro pinjam duit, laah sedang berantem masak yo pinjam duit.
Rugi sendiri kan kalau begini/
Dalam suasanya konflik, dua-duanya merasa benar,
dua-duanya tidak mau mengalah, dua-duanya tidak mau meminta maaf duluan. Kalau
sudah begitu konflik bisa berkepanjangan dan malah akan merugikan kedua belah
pihak. Faktor gengsi turut memegang peranan, membuat tidak segera ada inisiatif
untuk mencari penyelesaian.
Bagaimana memulai
menyelesaikan
Sadari bahwa konflik lebih banyak mendatangkan kerugian,
karena keuntungan yang selama ini di dapat sementara tidak ada.
Lebih baik bila Anda menjadi pihak yang mengalah, memulai
membuka komunikasi, tidak perlu gengsi. Seseorang akan dinilai baik oleh orang
lain dengan berlapang dada. Bila memang tidak ada yang merasa bersalah, ya
sudah lupakan, tidak perlu ada yang minta maaf, yang penting bagaimana
memulihkan hubungan baik kembali.
Pertama, miliki komitmen untuk menyelesaikan konflik. Dan Anda
harus jadi pihak yang memulainya, tidak ada ruginya, tidak perlu gengsi, mulai
saja. Bagaimana bila pihak ‘lawan’ tidak mau berkomitmen? Nggak masalah.
Sampaikan padanya, bahwa nggak ada untungnya berlama-lama konflik, yuk
diakhiri, apa yang harus saya perbaiki?
Kedua, tetap berbuat baik pada. Jadilah orang yang lapang
dada, tidak ada benci tidak ada dendam, tetaplah berbuat baik padanya meskipun
sedang ada konflik. Hal ini akan membuatnya membuat penilaian positif pada
Anda. Bersikap baik juga akan membuat Anda merasa nyaman dan memiliki mood
baik.
Ketiga, sadarilah bahwa konflik adalah hal yang biasa dan
memang diperlukan untuk bertumbuh. Setiap menghadapi masalah, manusia akan
belajar satu hal, setiap menghadapi masalah manusia akan tumbuh semakin dewasa.
Keempat, psikologi 40 hari. Saya pernah belajar dari guru saya
yang hebat, ketika saya menghadapi konflik yang pelik dengan team, karena beda
pandangan. Satu hal yang beliau sampaikan, santai saja, jalani, hadapi, pada
dasarnya secara psikologi manusia tidak akan mampu memendam konflik lebih dari
40 hari, jadi jangan kawatir, ada saatnya akan selesai karena masing-masing
akan menyadari kesalahannya.
Ada yang bilang, pertengkaran dalam pernihakan adalah
bumbu, bayangkan masakan tanpa bumbu apa enaknya. Kurang lebih konflik antar
pribadi dalam pertemanan adalah bumbu agar hidup lebih dinamis.
Salam Smart Life
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar