Orang
sukses selalu memiliki Mimpi?
Sebagian besar orang percaya dan meyakini,
bahwa kesuksesan harus diawali dengan sebuah impian, hanya orang-orang yang
punya mimpilah yang akan meraih sukses. Sebagian lagi orang menjalani hidup
mengalir begitu saja, katanya jalani hidup tidak usah ngoyo, semua sudah diatur
oleh yang diatas, mengalir saja. Saya berharap Anda masuk golongan orang yang
pertama, yang selalu punya mimpi dan meyakini dan berusaha untuk meraihnya.
Faktanya, memang kalau ditanya, kabanyakan
orang akan menjawab punya mimpi, punya cita-cita. Namun ketika ditanya lebih
lanjut apa persisnya mimpi yang dia akan raih, maka jarang orang yang bisa
menyebutkan dengan baik dan jelas. Alih-alih bisa menyebutkan upaya apa yang
akan dilakukan untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Konon, tanpa makan manusia bisa bertahan 40
hari, tanpa air manusia mampu bertahan 4 hari, tanpa udara manusia bertahan 4
menit, namun tanpa cita-cita manusia tidak akan mampu bertahan lebih dari 4
detik… bisa dibilang manusia tanpa cita-cita bisa mati mendadak. O iya hampir
lupa, ngomong-ngomong tentang mengalir seperti air.. hati-hati yaaa, karena air
mengalir akan berhenti di got atau comberan dalam waktu yang lama, baru suatu
saat akan kebawa air yang lebih banyak menuju lautan. Anda tidak mau kan kalau
berhenti lama di comberan, jadi jangan jalani hidup mengalir seperti air.
Mungkin anda pernah dengan kisah, bagaimana
kisah Katie Holmes medapatkan Tom Cruise. Singkatnya, pada saat Katie masih
kecil, Tom telah mampu mecuri hatinya, dan Katie mengidolakan sang bintang.
Katie kecil memasang poster sang idoal dan melakukan ritual setiap pagi sebelum
keluar rumah. Katie kecil memandangi poster sang idola dan mengatakan “Someday
you'll be my husband!”. Hal ini rutin dilakukan setiap hari, dan apa yang
terjadi 15 tahun kemudian, Tom Cruise pun takluk dipelukan Katie dan
menjadikannya Istri. See… begitulah kekuatan Mimpi. (saya sengaja tidak
memasang foto saya di sini, takut dijadikan ritual para wanita, hahaahahah)
Victor Frankl, adalah seorang survivor dari
kekejaman Nazi di masa Holocaust, dimana pada periode 1940-1945 tentara Jerman
melakukan pemusnahan masal penduduk Yahudi, semua ditangkap dan dijebloskan ke
dalam kamp konsentrasi, tanpa makanan, tanpa sanitasi, tanpa tempat tinggal
yang layak. Parahnya, di 4 kamp konsentrasi ini, manusia dijadikan kelinci
percobaan untuk penemuan-penemuan ilmiah, mulai dari uji coba dehidrasi dengan
memberikan minuman air laut, uji coba ketahanan di cuaca dingin, di cuaca
panas, uji coba obat, berapa lama bayi bisa bertahan hidup sejak lahir, dan
cerita buruk lainnya. Intinya tidak ada tempat dimuka bumi yang lebih buruk
dari kamp konsentrasi yang membunuh lebih dari 3 juta orang termasuk 1.5 juta
anak-anak. Dan apa yang membuat Victor bisa selamat dari kondisi mengerikan itu?
“Everything can be taken from a man but one
thing: the last of the human freedoms—to choose one’s attitude in any given set
of circumstances, to choose one’s own way.” Kita boleh kehilangan segalanya,
namun ada satu hal yang harus selalu ada, yaitu asa, harapan selalu ada meski
dalam kondisi seburuk apapun. Keinginan untuk berkumpul kembali dengan
orang-orang yang dia cintai membuat dia mampu bertahan selama 3 tahun di dalam
neraka tersebut dan akhirnya terbebas di tahun 1945.
Hasil survey kepada Lulusan MBA Harvard
Business School (1979 – 1989), hasilnya adalah hanya 3 % orang yang menuliskan
Goals mereka dan bisa menjelaskan rencana hidup yang spesifik, sisanya tidak
tahu apa tujuan hidupnya dan apa yang akan dilakukan setelah lulus MBA. 10
tahun kemudian, dilakukan surevy terhadap orang yang sama, dan hasilnya 3%
orang tersebut, yang memiliki tujuan hidup yang jelas, mereka memiliki
penghasilan berpuluh kali lipat dibandingkan 97% lainnya yang tidak melakukan
hal itu. Wow… (masih berpikir untuk hidup seperti air mengalir???)
Mengapa demikian? Karena GOALS akan membuat
hidup kita Focus, kita menjadi persisten dan tidak mudah menyerah, hidup dan
upaya kita jadi terukur dan tentunya dengan Goals membuat kita lebih kreatif
(terpaksa kreatif)
Untuk ada sudah menikmati tontonan TV di
tahun 80-90 an, tentu Anda ingat serial filem MacGyver. Yaa, pemuda yang selalu
mampu lolos dari masalah, kreatif menggunakan benda-benda disekitarnya menjadi
alat bantu untuk meloloskan diri. Terlepas bahwa ini hanya sebuah filem, namun
moral ceritanya, ketika MacGyver focus, hanya punya satu tujuan “LOLOS”, maka
otak dan seluruh anggota tubuh akan tergerak untuk mencari jalan keluar, dan hasilnya…
bebaaaasss.. (bagi anda yang belum kebayang bagaimana MacGyver beraksi, segera
buka YouTube yaa…)
Pentingnya
Mimpi?
Mimpi
adalah modal utama yang dapat membuat Anda terus bergerak dalam rangka untuk meraihnya
· Mimpi
adalah Alarm yang akan terus mengingatkan agar kita selalu konsisten dan tekun
· Tanpa
mimpi hidup Anda akan membosankan
Semua
penemuan luar biasa yang tercipta dan ditemukan di dunia berawal dari sebuah
IMPIAN- Walt Disney.
Di tahun 1903, pertama kali pesawat terbang
yang diperjuangkan oleh wright bersaudara bisa terbang setelah bertahun-tahun
mereka berusaha untuk menemukan alat transportasi cepat. Impian wright
bersaudara menjadi moda trasportasi yang telang memudahkan jutaan orang
berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam tempo waktu yang singkat.
Bayangkan Anda di Indonesia harus naik kapal mejalankan ibadah haji ke tanah
suci, bisa perpuluh-puluh hari anda terobang-ambing ombak lautan, bukan 9 jam
seperti saat ini. Impian besar wright bersaudara terwujud dan kehidupanpun
menjadi mudah, sama seperti Alfa Edison menemukan lampu pijar.
Bill
Gates
Every business and household must have a computer and must run
Microsoft software - Bill Gates 1978. Berawal dari impian setiap
rumah dan kantor ada computer dan harus menggunakan software IBM, bill gate
menjadi orang terkaya di dunia dengan kekayaan 100o triliun dan telah
mendonasikan 19 triliun untuk kemanusiaan. Dia bermimpi ketika computer masih
menjadi barang langka dan mahal, seperti Wright yang bermimpi membuat pesawat,
dianggap sebagai orang gila oleh orang-orang di sekelilingnya, seperti Jack Ma
yang ditentang oleh 23 orang kolega yang diajaknya meeting. Tapi itulah… impian
besar akan membawa hasil besar, sudah barang tentu tantangannya akan sangat
besar. Bagimana Thomas alva Edison menemukan lampu pijar melewati hampir 10,000
kali gagal (tepatnya Thomas Alva Edison pernah gagal 10,083 kali dalam
percobaannya untuk menciptakan lampu pijar). Namun dia menyebutnya bukan
sebagai kegagalan “I have not failed. I’ve just found 10,000 way that won’t
work”
Bagaimana
saya harus bermimpi?
1. Dream it
Kadang kita untuk bermimpi saja tidak
berani, apalah aku ini, saya cukup bersyukur dengan keadaanku saat ini, sudah
cukup kok. Saya tidak punya keahlian, jadi saya tidak akan bermimpi
muluk-muluk,saya punya banyak keterbatasana biarlah saya jalani hidup semampu
saya. Tet… tot… helooooo, mumpung mimpi masih gratis, ayo bermimpi saya, paling
nggak dengan mimpi kita punya sesuatu yang diperjuangkan dan hidup menjadi
lebih hidup dan membuat kita ‘terpaksa kretif’.
Ada yang ngajari, mimpi itu harus SMART.
S.M.A.R.T adalah kependekan dari 5 langkah dalam penetapan tujuan – specific, measurable (terukur), achievable
(dapat dicapai), relevant, dan time-based (tenggat waktu).
- SPESIFIK.
yaa saya setuju, jangan bilang saya mau sehat, tapi impikan kolesterol saya
dibawah 200, berat badan saya turun 7 kg, asam urat saya normal, itu namanya
spesifik. Jangan bilang saya mau punya rumah, tapi cita-citakan saya mau punya rumah
di depok, type 45/120, lokasi tidak jauh dari stasiun kereta. Itu spesifik.
Hindari target yang terlalu umum atau kurang mendetail. Target tidak boleh
ambigu, harus jelas, dan dipaparkan dengan bahasa yang lugas.
- MEASURABLE.
Target yang ditentukan harus dapat diukur dengan menggunakan indikator yang
tepat sehingga dapat melakukan peninjauan ulang, mengevaluasi pencapaiannya
serta dapat melakukan tindakan-tindakan perbaikan yang seperlunya. Pengukuran
harus berupa nilai-nilai kuantitatif yang berbentuk angka-angka berdasarkan
fakta-faktanya. Kemajuan akan membantu kita
untuk tetap berada dalam jalur yang benar, menepati tenggat waktu, dan
merasakan semangat dan euforia ketika memperoleh hasil yang menggembirakan di
setiap pencapaian yang membawa mereka lebih dekat kepada tujuan.
- ATTAINABLE.
Target harus dapat dicapai melalui usaha-usaha yang menantang dan harus
berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Kita harus mengetahui dimana letak
kemampuannya dan mempertimbangkan yang mampu dilakukan sekarang dengan kemampuan
yang sifatnya sempurna. Dari kemampuan sekarang sampai ke kemampuan yang
seharunya dilakukan secara bertahap dan Target yang ingin dicapainya juga harus
ditetapkan secara bertahap pula.Pada versi SMART Goal lainnya, Attainable juga
disebut dengan Achievable. Kalau sekarang Anda tidak pernah berpolitik, jangan
buru-buru bermimpi jadi presiden, kejauhan dan rasanya tidak bisa dicapai. Tapi
jangan pula membuat mimpi yang underestimate terhadap diri Anda.
- REALISTIC
(REALISTIS). Buat target jangan muluk-muluk (meskipun tidak boleh terlalu
rendah juga), buat sesuatu yang besar yang bisa Anda perjuangkan. Cita-cita
menikah di tahun depan, meskipun pacara belum punya, masih merupakan sesuatu
yang realistis. Cita-cita membeli mobil di tahun depan, meskipun tidak ada
tabungan sama sekali, masih merupakan sesuatu yang realistis. Namun cita-cita
untuk menjadi juara tinju dunia kelas berat, rasanya tidak realistis sementara
usia kita 40 tahun.
- TIMEBOUND
(BATAS WAKTU). Selalu tentukan tenggat waktu, kappa goals anda harus dicapai,
kalau target tahunan tulis bulan apa harus tercapai.
2. Believe it
Meyakini mimpi merupakan 50% keberhasilan.
Kisah Jack Ma, orang terkaya di China dengan kekayaan sebesar 320 triliun (Bill
Gate 1000 triliun), mengawali mimpinya dengan sebuah keyakikan. Ketikan 23
orang kolega di ruang meeting semuanya menentang idenya, dia tetap yakin dengan
idenya dengan internet dan ketika selama 3 tahun tidak ada profil sepeserpun,
dia tetap yakin dan 30 tahun kemuadian sejak pertama kali dia memiliki ide
berjualan lewat internet, kini pemilik Alibaba.com ini menjelma menjadi
konglomerat terkaya di China. Kuncinya adalah keyakinan akan mimpinya.
3. Describe it
Baik mimpi pribadi maupun mimpi dalam
pekerjaan (KPI), harus sangat detail dan didiskripsikan dengan jelas. Dengan
demikian anda tahu apa yang harus Anda kejar, dan punya acuan pencapaian, punya
arah yang jelas
4. Plan it
Dalam managemen ada the 4 disciplines of
execution (4 disiplin eksekusi) yang hawjib ditaati agar rencana kerja bisa dijalankan
dan target bisa tercapai. Disiplin yang ke-2, yang selama ini diabaikan atau
sering terabaikan adalah menurunkan atau menerjemahkan Goasl dalam aktivitas
Konkrit, dalam rencana kerja. Contoh kalau Anda ingin menurunkan berat badan,
maka langkah konkritnya adalah 1. Tidak makan malam, 2. No goreng, 3. Olah raga
kardio 30 menit seminggu 4 kali, 4. Tidur cukup, 5. Makan sayur dan buah setiap
hari. Suatu project gagal karena 80% pimpinan / leader gagal merumuskan rencana
aktivitas ini. Oleh karena itu, jadilah Anda menjadi bagian dari 20% orang yang
selalu menerjemahkan Goals dalam rencana aktvitas.
5. Do it
Setelah semuanya jelas, masih dari
managemen the 4 disciplines of execution (4 disiplin eksekusi), adalah disiplin
eksekusi, setiap hari diukur, dicatat, dimonitor dan dievaluasi. Bener nggak
saya makan sayur hari ini, minggu ini olahraga 4 kali atau hanya 1 kali, tidak
lagi begadang, dan sebagainya. Intinya mimpi Anda tidak akan pernah tercapai
kalau tidak dieksekusi, persisten dan konsisten. Saya pernah beli mesin treadmill,
dan mesin itu hanya berumur 1 bulan sebelum akhirnya dijual di olx.co.id.
Ceritanya, minggu pertama semangat, setiap hari saya pakai, minggu kedua gak
ada waktu dan saya kadang lupa dengan Goals menurunkan berat badan, minggu
ketiga mesin treadmill lebih sering digunakan sebagai jemuran (pakaian yang
belum kering di jemuran), dan minggu ke 4 sudah laku. Yaaa… persisten dan
konsisten memang menjadi barang yang mahal.
Pada tahun 1950, Florence
Chadwick (32 tahun) menjadi wanita pertama yang berhasil
menyeberangi English Channel (selat Catalina) yang berjarak 26mil (41.8km)
dengan berenang, dengan waktu selama 16 hours 22minutes. Hanya beberapa meter
sebelum sampai, dia menyerah dan putus asa, karena di depan dia tidak juga
kelihatan daratan, yang kelihatan ada hanya kabut putih yang menutupi
pandangannya. Ketika dia menyerah, baru disadari ternyata dia menyerah hanya berjarak
½ mil dari daratan, woow… Tapi karena tujuannya nggak kelihatan dan seolah
tidak ada harapan, akhirnya dia menyerah setelah 16 jam 22 menit berenang. (Bukan
DINGINnya AIR LAUT dan KELELAHAN dasyat yang membuatnya menyerah, tapi karena
dia merasa KEHILANGAN TUJUANNYA).
Menjaga agar cita-cita kita tetap jelas,
tetap kelihatan, tetap sebagai penyemangat, itu adalah hal sulit, tapi memang
wajib dilakukan.
BERITA
BAIK
Setiap akhir tahun, saya dan keluarga
selalu membuat goals untuk tahun depan. Biasanya antara 6 – 10 poin goals yang
kami canangkan, mulai dari beli mobil, umroh, juara 1 di kelas, penghasilan 2
kali lipat, atau rajin sholat tahajud, dst. BERITA BAIK bagi kita adalah, ketika
cita-cita ditulis dan ditempel, entah bagaimana caranya SELALU TERCAPAI. Pada
tahun 2014 saya mencanangkan umroh, tanpa tabungan, dan gaji yang selama ini
cukup untuk bertahan hidup (bertahan maksudnya setiap week end jalan-jalan
bersama keluarga siiih, heheheh). Dan Allah menjawabnya sangat cepat, di bulan
April 2014 saya berangkat. Itulah kekuatan mimpi. Saya pernah mecanangkan
mendapatkan penghasilan 2 kali lipat di tahun dari penghasilan saya selama 4
tahun terakhir. Dan di bulan Juli 2012 Allah menjawabnya dengan penghasilan 2.5
kali lipat (wooow..). Lalu apa rahasianya?? Tentukan dan percayai…
Pertanyaannya apakah saya akan memiliki
penghasilan 2.5 kali lipat kalau tidak saya cita-citakan? Jawabannya Tidak.
Apakah saya bisa berangkat umroh kalo tidak saya cita-citakan? Jawabannya Tidak.
Bahkan ketika anak saya bermimpi
mendapatkan NEM 29 agar bisa masuk SMP 1 bogor di tahun 2015, Tuhan memberinya
NEM 28.5 sebagai NEM tertinggi di SD Bina Insani Bogor, dan dia menjadi
satu-satunya anak SD Bina Insani yang masuk ke SMP N 1 Bogor.
3%
orang yang memiliki Mimpi
Yuk, kita menjadi 3% orang yang memiliki
tujuan hidup yang jelas, memiliki mimpi yang clear dan mengetahui caranya.
Salam Smart Life
Joko Ristono