Manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan paling sempurna, memiliki fisik yang lengkap, sehingga mampu mengerjakan banyak hal dengan baik.Manusia juga dilengkapi dengan akal dan pikiran, termasuk di dalamnya ada emosi, yang tidak dimiliki oleh mahkluk lain. Sisi emosi inilah yang membuat kehidupan di dunia manusia ini begitu dinamis, begitu indah sekaligus begitu menyeramkan, begitu komplek. Satu hal yang kental dalam sisi kehidupan manusia adalah khilaf dan salah. Ada yang bilang, manusia adalah tempat salah dan lupa, baik kesalahan yang tidak disengaja seringkali terjadi, ataupun kesalahan yang disengaja.
Setiap kesalahan yang kita buat, tentunya akan merugikan orang lain, kadang menyakiti orang lain, bahkan menyengsarakan.Para pengusaha sawit yang mengambil jalan pintas dalam menyiapkanlahan dengan cara membakar, sengaja membuat kesalahan yang menyengsarakan orang lain, bahkan menjadi bencana nasional. Ingat kesaahan yang disengaja. Seorang pengemudi tanpa sengaja menyebabkan kecelakaan beruntun yang mengakibatkan banyak korban meninggal, meskipun kesalahan ini tidak sengaja. Karena merugikan orang lain, maka disebut kesalahan. Menumpahkan kopi ke baju putih baru temen kita, merugikan bukan, padahal kita tidak sengaja. Kesalahan yang disengaja lainnya yang sangat menjamur dan menjadi budaya di negeri ini selama bebeberapa dekade, KORUPSI. Korupsi adalah kesalahan yang disengaja.Menyakiti, merugikan dan menyengsarakan orang lain. .
Setiap kesalahan yang disengaja maupun tidak, akan menghadirkan bila tidak diikuti dengan tindak lanjut untuk memperbaikinya, dan sampai pihak yang dirugikan memberikan maaf, maka kesalahan ini akan berpotensi untuk menimbulkan bibit permusuhan.
Sebaliknya, berbuat baik, lawan dari berbuat kesalahan, akan mendatangkan teman, karena berbuat baik akan menguntungkan orang lain. Meskipun tidak semua perbuatan baik akan berbuah pertemanan, meskipun tidak semua perbuatan baik akan berbuah kebaikan saat itu juga, seringkali berbuat baik tidak dipandang sebagai kebaikan oleh orang lain, alias dianggap hal biasa karena dianggap memang sudah seharusnya demikian.Tapi tetap saja kita mesti seharusnya berbuat baik, jelas jauh lebih baik dibanding berbuat kesalahan.
Seribu teman tidaklah cukup, sedangkan satu musuh terlalu banyak. Pepatah yang dalam. Temanlah yang akan mendatangkan kebahagiaan, teman yang akan memberikan pertolongan saat kita dalam kesulitan, teman yang akan rela berbagi saat kita membutuhkan. Pada saat kita meraih kesuksesan, selesai mengerjakan sebuah project, seharusnyalah kita bahagia. Namun bahagia atas pencapaian itu baru akan terasa saat kita bagikan dan ceritakan kepada orang lain, bagikan kepada teman. Pada saat beban kehidupan terasa begitu berat, persaingan kerja, persaingan hidup (khususnya di kota besar), kesulitan ekonomi, masalah keluarga, masalah kenakalan anak, masalah tetangga... dan ribuan masalah lain yang menghimpit, kemana kita mesti berbagi beban? teman. Itulah kenapa 1000 teman tidak cukup.
Kembali ke berbuat baik agar mendapatkan teman, dan menghindari berbuat salah agar terhindar dari permusuhan, faktanya tidaklah sesederhana itu. Niat baik, dan perbuatan baik sering kali disalah tafsirkan oleh orang lain. Berbuat baik kadang dilihat sebelah mata.
Jadi apa yang harus kita lakukan?? terus berusaha berbuat baik, sekecil apapun itu. dan berusaha terus untuk menghindari kesalahan.
Salam Smart Life
Joko Ristono
Sebaliknya, berbuat baik, lawan dari berbuat kesalahan, akan mendatangkan teman, karena berbuat baik akan menguntungkan orang lain. Meskipun tidak semua perbuatan baik akan berbuah pertemanan, meskipun tidak semua perbuatan baik akan berbuah kebaikan saat itu juga, seringkali berbuat baik tidak dipandang sebagai kebaikan oleh orang lain, alias dianggap hal biasa karena dianggap memang sudah seharusnya demikian.Tapi tetap saja kita mesti seharusnya berbuat baik, jelas jauh lebih baik dibanding berbuat kesalahan.
Seribu teman tidaklah cukup, sedangkan satu musuh terlalu banyak. Pepatah yang dalam. Temanlah yang akan mendatangkan kebahagiaan, teman yang akan memberikan pertolongan saat kita dalam kesulitan, teman yang akan rela berbagi saat kita membutuhkan. Pada saat kita meraih kesuksesan, selesai mengerjakan sebuah project, seharusnyalah kita bahagia. Namun bahagia atas pencapaian itu baru akan terasa saat kita bagikan dan ceritakan kepada orang lain, bagikan kepada teman. Pada saat beban kehidupan terasa begitu berat, persaingan kerja, persaingan hidup (khususnya di kota besar), kesulitan ekonomi, masalah keluarga, masalah kenakalan anak, masalah tetangga... dan ribuan masalah lain yang menghimpit, kemana kita mesti berbagi beban? teman. Itulah kenapa 1000 teman tidak cukup.
Kembali ke berbuat baik agar mendapatkan teman, dan menghindari berbuat salah agar terhindar dari permusuhan, faktanya tidaklah sesederhana itu. Niat baik, dan perbuatan baik sering kali disalah tafsirkan oleh orang lain. Berbuat baik kadang dilihat sebelah mata.
Jadi apa yang harus kita lakukan?? terus berusaha berbuat baik, sekecil apapun itu. dan berusaha terus untuk menghindari kesalahan.
Salam Smart Life
Joko Ristono
(ntar lagi ah lanjtinnya..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar