Kita pasti sering mendengar istilah semangat 45! Atau semangat soempah pemoeda atau semangat sumpah palapa dari patih gajah mada. "Sira Gadjah Mada paptih amangkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gadjah Mada: Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
Sang mahapatih Gajad Mada mengorbankan jiwa raganya untuk menyatukan nusantara (Indonesia lama), dengan sumpahnya yang terkenal bahwa beliau tidak akan makan buah palapa (symbol kenikmatan) sebelum mampu menyatukan seluruh wilayah nusantara dalam kekuasaan kerajaan Majapahit tempat beliau mengabdikan diri. Apa yang terjadi selanjutnya? Kehidupan pribadinya dipenuhi dengan pengabdian, pengorbanan, perjuangan, jerih payah sampai pada akhirya semua perjuangan itu berbuah kejayaan kejayaan majapahit.
Waktu sekolah SD dan SMP pelajaran sejarah mengenalkan banyak sekali kisah-kisah perjuangan yang terjadi pada negeri ini, baik pada masa kejayaan kerajaan-kerajaan yang ada di bumi nusantara dan juga kisah perjuangan bangsa ini berusaha terbebas dari 350 tahun penjajahan bangsa lain.
Pertanyaannya,
dapatkan kita merasakan semangat
perjuangan, penderitaan, jerih payah tersebut?
Pernahkan kita membayangkan dan mencoba merasakan penderitaan negeri ini selama 350 tahun dalam cengkraman penjajah, hidup dalam penindasan, hidup dalam ketakutan, hidup dalam keputusasaan? Bayangkan sejak kakek kita lahir, kemudian kakek menikah dan lahir orang tua kita dan kemudian kita lahir sampai kita mati tidak pernah tahu dan menghirup udara kebebasan.
Sayangnya belajar sejarah saat di bangku sekolah hanya menyisakan hafalan, yang kadang hanya menjadi momok dan tak tahu kenapa kita mesti belajar sejarah tersebut. Namun, setelah dewasa baru akhirnya kita paham bahwa belajar sejarah akan mendidik kita untuk memiliki semangat juang, pantang menyerah, gigih, membela kebenaran, bekerja keras, tidak memanjakan diri dan menghargai hak orang lain. Masalahnya seberapa besar kita belajar dan seberapa besar kita mampu mengaplikasikannya.
Kini
setalah 68 tahun Indonesia merdeka, setelah bangsa ini melewati 350 perjuangan
melawan penjajah, apa yang kita lakukan
saat ini, tentu tidak harus mengokang senjata, menghunus bambu rucing,
menyusun strategi gerilya! Untuk menghormati jasa nenek moyang, leluhur dan
para pahlawan, kita sudah seharusnya melakukan hal-hal baik (positive).
Masih sangat melekat dalam ingatan saya sebuah kata bijak, dan pelajaran yang sangat penting yang diberikan pada waktu saya duduk di bangku Sekolah Dasar, mata pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila). Satu pertanyaan yang singkat dan sederhana, “bagaimana cara kita mengisi kemerdekaan ini?” BELAJAR YANG RAJIN BEKERJA YANG KERAS..
Dirgahayu Republik Indonesia, mari kita isi kemerdekaan ini dengan kerja keras dan pantang menyerah. Apapun profesi kita, cintailah profesi tersebut dengan sepenuh hati. Jika kita cinta penuh pada profesi yang sedang ditekuni, maka profesi tersebut juga akan mencintai kita dengan memberi imbalan finansial yang maksimal. Jangan setengah-setengah dalam menjalani profesi. Tidak ada kesuksesan dalam hidup, yang tidak ditempuh dengan kerja keras. Tidak ada orang yang berhasil dalam hidup, jika hanya berpangku tangan. Semua kesuksesan pasti diawali dengan kerja keras dan kerja cerdas
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi
perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung
Karno
Banyak hal yang bisa dilakukan dalam mengisi kemerdekaan
ini:
1.
BELAJAR
Saya punya keyakinan, ilmu adalah kunci yang akan bisa gunakan
untuk membuka gembok persoalan, semakin banyak ilmu semakin banyak jenis
kunci yang kita miliki sehingga akan semakin banyak gembok persoalan yang akan
dipecahkan. Bayangkan kalau kita ilmunya itu-itu saja, waah bisa-bisa kita
selalu mentok oleh persoalan-persoalan yang dating silih berganti.
Mengisi kemerdekaan
dengan BELAJAR, adalah hal yang paling utama. Tidak
semata pendidikan formal tapi banyak sekali media-media pembelajaran yang bisa gunakan
untuk mendapatkan ilmu
dan mendapatkan pengalaman
sebagai KUNCI kehidupan. Sekarang
ini kita sudah boleh berbangga, karena took buku selalu ramai dikunjungi dan
panjangnya antrian di kasir, khususnya di kota besar. Intinya semakin banyak
Ilmu, semakin banyak peran yang bisa kita berikan untuk bangsa ini. Jangan tanyakan apa yang sudah diberikan Negara untukmu,
tapi tanyakan apa yang sudah kau berikan untuk negaramu
2.
BERKARIR
Bagi anda yang sudah
dewasa dan baliq khususnya laki-laki berkewajiban untuk mencari nafkah. Bekerja
dan berkarir ternyata tidak semata mencari nafkah, lebih dari itu berkarir
adalah berkontribusi dan dedikasi.
Dalam dunia profesional
pekerjaan, tentu Anda memiliki Job deskription, punya KPI, punya Target yang
terukur dengan jelas. KPI, Target, Job Desk adalah PERAN YANG HARUS ANDA JALANI
dalam perusahaan tempat kita bekerja. Atas peran tersebut Anda dibayar. Semakin
besar peran, biasanya semakin besar gajinya, semakin banyak kesempatan berkarir
dan semakin banyak kesejahteraan. Peran dari masing-masing karyawan akan
menjadi peran akumulatif bagi orang lain.
3.
TERJUN
KE DUNIA SOSIAL
Mengabdikan diri untuk
kepentingan sosial adalah pilihan bijak untuk mengisi kemerdekaan. Banyak
sekali dunia sosial yang bisa dipilih untuk saling berbagi antar sesama umat
manusia terlebih kita ini saudara sebangsa. Melakukan aktivitas bukan semata untuk mengejar materi,
tapi untuk kepentingan sesama. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang berarti
tidak bisa hidup tanpa ada manusia lain disekitarnya.
4.
MENGGELUTI
OLAHRAGA
Mengharumkan nama bangsa
Indonesia dengan prestasi olahraga. Banyak atlet bulu tangkis yang mampu
mengibarkan bendera merah putih di kancah dunia. Terakhir adalah prestasi ganda
campuran Liliyana Natsir-Tontowi Ahmad dan juga ganda putra Mohammad
Ahsan-Hendra Setiawan pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013, Indonesia mampu
merebut predikat juara dunia.
Olahraga saat ini tidak hanya sekedar untuk menyehatkan tubuh saja.
Olahraga juga dimanfaatkan untuk ajang berkomunitas antar sesama pecintanya. Bagaimana semangat
berolahraga pada kaum muda saat ini?
Rasanya sudah mulai berkurang, jauh lebih rendah dibandingkan
saat kita masih kecil dulu. Nongkrong di mall, di café dengan teman-teman
serasa lebih menyenangkan dari pada harus bermandikan keringat saat
berolahraga. Padahal selain
menjadikan tubuh sehat, olahraga juga dapat menjauhkan diri dari
kegiatan-kegitan yang dapat merusak kesehatan seperti narkoba dan bisa mengarumkan nama bangsa. Berolahraga
tidak harus mahal sampai mengeluarkan uang yang banyak, jogging adalah olahraga
yang paling murah dan sangat menyehatkan. Mens sana in corpore sano – Didalam
tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
5.
BERPOLITIK
Mungkin terjun untuk
berpolitik bukanlah sebuah pilihan, namun paling tidak anak muda itu harus
menyimak kondisi politik di negerinya sendiri. Walau tidak mengerti soal
politik itu sendiri, dengan hanya menyimak perkembangan politik yang terjadi
paling tidak dapat menggugah rasa prihatin akan kondisi negeri ini.
Syukur-syukur mau terjung langsung dengan niat yang tulus dan punya idialisme,
kelak bisa memperbaikan kondisi buruknya politikus saat ini (meskipun tidak
semua, tapi mayoritas).
6.
BERWIRA USAHA
Semakin sulitnya lapangan
pekerjaan dan semakin tinggi kompetisi diperlukan people dengan kapasitas yang
mumpuni untuk bisa bersaing dalam dunia karir. Di satu sisi saat ini semakin
gencar pemerintah menggalakkan wirausaha mandiri, bukan mencari pekerjaan tapi
mampu menciptakan pekerjaan. Banyak pelajaran yang bisa diambil dalam
berwirausaha. Berwirausaha akan mengajarkan bagaimana menjadi seorang pemimpin
yang baik, mengatur segala sesuatunya dengan terstruktur, berani ambil resiko,
belajar mandiri, dan lain-lain. Selain itu dengan berwirausaha atau membangun
sebuah usaha, secara tidak langsung kita telah membantu dalam mengurangi
pengangguran yang terus bertambah setiap tahunnya.
7.
NGE-BLOG
Anda yang hobi menulis,
bercerita, ngobrol, rasanya kegiatan nge-Blog cukup efektif bisa menjadi
pilihan. Apa yang Anda tuturkan akan turut berperan dalam membuka cakrawala,
berbagi informasi dengan orang banyak, sekaligus secara tidak langsung dengan
nge-Blog kita telah menjadi bagian dari unsur media. Banyak hal yang bisa kita share
kepada orang lain, apa yang kita ketahui dan kuasai itu sudah bisa menjadi
topik dalam blog kita. Harapannya tulisan kita berguna bagi pembaca. Tanpa
berharap imbalan, hanya berniat berbagi ilmu “sekaligus narsis” hal ini bisa
dikategorikan dalam mengisi kemerdekaan. Ibarat seorang guru, blogger berarti
termasuk pahlawan tanpa tanda jasa.
Untuk
mengisi kemerdekaan PERAN APA YANG ANDA AMBIL?
Keberadaan seorang
manusia akan nampak karena peran yang dia lakukan bagi lingkugan sekitar. Dan
pada dasaranya, Tuhan menciptakan mahluk hidup karena mereka diadakan untuk
memilliki peran bagi yang lain. Lihatlah, seekor cacing diciptakan oleh Tuhan,
selain sebagai makluk hidup dia memiliki hak untuk hidup, namun dalam alam
semesta dia memiliki peran sebagai hewan yang akan menggemburkan tanah sehingga
subur untuk ditanami.
Sekarang coba Anda
perhatikan, apakah ada satu hal-pun yang bisa kita dapatkan dan kita nikmati
tanpa peran orang lain? nggak ada. Kita nggak bisa nangkap ikan sendiri kan
untuk makan siang kita? kita nggak mungkin juga menanam padi sendiri untuk
mendapatkan nasi yang bisa kita nikmati. hampir semua yang menempel di tubuh
kita, yang kita kenakan atau yang kita makan, atau yang kita gunakan untuk
beraktivitas seperti kendaraan, gadget, dan perkakas lainnya, ada dan kita
nikmati karena ada orang lain yang berperan. Yaa... setiap orang ataupun makluk
Tuhan semua ada peran masing-masing.
Selain peran-peran
tersebut di atas, dalam hal-hal kecil, misalnya kegiatan event, tengoklah
apakan Anda berperan di sana. Dalam kegiatan meeting? apakah Anda Berperan di
sana? dalam kemacetan di Jalan, apakah Anda berperan di sana?
Intinya, dalam setiap
kesempatan, dimanapun kita berada... silahkan selalu dilihat, Apakah saya
berperan?
Peran ini, selain akan
membuat ilmu kita bertambah dan pengalaman, juga akan menanam benih hutang budi
atau tabungan energi positif. Pengalaman jelas akan membuat hidup kita akan
mudah, sedangkan tabungan energi positif akan membuat hidup kita dipenuhi
keberuntungan dan selamat dari kesialan
Salam Smartlife
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar