SANG MANDOR
Kira
kira 34 tahun yang lalu aku pernah diajak bapakku ke pabrik di jalan
Dr.Setiabudi no.177 Semarang PT RAJA BESI, disana beliau mendedikasikan dirinya
selama belasan tahun sebagai driver pabrik sebelum akhirnya memutuskan alih
profesi sebagai Pilot (Pilot Angkutan Kota). Bapak membawaku ke pabrik
pembuatan pipa besi, ya ... Ketempat beliau bekerja.
Begini ...
Berawal dari pertanyaanku:
Aku: "kerjaan bapak opo to pak" tanyaku.
Bapak: iya lik swasta, jawabnya singkat," ("lik" adalah panggilan
kesayangan untuk anak kecil Jawa)
Aku: swasta ki opo to pak? (Swasta itu apa pak?)
Bapaku: yo swasta, yo swasta le, hahahaha ..., rene o lik (sambil mendudukan
aku dipangkuannya), bapak iki kerjo neng pabrik wesi iku jenenge swasta.
Aku: nggawe wesi pak ? Wesi opo pak ?
Bapak: wesi ngene iki (kata beliau sambil menunjukan potongan pipa besi).
Aku: nggawene piye pak ...?
Ternyata bapak memberikan jawaban yang sangat luar biasa, dengan membawaku ke
pabrik pembuatan pipa besi.
Diajaknya aku masuk dalam areal pabrik yang cukup luas, bapak bilang, "bapak kerjo neng kene, iki sing jenenge swata", ( ... Hahaha asem tenan).
Beliau mengajakku berkeliling sampai pada satu areal bagian produksi dimana
sangat banyak sekali orang yang sedang bekerja, mengerjakan kesibukan dan tugas
yang berbeda.
Lepengan besi itu datang ya dari sana lik, katanya sambil menunjukan satu areal
luas yang berisi gulungan gulungan lempengan besi yang sangat besar (sekarang
saya baru tahu seluruh lempengan besi itu didatangkan langsung dari Krakatau
stell).
Factory tour pun berlanjut, nah dari sana lempengan plat besi tadi trus
dipotong, menurut ukuran masing masing mau dibuat pipa besar atau pipa kecil,
kalo mau di buat pipa kecil yang dipotong menjadi ukuran lembaran kecil, tapi
kalo mau dibuat pipa yang lebih besar diameternya berarti potongannya
lembarannya juga harus lebar, artinya makin besar diameter pipa yang akan
dibuat maka semakin lebar pula penampang lembaran yang harus dipotong.
Setelah dipotong lembaran masuk ke mesin rolling, lembaran akan berjalan
sendiri masuk ke mesin dan keluar sudah dalam bentuk lingkaran, mesin ini ndak
boleh rusak, kalo mesinnya sampe rusak, macet maka produksi akan berhenti total
dan akan mengakibatkan kerugian produksi, makanya mesin ini harus di rawat dan
di jaga baik baik, yang jaga disini ngk boleh sembarangan harus orang pinter,
sekolahnya tinggi, bayarannya banyak," kata bapak
Proses selanjutnya adalah pengelasan, menyatukan sambungan besi agar sempurnya
menjadi sebuah pipa, kemudian pemotongan ukuran panjang, quality control
packing dll ....
Nah .. Yang berdiri diatas sana itu namanya mandor atau pengawas,"kata
bapak sambil menunjuk ke seseorang yang sedang mondar mandir berjalan di bagian
lantai atas sambil melihat kebawah, keseluruh pekerja. Pekerjaannya hanya
berdiri dan mondar mandir sesekali di berteriak dengan pengeras suara untuk
menegur, membetulkan.
.... SUATU SAAT NANTI KAMU HARUS BERDIRI DISANA LIK, kata bapak sambil
menatapku tajam, seakan ingin memasukan kata kata itu dalam otakku.
Mungkin sebagian orang berfikir sang mandor tidak bekerja berat pekerjaannya
sangat ringan hanya mondar mandir, teriak teriak, gak ikut kerja langsung
bahkan mungkin sebagian pekerja ada yang berfikir coba kamu kesini, kerjakan
sendiri biar kamu tau kesulitan saya, jangan cuma bisa mondar mandir dan marah
marah saja.
Tapi bagi sang mandor, dari posisi itu dia bisa melihat lebih luas dia mengerti
alur proses kerja, dia melihat kesulitan bagian per bagian, bahkan dia juga
bisa tau bahwa kesulitan, kesalahan dan mungkin tidak selesainya target kerja
pada bagian tertentu belum tentu karena kesalahan dan kebodohan bagian
tersebut, bisa jadi penyebab adalah bagian lain yang tidak bertanggung jawab
sehingga mengakibatkan efek domino yang fatal pada proses selanjutnya yang pada
akhirnya seluruh proses kerja akan gagal total.
Dia harus bisa menggaransi seluruh proses kerja berjalan normal sesuai prosedur
dan seluruh prosedur dilaksanakan dengan baik tanpa kesalahan, diselesaikan
tepat waktu dengan hasil yang sempurna. Diapun juga harus menjamin
"target kerja" dan "target produksi" seluruh bagian
tercapai 100 %.
Dia juga harus terus berfikir cara menyempurnakan teknis kerja, menemukan cara
yang efektif dan efisien bagaimana para pekerja bisa menyelesaikan pekerjaannya
dgn mudah, menemukan solusi yang cepat dan tepat dalam setiap permasalahan yang
mungkin tiba tiba muncul secara mendadak dan tidak terprediksi, mempunyai
kebernian dalam mengambil keputusan dalam keadaan krusial.
Dia juga harus mampu mengkoordinir seluruh pekerja, membuat suasana kerja
nyaman, menghargai setiap pekerja, membangun motivasi kepada seluruh pekerja
bahwa semua orang mempunyai andil penting dalam seluruh proses kerja, membangun
team work yang solid, mengambil keputusan yang adil dan bijaksana, bertoleransi
tinggi tanpa harus memanjakan, mendelegasikan tugas secara jelas dan gamblang
sehingga mudah dimengerti oleh bawahan.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Mandor bertanggung jawab langsung mengenai
gagal atau berhasilnya suatu proses kerja dan produksi.
Pesan Moral dari tulisan ini:
- Jangan pernah menilai sesuatu tau seseorang dari sudut pandangmu sendiri,
karena sudut pandangmu belum tentu benar,
- Jangan pernah mengenal dan menilai seseorang dengan cara
"perantara" apa maksunya cara perantara? Yaitu mengenal dan
menilai seseorang lewat," katanya si anu ... Dia itu begini"
atau " saya mendengar dari si anu .. Dia itu begini.
- Kenalilah seseorang secara langsung, nilailah dia seperti kamu mengenalnya,
kenalilah, dekatilah, akrablah, terbukalah maka kamu akan mengenali dia yang
sesungguhnya.
Salam Smart Life
Joko Ristono
Penulis: Tommy Afandhi
SANG MANDOR
Kira
kira 34 tahun yang lalu aku pernah diajak bapakku ke pabrik di jalan
Dr.Setiabudi no.177 Semarang PT RAJA BESI, disana beliau mendedikasikan dirinya
selama belasan tahun sebagai driver pabrik sebelum akhirnya memutuskan alih
profesi sebagai Pilot (Pilot Angkutan Kota). Bapak membawaku ke pabrik
pembuatan pipa besi, ya ... Ketempat beliau bekerja.
Begini ...
Berawal dari pertanyaanku:
Aku: "kerjaan bapak opo to pak" tanyaku.
Bapak: iya lik swasta, jawabnya singkat," ("lik" adalah panggilan
kesayangan untuk anak kecil Jawa)
Aku: swasta ki opo to pak? (Swasta itu apa pak?)
Bapaku: yo swasta, yo swasta le, hahahaha ..., rene o lik (sambil mendudukan
aku dipangkuannya), bapak iki kerjo neng pabrik wesi iku jenenge swasta.
Aku: nggawe wesi pak ? Wesi opo pak ?
Bapak: wesi ngene iki (kata beliau sambil menunjukan potongan pipa besi).
Aku: nggawene piye pak ...?
Ternyata bapak memberikan jawaban yang sangat luar biasa, dengan membawaku ke
pabrik pembuatan pipa besi.
Diajaknya aku masuk dalam areal pabrik yang cukup luas, bapak bilang, "bapak kerjo neng kene, iki sing jenenge swata", ( ... Hahaha asem tenan).
Beliau mengajakku berkeliling sampai pada satu areal bagian produksi dimana
sangat banyak sekali orang yang sedang bekerja, mengerjakan kesibukan dan tugas
yang berbeda.
Lepengan besi itu datang ya dari sana lik, katanya sambil menunjukan satu areal
luas yang berisi gulungan gulungan lempengan besi yang sangat besar (sekarang
saya baru tahu seluruh lempengan besi itu didatangkan langsung dari Krakatau
stell).
Factory tour pun berlanjut, nah dari sana lempengan plat besi tadi trus
dipotong, menurut ukuran masing masing mau dibuat pipa besar atau pipa kecil,
kalo mau di buat pipa kecil yang dipotong menjadi ukuran lembaran kecil, tapi
kalo mau dibuat pipa yang lebih besar diameternya berarti potongannya
lembarannya juga harus lebar, artinya makin besar diameter pipa yang akan
dibuat maka semakin lebar pula penampang lembaran yang harus dipotong.
Setelah dipotong lembaran masuk ke mesin rolling, lembaran akan berjalan
sendiri masuk ke mesin dan keluar sudah dalam bentuk lingkaran, mesin ini ndak
boleh rusak, kalo mesinnya sampe rusak, macet maka produksi akan berhenti total
dan akan mengakibatkan kerugian produksi, makanya mesin ini harus di rawat dan
di jaga baik baik, yang jaga disini ngk boleh sembarangan harus orang pinter,
sekolahnya tinggi, bayarannya banyak," kata bapak
Proses selanjutnya adalah pengelasan, menyatukan sambungan besi agar sempurnya
menjadi sebuah pipa, kemudian pemotongan ukuran panjang, quality control
packing dll ....
Nah .. Yang berdiri diatas sana itu namanya mandor atau pengawas,"kata
bapak sambil menunjuk ke seseorang yang sedang mondar mandir berjalan di bagian
lantai atas sambil melihat kebawah, keseluruh pekerja. Pekerjaannya hanya
berdiri dan mondar mandir sesekali di berteriak dengan pengeras suara untuk
menegur, membetulkan.
.... SUATU SAAT NANTI KAMU HARUS BERDIRI DISANA LIK, kata bapak sambil
menatapku tajam, seakan ingin memasukan kata kata itu dalam otakku.
Mungkin sebagian orang berfikir sang mandor tidak bekerja berat pekerjaannya
sangat ringan hanya mondar mandir, teriak teriak, gak ikut kerja langsung
bahkan mungkin sebagian pekerja ada yang berfikir coba kamu kesini, kerjakan
sendiri biar kamu tau kesulitan saya, jangan cuma bisa mondar mandir dan marah
marah saja.
Tapi bagi sang mandor, dari posisi itu dia bisa melihat lebih luas dia mengerti
alur proses kerja, dia melihat kesulitan bagian per bagian, bahkan dia juga
bisa tau bahwa kesulitan, kesalahan dan mungkin tidak selesainya target kerja
pada bagian tertentu belum tentu karena kesalahan dan kebodohan bagian
tersebut, bisa jadi penyebab adalah bagian lain yang tidak bertanggung jawab
sehingga mengakibatkan efek domino yang fatal pada proses selanjutnya yang pada
akhirnya seluruh proses kerja akan gagal total.
Dia harus bisa menggaransi seluruh proses kerja berjalan normal sesuai prosedur
dan seluruh prosedur dilaksanakan dengan baik tanpa kesalahan, diselesaikan
tepat waktu dengan hasil yang sempurna. Diapun juga harus menjamin
"target kerja" dan "target produksi" seluruh bagian
tercapai 100 %.
Dia juga harus terus berfikir cara menyempurnakan teknis kerja, menemukan cara
yang efektif dan efisien bagaimana para pekerja bisa menyelesaikan pekerjaannya
dgn mudah, menemukan solusi yang cepat dan tepat dalam setiap permasalahan yang
mungkin tiba tiba muncul secara mendadak dan tidak terprediksi, mempunyai
kebernian dalam mengambil keputusan dalam keadaan krusial.
Dia juga harus mampu mengkoordinir seluruh pekerja, membuat suasana kerja
nyaman, menghargai setiap pekerja, membangun motivasi kepada seluruh pekerja
bahwa semua orang mempunyai andil penting dalam seluruh proses kerja, membangun
team work yang solid, mengambil keputusan yang adil dan bijaksana, bertoleransi
tinggi tanpa harus memanjakan, mendelegasikan tugas secara jelas dan gamblang
sehingga mudah dimengerti oleh bawahan.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Mandor bertanggung jawab langsung mengenai
gagal atau berhasilnya suatu proses kerja dan produksi.
Pesan Moral dari tulisan ini:
- Jangan pernah menilai sesuatu tau seseorang dari sudut pandangmu sendiri,
karena sudut pandangmu belum tentu benar,
- Jangan pernah mengenal dan menilai seseorang dengan cara
"perantara" apa maksunya cara perantara? Yaitu mengenal dan
menilai seseorang lewat," katanya si anu ... Dia itu begini"
atau " saya mendengar dari si anu .. Dia itu begini.
- Kenalilah seseorang secara langsung, nilailah dia seperti kamu mengenalnya,
kenalilah, dekatilah, akrablah, terbukalah maka kamu akan mengenali dia yang
sesungguhnya.
Salam Smart Life
Joko Ristono
Penulis: Tommy Afandhi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar