Saya tidak punya bakat
khusus. Saya hanya sangat bergairah dengan rasa ingin tahu – Albert Einstein,
Setiap orang memiliki memiliki
gairah pada hal tertentu, semangat
pada hal tersebut dan menjadi produktif pada hal tersebut. Yaa... passion, setiap orang
memiliki passion-nya masing-masing. Hal inilah yang membuat seseorang mengambil peran, berkontribusi dan berprestasi
di bidangnya masing-masing. Apakah ada orang yang bekerja dan berkarya tapi
bukan pada passion-nya? Banyak. Kesuksesan dan produktifitas sangat ditentukan
oleh kesesuaian bidang dengan passion-nya.
Menurut Rene Suhardono,
passion sedikit berbeda dengan hobi, “Passion bukanlah segala sesuatu yang Anda
kuasai, namun yang kita cintai. Passion adalah salah satu unsur karir. Karir
haruslah melibatkan passion, tujuan hidup, values, ketercapaian, dan
kebahagiaan.
Pasti Anda sering
mendengar ungkapan ‘bekerja dengan cinta - yang berarti mencintai pekerjaan’.
Syarat untuk sukses dalam pekerjaan adalah mencintainya! Sampai-sampai Kahlil
Gibran menulisnya dalam buku Sang Nabi “kerja
adalah cinta yang ngejawantah, dan jika kau tiada sanggup bekerja dengan cinta,
maka lebih baik jika kau meninggalkannya, mengambil tempat di depan gapura
candi, dan meminta sedekah dari mereka yang bekerja dengan suka cita.....”
Secara otomatis, pada
saat Anda mengerjakan apa yang menjadi passion Anda maka saat itulah Anda
bekerja dengan cinta, mencintai yang Anda kerjakan, yang berarti akan muncul
gairah dan semangat yang pada akhirnya akan melahirkan kesuksesan dalam
pekerjaan tersebut.
Mari kita lihat,
banyak sekali orang yang jadi pengusaha dan sukses berawal dari
pekerjaan-pekerjaan yang mereka cintai, yang kita melihat dan mengenalnya
sebagai hobi. Seorang pengusaha foto studio, diawali dari kecintaannya pada
dunia fotografi. Saya punya seorang teman kuliah yang sejak awal menyukai dunia
fotografi, dan ketika teman-teman seangkatan sibuk dengan kerja kantoran, saat
ini dia sukses sebagai pengusaha fotografi di kota Semarang. Satu lagi teman
saya yang mengembangkan bisnis Ayam Bakar di daerah BSD. Dia memutuskan
mengundurkan diri dari salah satu perusahaan penerbangan plat merah Terbesar di
Indonesia, dan menekuni apa yang dia cintai menjadi bisnis, yaa, Ayam Bakar!
Tidak perlu waktu lama untuk dia sukses mengembangkan bisnisnya, awalnya dia
menargetkan 6 bulan bisnis berjalan lancar dan tidak sampai 6 bulan semua
bejalan dengan sangat baik. Bisnis yang diawali dengan kecintaan.
Dan saya sendiri
bagaimana? Ada 2 hal yang membuat saya bergairah! Pertama, segala hal tentang
Customer Relationship Management (CRM) dan kedua, menyampaikan ide, motivasi,
informasi berguna kepada orang lain adalah hal yang sangat saya cintai, atau
dengan kata lain “mengajar / guru”. Dalam dunia CRM, sudah membawa saya
berkarir selama hampir 20 tahun, dan CRM telah menyelamatkan karir dan posisi
saya di banyak perusahaan. Yang kedua, tentang passion saya menyampaikan ide,
motivasi dan informasi, lebih banyak saya tuangkan di dalam blog, melalui
berbagai training, dan juga melalui Buku ini.
Kenapa mengetahui Passion itu penting?
Karena ketika kita
bertemu dengan passion, maka kita akan hidup lebih bersemangat dalam
menjalani apapun. Bayangkan ketika Anda
mengerjakan pekerjaan yang tidak Anda sukai dan karena itu sekedar tugas dari
bos Anda yang disertai dengan deadline! Sudah pasti hasilnya tidak maksimal,
tidak ada semangat saat mengerjakan, energi Anda cepat habis! Namun sebaliknya
orang bisa memiliki energi semalam suntuk, bergairah semalaman tanpa rasa lelah
saat seorang penulis menyelesaikan karyanya, saat seorang arsitek menyelesaikan
gambarnya, saat seorang musisi mengerjakan sebuah lagu! Itulah passion.
Bagaimana menemukan
passion?
Masih menurut Rene
Suhardono, disarikan dari bukunya Your
Job in not Your Career, ada beberapa langkah untuk menemukan passion Anda:
Pertama, coba cek
koleksi buka Anda, buku dan bacaan yang Anda beli dan baca, kelompokkan
berdasarkan tema-tema. Thema buku yang paling banyak menunjukkan bahwa Anda
memilik gairah atau kesukaan pada tema tersebut dan menunjukkan kecenderungan
passion Anda di situ. Susun tumpukan buku berdasarkan tema tersebut, buku
tentang motivasi dan pengembangan diri, buku agama, buku tentang teknik
menulis, buku tentang sosiologi, novel, dan lain-lain.
Kedua, Setelah menemukan
tumpukan buku paling banyak, saatnya Anda membuktikan atau mencari pembenaran
bahwa memang passion Anda pada tema sesuai tumpukan buku paling banyak
tersebut. Perhatikan saat Anda melihat tayangan tivi, apakah selaras dengan
tema buku-buku tersebut, saat Anda berada di toko buku, rak buku tema apa yang
paling banyak anda tongkrongin? Web Portal yang paling banyak anda kunjungi dan
artikel apa yang paling menarik minat untuk di baca! Sejauh ini Anda sudah
menemukan passion Anda?
Ketiga, selanjutnya
temukan skill yang Anda miliki saat ini. Setiap orang memiliki skill-nya
masing-masing, baik itu karena seringnya dilatih ataupun ada orang yang secara
lahir memiliki bakat untuk mudah menguasai skill tertentu. Temukan skill dan
kapabilitas Anda dalam berbagai hal berbeda. Dalam hal sales dan marketing
mungkin Anda memiliki skill membuat konsep program event offline, dalam hal
motivasi Anda mahir memberikan motivasi dengan cara menceritakan kisah sukses
orang lain, dalam hal sosialisasi Anda mahir sebagai pendengar yang baik sehingga
sering sebagai tempat curhat temen-temen Anda. Dalam hal olah raga, bukan
sebagai pelaku Anda sangat mahir membuat ulasan dan analisa tentang sebuah pertandingan
sepak bola. Dan lain-lainnya. Mungkin skill tersebut tidak Anda sadari, tapi
cobalah untuk dengan sadar menemukannya.
Keempat,
Selanjutnya cocokkan skill yang Anda miliki tersebut dengan ketertarikan Anda.
Anda memiliki ketertarikan dengan dunia motivasi, terlihat dari tumpukan koleksi
buku. Dan Anda memiliki skill memberikan motivasi dan membuat sebuah ulasan,
bisa jadi Anda adalah seorang penulis yang hebat! Cobalah mulai menulis artikel
sesuai ketertarikan Anda dengan skill yang dimiliki...!
Salam Smart Life
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar