Kehidupan
ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriannya saja, dia
orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit. –
Pramoedya Ananta Tour
Work Hard Play Hard, adalah salah satu
bentuk keseimbangan. Banyak perusahaan mewajibkan karyawannya untuk mengambil
cuti, membuat design kantor sedemikian rupa menjadi tempat yang menyenangkan, ada
tempat santai, meja bilyard, ruangan bermain musik dan secara rutin melakukan
acara kebersamaan.
Pada dasarnya manusia memiliki batas
ketahanan dalam bekerja secara fisik, begitu juga batas ketahanan dalam
berpikir, bukan seperti mesin yang bisa diforsir hanya dengan memberikan bahan
bakar saja. Semakin dipaksakan produktivitasnya berbanding terbalik.
Bahkan
konon otak manusia harus istirahat setelah berpikir keras selama 40 menit, bila
dipaksakan justru tidak menghasilkan ide-ide dan pemikiran kreatif. Itulah
kenapa ide-ide brilian muncul bukan di ruang meeting, bukan muncul di dalam
kantor, justru ide brilian datang pada saat kita sedang santai menikmati kopi
di caffe, saat sedang liburan di pantai atau maaf saat sedang jongkok di kamar
mandi.
Coba perhatikan, kenapa orang jakarta
rela menempuh perjalanan yang macet di setiap week end hanya untuk berlibur ke
puncak? Kenapa banyak karyawan menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga
setiap week end, kenapa banyak orang menabung untuk akhirnya digunakan biaya
berlibur ke luar negeri? Jawabannya satu “KESEIMBANGAN HIDUP”
Memikirkan Dunia sekaligus memikirkan
akhirat adalah bentuk keseimbangan. Seimbang antara pekerjaan, keluarga,
sahabat, ibadah dan semangat kadang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan,
namun harus diusahakan. Kebahagiaan yang kita cari harus diupayakan antara
bahagia secara materi, bahagia secara emosi dan bahagia secara spiritual.
Keseimbanganlah yang akan membuat hidup kita terasa nikmat untuk dijalani.
Bayangkan
hidup itu seperti pemain akrobat dengan lima bola di udara.
Kita bisa menamai bola-bola itu dengan
sebutan: Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Sahabat dan Semangat
Kita harus menjaga semua bola itu tetap
di udara dan jangan sampai ada yang terjatuh.
Kalaupun situasi mengharuskan Anda
melepaskan salah satu di antara lima bola tersebut, lepaskanlah "pekerjaan" karena pekerjaan
adalah BOLA KARET.
Pada saat Anda menjatuhkan nya, suatu
saat ia akan melambung kembali. Namun empat bola lain seperti Keluarga, Kesehatan, Sahabat, dan Semangat
adalah BOLA KACA. Jika Anda
menjatuhkannya, akibatnya bisa sangat fatal!"
Pada kenyataannya, kita terlalu menjaga
pekerjaan (bola karet). Bahkan kita
mengorbankan keluarga, kesehatan, sahabat, dan semangat demi menyelamatkan bola
karet tersebut.
Contohnya:
- Demi uang atau pekerjaan, kita mengabaikan keluarga,
- Demi meraih sukses dalam pekerjaan, kita tidak memperhatikan kesehatan,
- Demi uang atau pekerjaan, kita rela menghancurkan hubungan dengan sahabat baik.
Bukan berarti pekerjaan tidak penting!
Tapi jangan sampai uang atau pekerjaan menjadi "berhala" dalam hidup
kita. Ingat..! kalaupun terpaksa kita harus kehilangan, tapi uang selalu bisa
kita cari lagi. Tetapi manakala kita
harus kehilangan keluarga, kemana lagi kita bisa membelinya..?
Dαn jika kita harus kehilangan sahabat
baik, apakah kita juga bisa membeli sahabat..?
Dαn Apakah kesehatan kita juga bisa
kembali normal jika kita terkena penyakit kritis..?
Jagalah agar prioritas hidup kita tetap
seimbang..! Teruslah belajar, berusaha dan berdo'a sebagai kunci kita dalam
meraih kesuksesan dan kebahagiaan
Salam Smart Life
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar