Sifat
manusiawi adalah mencari kenyamanan, segala upaya dilakukan untuk menemukan
kenyamanan. Memiliki penghasilan yang tetap, memiliki jaminan kesehatan,
memiliki tempat tinggal, memiliki atasan yang baik, memilliki pekerjaan yang
aman. Contoh kerja aman sebagai pegawai negeri misalnya, (maaf tidak semua
pegawai negeri berpikiran seperti ini kok) kerja nggak kerja gaji tetap
diterima setiap bulan dan dapat jaminan uang pensiun nantinya.
Nyaman di tempat yang nyaman.
Pernah
saya dengar dari seorang motivator top Indonesia, katanya manusia itu 80%
menghindari kesengsaraan dan 20% mencari kenikmatan. Hal inilah yang membuat
kita sering merasa nyaman ditempat kita berada saat ini, pekerjaan yang rutin
dilakukan dengan mudah, tanpa harus bersusah payah karena yang dikerjakan
itu-itu saja, cenderung nyaman. Standar hidup yang tercukupi oleh keuangan saat
ini (padahal sebenarnya jauh di bawah standar orang lain), terlalu sering melihat
kebawah juga tidak baik, membuat kita merasa jauh lebih baik dibanding orang
lain yang di bawah sana, yang akhirnya kita tidak ambisius lagi.
Saya pernah bekerja selama 12 tahun di suatu perusahaan, sudah sangat
nyaman dengan situasi pekerjaan, menjadi pegawai tetap dengan jaminan kesehatan
yang membuat saya merasa aman dan keamaanan dalam karir, gaji yang lebih dari
cukup. Dalam kondisi kenyamanan setelah sekian tahun berkarir, saya memutuskan
untuk memulai hidup baru dengan tantangan karir yang baru dan di tempat baru
saya harus memulai lagi dari nol. Tepat 2 tahun di tempat baru ini, karir saya
diperpanjang 1 tahun ke depan, kondisi yang sangat nyaman, gaji yang besar,
pekerjaan yang tidak sulit dilakukan, bisa pulang tepat waktu, sabtu minggu
libur, asuransi kesehatan yang memadai. Saya memutuskan keluar dari zona yang
sangat nyaman tersebut dan memulai tantangan baru dengan karir baru, mulai dari
nol lagi
Orang sukses adalah orang yang
bertumbuh
Lihatlah
orang-orang yang sukses dalam hidupnya! Mereka adalah seorang penyuka tantangan,
pengambil resiko dan selalu keluar dari kenyamanan. Dalam agama juga sudah
diajarkan, apabila hari ini kita sama dengan hari kemarin maka kita adalah
orang yang merugi, dan kalau lebih buruk dari hari kemarin, kita adalah orang
yang celaka! That’s why we must move on, moving to the biggest thing! Escape
from comfort zone! Berani??
Keluar
dari zona nyaman memaksa Anda untuk belajar hal baru, berhubungan dengan orang
baru, mengerjakan pekerjaan baru, menghadapi tantangan baru. Kondisi ini
memaksa Anda untuk belajar, beradaptasi, menambah wawasan dan pengetahuan,
meningkatkan kompetensi. Sehingga dengan keluar dari zona nyaman kita akan
menjadi orang baru dengan kompetensi yang semakin baik. Sementara itu orang
yang nyaman dalam dan tidak mau keluar, diibaratkan seperti katak dalam
tempurung, ilmu yang dimiliki itu-itu saja, bisa jadi sudah tidak mempan lagi
digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Lihat pembalap kelas 125cc
setelah memiliki prestasi biasanya mereka akan mencari tantangan baru dengan
naik ke kelas 250cc dan setelah sukses di kelas tersebut dia akan melompat
keluar dari zona nyaman menuju kelas motoGP (800cc).
Cemas dan takut memulai hal baru
Sangat
manusiawi bila kita merasa takut, merasa cemas dengan tempat baru, tantangan
baru sama sekali. Rasa pesimis menghadapi kehidupan baru membuat sebagian besar
dari kita memutuskan tetap di zona nyaman. Kenyataannya memang demikian,
kecemasan dan ketakutan ini akan menghasilkan pemikiran negatif yang akan
memperparah rasa cemas dan takut itu semakin menjadi-jadi. Bagaimana mengatasi
rasa cemas untuk keluar dari conform zone? Hal ini penting karena syarat untuk
sukses seseorang adalah kemauan dan kemampuan untuk keluar dari zona nyaman.
Pertama, mari kita pikirkan keuntungan bila
kita keluar dari confort zone, misalnya kita akan sukses, kompetensi kita akan
bertambah, peluang yang didapat semakin banyak, melihat contoh bahwa orang
sukses setelah keluar dari zona nyaman.
Kedua, pada dasarnya manusia memilliki
kemampuan untuk beradaptasi dan memiliki kreativitas untuk mengatasi setiap
permasalahan. Kalau begitu apa lagi yang ditakutkan, kodrat manusia adalah
bertumbuh dan berkembang, di tempat baru anda akan bertumbuh dalam hal skill,
knowledge dan wawasan, jadi tidak ada yang perlu dikuatirkan.
Ketiga, menentukan tujuan, dengan demikian berarti kita mengetahui
ke mana kita akan pergi, mengetahui risiko apa saja yang akan kita hadapi,
orang-orang macam apa yang akan menjadi teman kita, juga orang-orang yang
seperti apa yang akan kita hadapi, tantangan apa yang perlu kita antisipasi.
Bahwa tidak semua yang bakal dihadapi sesuai dengan keinginan kita, belum tentu
sesuai dengan prediksi kita, jadi santai saja dengan resiko yang bakal anda
hadapi.
Keempat, jangan berharap anda
menjadi hebat seperti di zona nyaman anda sebelumnya. Anda boleh optimis, tapi
melakukan hal baru di tempat baru, dengan orang-orang baru tidak akan mudah. Di
zona nyaman anda mampu melakukan banyak hal dengan mudah dan tanpa perlu banyak
Tanya pada rekan kerja Anda, tapi tidak demikian di tempat baru. Jadi lakukan
saja sebaik-baiknya.
Mempersiapkan
diri dengan baik adalah kunci sukses anda di zona baru, bersiaplah menghadapi
segala resiko, berfikir positif dan berani. Percayalah bahwa ketidaknyamanan di
tempat baru hanya akan berlangsung beberapa minggu atau beberapa hari saja,
setelah Anda menemukan teman baru, setelah mengenali ritme, setelah memahami
lingkungan semua akan berjalan dengan mudah. Keluar dari zona nyaman adalah
salah satu strategi untuk bertahan di dunia yang serba tidak pasti dan
persaingan yang sangat kompetitif saat ini.
Salam Smart Life
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar