Sudah lama aku merajut hari diatas
pintalan benang kehidupan yang mengikat erat relung hati yang sudah sekian lama
ingin terbang bebas menuju mimpi yang bergelantungan bersama bintang di langit.
belasan tahun aku berjalan diatas kerikil kehidupan yang kejam yang menusuk
jemari kaki ku hingga setetes darah keluar menjadi tanda jika aku pernah berdiri
disini.
Jalan
hidup masih panjang. namun kerikil – kerikil jalanan juga begitu tajam yang
siap mengais kulit kakiku yang kian lemah. ijinkan aku untuk sejenak berhenti
untuk menghela nafas. ijinkan aku sejenak menekuk kedua lututku dan merebahkan
badanku untuk menghadap langit yang masih perkasa.
Aku
terhenti untuk berkata.....
Aku ingin menyampaikan untaian kata yang
tersimpan di relung hati.............
Aku ingin berbicara kepada langit......
agar TUHAN melihat dan mendengar. supaya TUHAN mengabulkan untaian kataku.
Aku
ingin berbicara karena aku bukan orang bodoh yang tak mampu berkata dan pasrah
akan keadaan. aku masih akan terus berjalan, namun aku percaya kekuatan doa.
Tuhan,
dibawah langit-Mu yang perkasa dan di atas kerikil – kerikil tajam. aku
menangis dalam hati. dari relungku yang menjerit kuhanya ingin mengungkapkan
kerinduanku pada insan-MU. Engkau telah mengijinkan sebuah perspisahan diantara
kami. Engkau bentangkan sebuah sebuah jurang tak berjembatan diantara kami.
langit dan bintang yang menjadi saksi kesendirian ini dan tetes hujan yang
menemani dera tangisku kala aku kembali mengingat insan yang telah engkau
pisahkan dariku.
Hati
kecil ku menjerit............ aku merindukan nya dan aku ingin bertemu. Aku
hanya manusia yangm menginginkan kesempurnaan sebuah kasih. Ada sosok AYAH yang
jauh disana, yang memberikan kasih bersama hempasan angin dan rintik air hujan.
tapi TUHAN, bukan itu yang aku harapkan.. aku tak ingin ia jauh dariku. aku
ingin ayah ada disini menamanikun merasakan hempasan angin dan melihat rintik
air hujan, mendengarkan simfoni alam dan bersama melangkah diatas jalanan
kehidupan. dalam perjalanan ku yang sejenak terhenti ini, beri aku 1 menit
untuk hari ini, jika memang masih lama waktu ku untuk bersamanya.
Tuhan, beri aku 1 menit hari ini untuk
aku bertemu dengan nya...........
Beri
aku 1 menit agar aku bisa mengelus kedua tangannya dan mengusap keringat di
keningya...
Beri
aku 1 menit agar aku bisa mengungkapkan isi hatiku, bahwa diantara perjalananku,aku
sangat membutuhkan nya, membutuhkan nasihat dan petuahnya, membutuhkan
tegurannya dan membutuhkan motivasi serta semangat – semangat darinya
Beri
aku 1 menit untuk mengatakan “ I MISS U”
Beri
aku 1 menit untuk mengatakan “ I LOVE U “
Buatlah
satu menit yang singkat ini menjadi begitu indah dan bermakna, 1 menit yang
menjadi sebuah anugerah yang indah. 1 menit yang singkat yang mampu merubah 1
abad kehidupanku. jalan yang masih panjang, hiasilah dengan 1 menit yang begitu
bermakna ini. Karena walaupun singkat, semua mungkin untuk berubah.
Ayah,
aku ingin satu menit itu benar-benar dijinkan oleh TUHAN untuk ada. untuk
menhapus airmata yang mengalir karena merinduikan kasih darimu. semoga TUHAN
tak hanya mengijinkan satu menit, tapi hari ini, besok, dan selamanya.
Salam SmartLife
Aliyah Almas Sa'adah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar