Hari ini 30 juni 13, tepat 1 hari sebelum usiaku geap 42 tahun. Kali ini saya sudah terbiasa dengan kepala 4, karena ini tahun ke 3 sejak menginjak kepala 4. Saat detik2 menjelang 40 (kepala empat pertama kali), ada yang berkecamuk dalam kepala. Apakah saya sudah cukup baik sebagai insan yang taat beribadah, kemudian menghitung-hitung dosa yang pernah dilakukan, mencoba menimbang-nimbang sendiri dibandingkan dengan mala baik. Berkecamuk, apa yang sudah disiapkan untuk masa depan anak istri, apa yang sudah disiapkan untuk menghadapi hari tua. Mencoba menghitung-hitung materi, mobil belum lunas, karir di pekerjaan kedepan, kenapa kepala 4 masih jadi pesuruh (kerja ikut orang), kenapa tidak punya usaha sendiri seperti kebanyakan orang, asuransi sekolah dan kesehatan. Eeh ada yang sudah lunas “rumah”, tapi kenapa rumah Cuma satu, bukan dua seperti kebanyakan orang. Sudah daftar haji belum minimal umroh terlebih dahulu…
Tahun
ini, tahun ke 3 saya berkepala 4, masih sama, berkecamuk, tapi sudah lebih
bijak menyikapi hidup. Setahun terakhir, rasanya saya lebih dekat dengan-Nya,
mulai terbiasa mengerjakan tahajud, mulai nikmat mengerjakan dhuha, puasa
senin-kamis (meskipun akhir2 ini bolong-bolong). Senang menghitung apakah saya
sudah beramal baik hari ini, sudahkan saya sodhakoh hari ini. Secara materi,
rasanya akibat kedekatanku dengan-Nya dan rasa syukur-ku, Alhamdulillah Dia
memerikanku rizki yang berkecukupan, jauh lebih baiak disbanding dengan
saat-saat aku masih serig melupakannya. Meskipun saya belum pandai dalam
mengelola rizki tersebut.
Hari
ini 30 Juni 13, satu hari menjelang usiaku 42, di atas kereta solo – gambir,
setelah menyelsaikan laporan mingguan seperti biasa yang harus dikirim ke bos
sebelum jam 12 siang hari minggu, dilanjutkan melihat Film “Jack Reacher – Tom
Cruise”, sambil menunggu pesanan makan siang yang belum juga hadir, saya
menuliskan apa yang ada di kepala saya.
Sambil mulai menahan Rindu terhadap
istri dan anak2ku yang aku tinggalkan di Madiun untuk seminggu kedepan (halah,
lebay, baru juga semalem udah kangen, cengeng loe….). Rasanya saat ini momennya
bagus buat tulis artikel.
Tepat
disaat saya memerlukan suntikan asa, seperti charger pada Backberry, semalem,
Allah memebriku kesempatan untuk saya bertemu dengan kedua orang tuaku, Bapakku
sebagai orang yang sangat tulus dalam membesarkan anak-anaknya dan jujur.
Ibuku, orang yang tak pernah berhenti berdo’a untuk anak-anaknya, meskipun
sering kali anak2nya berhenti atau lupa mendo’akannya. Allah mempertemukanku
dengan mereka, terimakasih yang Allah, saya seperti lahir kembali. Biasanya
moment ini hanya terjadi setahun sekali saat mudik lebaran, yang pasti tidak
terlalu special karena jutaan orang lain pun melakukan hal yang sama.
Bapak
memang tidak pernah berkata banyak, namun setiap ucapannya adalah memastikan
bahw anak cucunya baik-baik.
Ibuku, selalu berpesan kepada saya dan pasti kepada keempat anak yang lainnya, kalimat yang selalu sama, tapi saya selalu ingin mendengarnya setiap saat dan kalimat itu sangat diperlukan untuk menghadapi kehidupan keras di kota besar ssperti Jakarta. Kalimat sakti ibuku : BEKERJA HATI-HATI, YANG JUJUR, JANGAN PINGIN BARANG YANG BUKAN HAKNYA, DAPATKAN REZEKI YANG HALAL. Kalimat sederhana, tapi tak alasan untuk melanggarnya, melanggar petuah seorang ibu dan sekaligus melanggar aturan Tuhan.
Ibuku, selalu berpesan kepada saya dan pasti kepada keempat anak yang lainnya, kalimat yang selalu sama, tapi saya selalu ingin mendengarnya setiap saat dan kalimat itu sangat diperlukan untuk menghadapi kehidupan keras di kota besar ssperti Jakarta. Kalimat sakti ibuku : BEKERJA HATI-HATI, YANG JUJUR, JANGAN PINGIN BARANG YANG BUKAN HAKNYA, DAPATKAN REZEKI YANG HALAL. Kalimat sederhana, tapi tak alasan untuk melanggarnya, melanggar petuah seorang ibu dan sekaligus melanggar aturan Tuhan.
Rasanya
ulang tahunku yang ke 42 ini akan menjadi begitu special, terimakasih ya Allah,
kau cukupkan rizki-ku, kan berikan iman untuk senantiasa dekat pada-Mu, dan
orang tua yang tak pernah berhenti berdo’a untuk anak-anaknya. Kau titipkan
anak2 yang sempurna, kau berikanku pasangan yang merupakan anugerah terindah
dalam hidupku. Apa lagi alasanku untuk tidak bersyukur padamu.
Yaa
Allah di usiaku yang ke – 42, kuatkanlah selalu rasa imanku padamu, buatlah
kami senatiasa bersyukur atas nikmatmu, jagalah kami dari godaan syetan yang
terkutuk. Yaa Allah, berikanlah Umur Panjang, buatlah saya ada dan senantiasa
dirasakan keberadaanya untuk manfaat orang2 sekeliling
Selamat
ULANG TAHUN DIRIKU… Semoga PANJANG UMUR, dan SENANTIASA BERMANFAAT BAGI BANYAK
ORANG, SUKSES SELALU, Amin.
Salam SmartLife