mari kita lihat apa yang terjadi dengan ulat sutera sampai menjadi selembar kain yang begitu mahal harganya.
Ulat ulat itu berubah bentuk menjadi kepompong, saat itu pula nasib mereka ditentukan. Mereka akan dicelupkan ke dalam air mendidih di atas api yang menyala-nyala. Setelah itu bel nang-benag yang membentuk kepompong itu akan diurai menjadi benang sungguhan dan diubah menjdi kain-kain siap pakai yang mahal harganya
Ulat-ulat sutera ini bukanlah ulat liar yang "dipetik" dari kebun-kebun murbai. mereka sengaja diternak agar kualitas benagnya terjaga dan tidak keburu menjadi ngengat. Sebab jika sudah mendekati fase berubah menjadi ngengat, benang-benang yang dihasilkan dari kepompong itu akan menjadi pendek dan mudah putus.
Tahukan Anda, berapa jumlah "si gendut abu-abu" yang "dikorbankan" untuk menghasilkan 1 kg kain sutera? 5500 ulat sutera! Banyak bukan? Untuk mendapatkan 1 kg kain sutera yang benar-benar berkualitas yahhud dan mahal, si peternak harus mengumpulkan satu tim pasukan ulat sutera yang nanti akan bersauna ria di dalam rebusan air yang mendidih.
Kalau kita ingin tampil perfecsionis, itu wajar-wajar saja. semua orang ingin menghasilkan produk "state of the art" atau yang paling wahid dan mutakhir. Namun jika produk itu dikerjakan seorang diri, maka frustasilah kita. Selain ketrampilan kita terbatas, waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan karya sungguhan yang berkualita tinggi tidaklah sedikit. Lantas? kalau sudah begini, berhentilah mengeluh. Buatlah Tim yang solid terdri atas beberapa orang yang mampu menutupi kekurangan kita. Sama seperti 5500 ulat sutera yang direbus hanya menghasilkan 1 kg kai saja, maka Anda membutuhkan banyak orang untuk membuat produk yang sempurna, baik skala kecil maupun besar. Tidak ada orang yang bisa bekerja sendirian. Oleh karena itu, wajar kalau kita harus menggandeng tangan orang lain untuk bekerja secara tim.
Moral :
untuk membuat karya masteriece, Anda membutuhkan banyak rekan kerja
Salam SmartLife
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar