Beberapa tahun lalu, saya memiliki niat untuk menulis sebuah buku.
Banyak hal yang membuat saya berpikir saya sudah layak menulis sebuah buku :
- Pengalaman kerja yang sudah lebih dari 15 tahun
- Banyaknya buku di toko buku, yang menurut saya secara isi dan kualitas, saya bisa menulis lebih baik
- Sulitnya saya mencari buku thema tertentu di toko buku manapun, waaah kalau nyari di toko bukku gak dapat, yaa berarti saya harus menulisnya sendiri. Yaa buku yang saya maksud adalah buku tentang CRM dan buku tentang Database....
- Dengan menulis buku, berarti saya akan terpaksa mengasah kemampuanku
- dan masih banyak hal lain yag membuat saya semangat untuk segera menulis buku
Saya mulai dengan megumpulkan materi dan memantabkan niat untuk menulis buku tentang CRM, mulai dari membuat daftar isim syllabus CRM, mengumpulkan materi presentasi CRM yang pernah dibuat, mengkoleksi artikel-artikel tentang CRM dan membacanya
3 tahun kemudian...
yaaa seperti yang Anda duga.... buku itu tidak pernah ada... hahahahahhahaa... kata orang hangat-hangat tai ayam, sebentar kemudian sudah ilang tuh niat menulis buku. alasannya klise :
- Sibuk
- Waktunya sudah habis di kantor
- Gak ada mood untuk menulis
- Kalau bukunya nggak bagus, gimana saya mempertanggungjawabkan kepada pembaca
- Tiba-tiba merasa, yaaah saya kayaknya belum layak dech menulis buku
Sampai akhirnya beberapa hari yang lalu, saya ngobrol serius dengan anak saya (Aliyah - kelas 1 SMA), dia sedang semangat menulis artikel, dan dia saat ini menjadi kontributor untuk artikel di blog saya "kolom aliyah". Tulisannya tertata dengan baik, runtun, merakyat dan mudah dipahami...
Akhirnya saya bilang ke dia, Mbak Liya, kenapa nggak nulis buku saja... mbak liya sudah memiliki semua yang dibutuhkan seorang penulis profesional, ayah bisa melihatnya dari artikel2 yang mbak liya tulis selama ini... Tahun depan targetkan tulis buku yaa... !
Kemudia hari ini, saya dapat SMS dari teman baik saya, Nanik Imiani, bahwa dia baru saja menyelesaikan buku ketiganya, kali ini dia menjadi penulis tunggalnya :
"Telah terbit buku terbaru karya nanik ismiani: 'TOMPA &
JEANY,SAHABAT ISTIMEWA'(kisah kucing TOMPA yg lbh dr setahun melewati
masa sulit dn berjuang agar peristaltik otot ususnya yg lemah menjadi
normal; & JEANY yg cacat heterochromia iridium)... 'Sebuah kisah yg
tidak biasa, menyentuh,unik & inspiratif'(Heddy L, Dir.Pemberitaan
mjlh Gatra); 'Ttg cinta & komitmen kpd sesama makhluk Tuhan. Sangat
mengharukan'(Drh Elievia W); 'Ttg merawat dn menyayangi makhluk tak
berdaya,dg penuh kesungguhan n tggjawab'(Sylvia N,Dir PMA); 'Buku yg
membuat sy malu..'(Indah H, pengusaha); 'Ada puisi ttg kucing dr penyair
kondang, lukisan kucing dr pelukis top,& buku ini kisah ttg kucing
dr seorg wartawan' (Broto, MngSDM). ISBN 978-602-225-602-1 Tebal 194
hlmn, harga Rp. 51.200 *Pemesanan ke penerbit Leutika 081904221928(SMS)"
Waaah.. ayo Joko... jangan kalah, jangan ditunda, segera mulai.... kalau tidak sekarang dimulai kapan kamu akan menulis bukumu.... begitu kira-kira kata hatiku
Kemudian saya menemukan satu artikel dari sebuah blog, bagaimana memulai menulis sebuah buku di www.caramenulisbuku.com
Gak ada salahnya kita baca yuuuk :
Ehm, cara menulis buku.com
berkata: “Ada loh orang yang tidak akan pernah sukses menjadi penulis. Walaupun
diawalnya dia sudah bertekad untuk jadi penulis sukses dan telah belajar
menulis buku dengan ikut pelatihan ini-itu.”
Kok bisa yah?
Ya, bisa karena mereka tidak mau
membangun kebiasaan menulis. Mereka tidak mau membangun “strategi menulis
dengan lancar”.
Banyak alasan yang mereka ajukan:
Karena sibuk kantor lah, karena sibuk ngurus anak lah, karena sibuk bisnis dan
lain-lain. Sehingga mereka sibuk dengan kesibukan itu dan impian awal menjadi penulis hebat hilang bersama kesibukan
mereka.
Sebenarnya mereka bisa sukses
menulis walaupun sibuk. Mereka hanya butuh satu kunci sukses, yaitu rutinitas.
Dan ini berkaitan dengan kebiasaan.
Dengan menulis secara rutin, maka
kita telah membangun kebiasaan menulis yang dengannya kita bisa lancar menulis.
Bila sudah rutin dan lancar maka akan lahirlah kebiasaan menulis. Bila telah
lahir kebiasaan maka aktifitas menulis menjadi sangat menyenangkan.
Menulis itu sama dengan berbicara.
Mengapa kita lebih lancar berbicara
dari pada menulis? Jawabannya karena kita lebih sering dan lebih rutin
berbicara ketimbang menulis. Intinya ada pada kebiasaan.
Strategi menulis dengan lancar adalah: Anda hanya tinggal menulis yang banyak dan sering.
Semakin banyak anda menulis maka anda akan lancar menulis. Sama halnya dengan
berbicara, semakin banyak dan sering anda bicara dan maka anda akan lancar
berbicara.
Anda tidak harus lahir dengan bakat
tapi andalah yang harus melahirkan bakat itu. Ya, anda bisa berbakat asal anda
mau melakukan aksi yang masif, terus-menerus, tanpa henti dan berulang-ulang.
Untuk menjadi berbakat dalam
menulis, anda harus melakukannya yang banyak. Hari ini anda menulis satu
paragraf. Besok anda menulis lagi satu atau dua paragraf. Besoknya lagi anda
lakukan yang sama. Anda tambah lagi paragrafnya. Anda tambah lagi paragraf
sampai halaman buku atau halaman A4 pada word anda penuh.
Bila anda telah melakukan aksi yang
banyak, maka anda akan terbiasa. Bila sudah terbiasa maka anda akan merasakan
bakat menulis itu lahir begitu saja dari diri anda.
Sesibuk apapun pekerjaannya, anda
bisa menjadi penulis sukses.
Anda sibuk bisnis misalnya, anda
bisa menjadi penulis sukses bila mau meluangkan waktu menulis satu atau dua
paragraf setiap hari. Siapkanlah sebuah buku catatan kecil yang muat disaku
anda.
Gunanya adalah untuk menulis kegiatan sehari-hari anda.
Tulislah perasaan anda dalam
berbisnis. Misalnya anda sedang mendapat untung besar dan anda pun senang. Anda
tulis perasaan anda itu, “Aku benar-benar senang hari ini karena mendapatkan
untung yang lumayan besar.”
Tulislah walaupun satu atau dua
paragraf. Tidak perlu banyak, sedikit saja. Satu atau dua paragraf sehari. Jangan
lupa cantumkan tanggal dan hari pada awal atau pada akhir kalimat anda. Dan
anda harus berjanji untuk meningkatkan jumlah tulisan anda menjadi lebih banyak
paragraf lagi di hari berikutnya.
Anda yang sibuk sebagai ibu rumah
tangga. Anda juga bisa menjadi penulis sukses dengan membiasakan menulis
hal-hal kecil dalam aktifitas sehari-hari.
Selalulah menyiapkan buku kecil dan
pena disaku daster anda. Tulislah apa yang anda masak. Apa yang anda cuci. Apa
yang anda urus. Tulislah bagaimana mengurus bayi anda. Anda tulis begini,
“Waduh, ternyata mengurus bayi itu tidak segampang yang aku pikirkan. Apalagi
bayi pertama. Kita dibuatnya kelelahan karena “diusik” tangisannya pada malam
hari. Mengganti popoknya berkali-kali. Ditambah lagi bila sang bayi jatuh sakit,
waduh ini lebih parah lagi, kita dibuatnya cemas…”
Bila anda menulis pengalaman anda
maka tulisan anda akan mengalir begitu saja.
Tulislah sedikit. Tidak perlu
banyak. Cukup satu atau dua paragraf. Dan miliki keinginan untuk meningkatkan
lagi jumlah paragraf setiap harinya. Tulislah yang mudah dan yang berkesan,
tidak harus yang serius.
Anda yang sibuk dengan pekerjaan
kantor. Anda juga bisa menjadi penulis sukses. Asal anda mau membangun
kebiasaan menulis. Tulislah kesibukan anda dikantor. Tulislah begini, “Aku
sangat sibuk hari ini. Pagi-pagi sudah dipanggil bos untuk menyalin segudang
data entri. Siangnya turun lapangan. Bahkan saya tidak sempat makan siang. Sore
sebelum pulang, tugas datang lagi dari kepala bagian biro lain…”
Tulislah sedikit. Tidak perlu
banyak. Cukup satu atau dua paragraf. Dan miliki keinginan untuk meningkatkan
lagi jumlah paragraf itu setiap harinya. Tulislah yang mudah dan yang berkesan,
tidak harus yang rumit.
Bila anda sudah melakukan itu,
berarti anda sudah berada dijalan yang benar. Tunggu saja dalam satu atau dua
bulan. Ketika anda menyingkap lembaran-lembaran tulisan anda itu. Maka anda
akan keget dengan apa yang telah anda laukukan. Ternyata anda telah menulis
banyak hal.
Ya, sesibuk apapun kita, sebenarnya
kita bisa menjadi penulis sukses asal kita mau membangun kebiasaan. Tapi
masalahnya adalah, kita jarang sekali mau membiasakan untuk menulis apa yang
kita rasakan dan pikirkan. Jarang sekali kita menyempatkan diri untuk menulis
apa yang kita bicarakan dan apa yang kita lakukan. Jadinya kita tidak pernah
menulis apa-apa. Padahal kita sangat ingin menjadi penulis dan iri melihat
orang lain pandai menulis.
Untuk menjaga keinginan anda yang
masih menaruh minat untuk menjadi seorang penulis, anda harus membangun
kebiasaan menulis dulu. Anda harus menyempatkan diri untuk menulis apa saja
yang layak untuk ditulis setiap harinya. Dan itulah strategi menulis dengan
lancar.
Tidak harus semua hal anda tulis,
cukup yang menarik saja. Tulisalah itu! Maka anda akan menemukan minat menulis
anda semakin tumbuh.
Setelah anda melakukan semua itu.
Setelah anda menulis hal-hal menarik bagi anda sedikit demi sedikit selama satu
atau dua bulan. Maka anda akan takjub akan tulisan anda yang telah menggunung.
Dan lalu anda bertanya, dari mana datangnya semua itu?
Jawabannya adalah dari kebiasaan
anda mengulang-ulang apa yang anda minati.
Namun bila anda tidak yakin akan
kemampuan anda. Bila anda sudah mengeluh diawal. Dan bila anda tidak mau
membangun kebiasaan menulis itu sejak awal. Padahal sebenarnya anda
sangat menginginkannya. Maka anda tidak akan pernah menjadi penulis sukses. Dan
anda tidak pernah menemukan tulisan yang dapat menakjubkan anda selama
kehidupan anda.
Dari itu, mari kita menulis apa yang
berkesan dalam hidup ini untuk membangun kebiasaan menulis sehingga kita bisa
menjadi penulis sukses.
Caramenulisbuku.com says: “Selamat menulis
buku!”
Salam SmartLife
Joko Ristono
Halo Pak Joko...
BalasHapusseneng banget bs komen di blognya Pak Joko.
Kalau lihat blognya sih, nggak ada alasan untuk nggak bisa nulis buku ya... Alasan kenapa nggak nulis juga, yaaa itu tadi... karena banyak alasan. hehehe... bukan kenapa kenapa Pak joko, sy juga lama nggak nulis buku, karena banyak alasan.. sibuklah, nggak mood lah, nggak ada waktu, dsb dsb... padahal sjk kuliah (bahkan SMA cerpen sy sudah ada di mjlah kumpulan cerpen nasional) sy aktif di pers kampus, pernah jd wartawan majalah terkenal, kerja sbg praktisi komunikasi lama, nulisi buku dan edit buku orang lain.., hehe...
hanya berbagi sj, sepertinya kalau mau nulis buku, yg paling penting, selain terus menerus disempatkan menulis (bisa tentang apapun), juga semangat dan mood harus dijaga, deket deketlah dengan orang yg memberi inspirasi dan menantang kita untuk menulis (buku sy jadi juga karena temen sy yg alumni teknik kimia sudah menulis beberapa buku dan menantang sy terus, dan skrg banyak file tulisan sy yg terbengkelai, sy urus lg)..
nah, saya tunggu buku Pak Joko
salam
Okeee bu nanik. Saya mulai nulis dech. Bantuin link ke percetakannya yaa... ditanggung saya jual murah dech... maklum buku pertama....
BalasHapusKalo dari blog saya... kira2 menurut ibu (yang seorang penulis) ... thema apa yg bisa saya tulis segera...
nah, silahkan ditunggu buku saya