Kini mentari telah perpulang dari persinggahannya. Tetes air mata secara
perlahan mengalir lembut membasahi pipi ini, tetesan air hujan setees demi
setetes yang kian merapat turut singgah berjatuhan di atas bumi, gmericik air
berjatuhan di atas bumi bak melantunkan simfoni dari langit. Malam ini, TUHAN
telah mengikhlaskan dan mengijinkan hamba untuk menghembuskan helai – helai
alunan nafas diatas suratan yang telah Engkau ukir sebelum hamba terlahir
beriringan dengan insan – insan lain.
Tuhan, betapa sesungguhnya Maha Dahsyat Engkau. Engkau telah memberikan
kepada hamba kehidupan hingga haari ini, waktu ini, dan detik ini. Semalam
Engkau telah menjemput salah seorang kawanku untuk kembali menghadap-Mu. Betapa
Engkau kasih kepadaku. Engkau telah memberikan hal yang terbaik dan lebih baik
dari hamba – hamba yang lebih belia yang telah kembali berpulang kepada-MU.
Namun, apa yang telah hamba berikan kepadaMu ? apakah aku telah
memberikan dan melakukan hal yang menurutMu itu baiik disisiMu ? jika Engkau
hendak menurunkan firman – firmanMu kepada hambaMu yang lemah ini, tentunya
jawaban Mu adalah “TIDAK” untuk pertanyaan – pertanyaanku tadi. Aku memang
belum bisa menjadi seorang insan yang tulus dan senanatiasa beersjud dan
bersyukur dihadapanMu, bertasbih menyebut daan memuji namaMu yang begitu agung.99
Asmaul Husna-Mu seakan begiru sulit untuk kuhafal. sebuah naskah pidato yang
berlembar – lembar dapat kuhafal dan kulantunkan dengan fasih. namun, jika
memandang kitabMU, rasanya tajwid – tajwid itu dengn jelas tidak ikhlas
diucapakn olah seorang hamba sepertiku. banyak syair – syair lagu
kuperdengarkan dengan sepasang telinga indah anugerah dariMu ini. Namun, syair
– syair rohani, rasanya begitu asing ditelinga ini. Apakah hati ini telah
ditutup oleh perasaan iri dan dengki ? apakah kedua bola mata ini telah
dibutakan oleh hal – hal yang tidak seharusnya diperlihatkan diatas bumi ini ? apakah
telinga ini telah tersumbat sehingga ayat – ayat Al-Quran tak dapat
kuperdengarkan disetiap shalat umat manusia diatas lantai yang bergambar ka’bah
nan indah dan mewah itu ?
Hamba telah terlalu jauh berpaling dari firman-Mu. aku telah melalui
jalan terjal yang tertutup bagi insan – insan yang Engkau kasihi. aku tak tahu
hikmah dari setiap helai – helai nafas yang telah kuhembuskan dalam kehidupan
ini. aku tak tahu arah dari jalan yang selama ini aku pijak, aku titihkan kedua
kakiku ini.
Namun Engkau begitu ikhlas atas segala sikap hamba-Mu yang selama ini
enggan menoleh kepadaMu. tersesat dalam kelamnya kehidupan di dunia yang begitu
liar ini. namun, Engaku kini kembali melimpahkan anugerah-Mu. Engkau berikan
hamba jalan pulang agar aku tidak tersesat lebih dalam bersama sisa – sisa
tapak kaki ku yang terukir disetiap aku melangkah maju. melalui rerintikan air
hujan yang begitu ikhlas turun bersama firman – firmanMu. gemericik air dan
iringan angin seakan melafalkan ayat-ayatMu yang telah membuka mata, hati serta
telingaku yang sekian lama ini tertutup rapat untuk firmanMu.
Kini ingin aku hadapkan diri yang sekian lama hidup dalam kerumunan dosa
dan kekhilafan. ingin kubasuh kembali diri ini dengan air wudlu yang mengalir
dengan lembut diatas kedua tangan ini. ingin kuucap takbir, inginku melantunkan
tasbih dan ingin kembali aku melantunkan firman – FirmanMu dalam ayat indah nan
suci dalam satu kitab yang begitu banyak bersemayam mukjizat dan keajaiban,
seta segala rahmat dari-Mu, itulah Al – Quran.
Kini aku menyadari dan mensyukuri sepenuhnya nikmat yang telah Engkau
anugerahkan disetiap nafasku. jadikanlah segaala yang terjadi menjadi sebuah
memori yang melukiskan kisah – kisah hidupku diwaktu lalu dan tak ingin kuulang
kembali masa – masa kelam dalam hidupku. jaadikanlah setiap nafas, ucapan dan
tindakanku sebagai amal ibadah di sisi-Mu.
AMIIN.
Salam SmartLife
Aliyah Almas Sa'adah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar