Salah,,,,,,,,
Dosa,,,,,,,,
Khilaf......
Tiga hal itu yang begitu
melekat dalam diri manusia, mau tak mau, terima tak teriam, itukah kenyataan
yang ada. ucapan, tatapan, tindakan, langkah- langkah yang kita tempuh dalam
relief kehidupan ini yang membuat tiga hal itu membuntut, menyertai dan
mengitari kita. namun, pernahkah anda menyadari siapakah mereka itu ?
Salah... dosa... khilaf....
tiga subyek yang paling terkenal mengalahkan Ir.Soekarno, Abraham Lincoln, Lady
Gaga mungkin (^_^).. karena subyek ini juga ikut melekat ke tubuh mereka. namun,
3 subyek inilah yang sering kali menunjukkan betapa kita adalah manusia yang
begitu jauh dari kesempurnaan. mereka bertiga inilah yang memberi
kehormatan dan menimbulkan suatu apresiasi lingkungan terhadap kita. semakin
tinggi posisi mereka bertiga ( salah, dosa, khilaf ) maka akan semakin kecil
diri kita terhadap lingkungan. lihat saja, kalau orang terlalu sering berbuat
salah dan khilaf... apa apresiasi lingkungan ? negatif juga kan ? keberadaan
dan peran kita semakin tergerus oleh ketiga subyek ini.
Namun, sadarkah kita apapun
yang terjadi,kita yang salah sebenarnya ? hemm,banyak yang tak sadar, tak tahu,
bahkan tak ingin tahu. setiap hari sering kita menyalahkan orang lain,
menyalahkan keadaan, menyalahkan takdir, selalu mengeluh betapa hidup ini tak
adil. substansi itu terus berthan sampai saat ini atau mungkin tidak akan lapuk
tersapu air, tersipu angin, tergerus oleh waktu. karena tak sedikit dari kita
selalu menganggap dirik kita yang benar, dan kita tak bisa diberi pengertian.
itulah mengapa selalu timbul masalah diantara kita
Mereka semua
tidak salah.........!!!
Kita yang
salah..............!!!!
Kita tak bisa mengerti
keadaaan, terkadang kitaa terlalu cepaat untuk bertindak, mengambil
keputusan maupun melangkah tanpa menggunakan akal fikiran yang jernih.
apabila kitaa hendak sedikit berfikir, merenungkan apa yang sudah terjadi. maka
kita akan terbangun dan yang akan kita lihat adalah bayangan kesalahan –
kesalahan di depan bilah cermin yang tak akan pernah berdusta. banyak masalah
yang kita hadapi, jika hal itu berhubungan dengan orang lain, jika anda
menemukan hak yaang negatif bagi kita, kita pasti akan beranggapan orang lain
yang salah.
Contoh singkat : suatu
hari si A sedang belajar, kemudian si B sms.. mendengar suara getar hp si A
langsung buka hp dan membalas sms dari si B. akhir nya dia asik SMS-an dan lupa
dengan tugasnya. setelah beberapa saat, ia tersadar akan tugasnya, lalu ia
marah – marah dengan si B, dia salahkan si B dan dia juga mengatakan kalau
seandainya Si B tidak sms, pasti tugas nya sudah selesai.
Dari contoh diatas, siapa
sebenarnya yang salah ? si A atau si B ? sebenarnya keduanya salah, tapi di
sisi lain si A tidak bisa menyadari kesalahan nya.sekarang coba kita
pikirkan , balas sms kan tidak harus saat itu juga, kan bisa setelah
mengerjakan tugas. atau bilang saja apa adaya kalau sedang belajar , lebih
– lebih bisa memberi tahu si B kalau sekarang bukan waktunya untuk sms . si A
harus lebih bisa managing waktu, supaya tidak timbul berbagai masalah .
seandainya ia lebih bisa berfikir, dan mengerti apa yang harus ia lakukan, tak
akan timbul berbagai masalah.
Sekarang yang lebih perlu
ditekankan adalah belajar dari apa yang telah terjadi. anda harus bisa lebih
berfikir, lebih banyak belajar, banyak menyadari bahwa kita sebagai manusia tak
sempurna dan penuh dengan kesalahan. banyak renungkan permasalan anda,
semakin anda berfikir, anda akan tersadar tak selayaknya orang lain yang anda
limpahi kesalahan – kesalahan dalam diri anda. karena apabila anda tak mau
berfikir panjang, menyadari bahwa semua kesalahan itu ada pada diri anda
sendiri, akan banyak terjadi perselisihan karena hal – hal yang sebenarnya itu
konyol. Daripada anda selalu menyahkan orang lain, lebih baik anda rubah
pola kebiasaan buruk itu dengan kebaikan. karena ada pepatah klasik yang
mengatakan bahwa “ cara terbaik untuk mengalahkan dan mempengruhi orang adalah
dengan memberikan kebaikan “. poin itulah yang coba dipraktikkan setiap orang
dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, maka bukan masalah yang anda
dapat, melainkan kebaikan – kebaikan lain yang akan anda temukan.
Oleh karena itu belajarlah
menekan untuk kebaikan yang lebuh besar, seperti yang telah tercantum dalam
semua kitab “ musuh terbesar seseorang adalah dirinya sendiri “. dengan mampu
mengalahkan dan mengendalikan diri sendiri, seseorang bukan hanya
menyelesaikan permasalahanyaang dihadapinya, tapi juga memberikan kebaikan
kepada orang – orang disekelilingnya.
Salam Smart Life and Let’s
See the Brighter Future
Aliyah Almas Sa’adah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar