Terciptanya
kepuasan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya hubungan antara
perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, men jadi dasar bagi pembelian ulang
dan menciptakan loyalitas pelanggan serta rekomendasi dari mulut ke mulut yang
menguntungkan perusahaan. Menurut Kotler (2003 : 140) Hubungan antara kepuasan
dan loyalitas adalah saat dimana konsumen mencapai tingkat kepuasan tertinggi
yang menimbulkan ikatan emosi yang kuatdan komitmen jangka panjang dengan merek
perusahaan.
Kesetiaan konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui
proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman dari konsumen itu sendiri dari
pembelian konsisten sepanjang waktu. Bila yang didapat sudah sesuai dengan
harapan, maka proses pembelian ini terus berulang. Hal ini dapat dikatakan
bahwa telah timbul kesetiaan konsumen. Bila dari pengalamannya, konsumen tidak
mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan berhenti untuk mencoba
merek-merek lain sampai ia mendapatkan produk atau jasa yang memenuhi kriteria yang
mereka tetapkan. Loyalitas merupakan besarnya konsumsi dan frekuensi pembelian
dilakukan oleh seorang konsumen terhadap suatu perusahaan. Dan mereka berhasil
menemukan bahwa kualitas keterhubungan yang terdiri dari kepuasan, kepercayaan
dan komitmen mempunyai hubungan yang positif dengan loyalitas.
Loyalitas memberi pengertian yang sama atas loyalitas merek dan loyalitas
pelanggan. Memang benar bahwa loyalitas merek mencerminkan loyalitas pelanggan
terhadap merek tertentu, tetapi apabila pelanggan dimengerti sama dengan
konsumen, maka loyalitas konsumen lebih luas cakupannya daripada loyalitas
merek karena loyalitas konsumen mencakup loyalitas terhadap merek. Loyalitas
adalah tentang presentase dari orang yang pernah membeli dalam kerengka waktu
tertentu dan melakukan pembelian ulang sejak pembelian yang pertama.
Dalam mengukur kesetiaan, diperlukan beberapa attribut yaitu :
- Mengatakan hal yang positif tentang perusahaan kepada orang lain
- Merekomendasikan perusahaan kepada orang lain yang meminta saran
- Mempertimbangkan bahwa perusahaan merupakan pilihan pertama dalam melakukan pembelian jasa
- Melakukan lebih banyak bisnis atau pembelian dengan perusahaan beberapa tahun mendatang.
Tingkat loyalitas konsumen terdiri dari empat tahap :
1. Loyalitas Kognitif
Tahap dimana pengetahuan langsung maupun tidak langsung
konsumen akan merek, manfaat dan dilanjutkan kepembelian berdasarkan keyakinan
akan superioritas yang ditawarkan. Dasar kesetiaan adalah informasi tentang
produk atau jasa yang tersedia bagi konsumen.
2. Loyalitas Afektif
Sikap favorable konsumen terhadap merek merupakan hasil
dari konfirmasi yang berulang dari harapannya selama tahap cognitively loyalty
berlangsung. Dasar kesetiaan konsumen adalah sikap dan komitmen terhadap produk
dan jasa, sehingga telah terbentuk suatu hubungan yang lebih mendalam antara
konsumen dengan penyedia produk atau jasa dibandingkan pada tahap sebelumnya.
3. Loyalitas Konatif
Intensi membeli ulang sangat kuat dan memiliki
keterlibatan tinggi yang merupakan dorongan motivasi.
4. Loyalitas Tindakan
Menghubungkan penambahan yang baik untuk tindakan serta
keinginan untuk mengatasi kesulitan seperti pada tindakan kesetiaan.
Enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur
loyalitas konsumen yaitu :
- Pembelian ulang
- Kebiasaan mengkonsumsi merek tersebut
- Selalu menyukai merek tersebut
- Tetap memilih merek tersebut
- Yakin bahwa merek tersebut yang terbaik
- Merekomendasikan merek tersebut pada orang lain.
Pada era Relationship Marketing pemasar beranggapan bahwa
loyalitas pelanggan terbentuk dengan adanya Value dan Brand. Value adalah
persepsi nilai yang dimiliki pelanggan berdasarkan apa yang di dapat dan apa
yang dikorbankan dalam melakukan transaksi. Sedangkan Brand adalah identitas
sebuah produk yang tidak berujud, tetapi sangat bernilai.
Untuk mendapatkan loyalitas pelanggan, perusahaan tidak
hanya mengandalkan value dan brand, seperti yang diterapkan pada Conventional
Marketing. Pada masa sekarang diperlukan perlakuan yang lebih atau disebut
dengan Unique Needs, perbedaan kebutuhan antara satu pelanggan dengan pelanggan
lainnya, untuk itu peranan dari Relationship Marketing sangat diperlukan. Pada
gambar berikut terdapat tiga pilar loyalitas pelanggan era Relationship
Marketing yang memfokuskan pelanggan ditengah pusaran
Dalam menempatkan pelanggan pada tengah pusaran aktifitas
bisnis, diharapkan perusahaan selalu memperhatikan dan mengutamakan pelanggan
dalam segala aktifitas maupun program yang dilakukan. Sehingga pelanggan
menjadi pihak yang selalu di dahulukan, dengan harapan akan merasa puas,
nyaman, dan akhirnya menjadi loyal kepada perusahaan.
Karena pentingnya loyalitas terhadap kelangsungan hidup
perusahaan, maka perusahaan harus secara kontinue menjaga dan meningkatkan
loyalitas dari para pelanggannya. Oleh karena itu untuk membangun loyalitas
pelanggan, perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan
sehingga perusahaan dapat lebih memahami akan kebutuhan, keinginan dan
harapan-harapan para pelanggannya.
Salam SmartLife
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar