a. Strategi memperoleh,
mengkonsolidasi dan menganalisa data customer dan kemudian mempergunakan untuk
berinteraksi dengan customer.
CRM
merupakan cara / fasilitas untuk mendapatkan pengetahuan secara keseluruhan
mengenai customer :
siapa mereka ?
apa yang mereka inginkan ?
apa yang ingin mereka capai ?
apa yang mereka sukai ?
cara komunikasi seperti apa yang mereka sukai ? dsb
yang pada akhirnya akan mempermudah perusahaan untuk
memberikan service sesuai dengan kebutuhan dan perilaku customer.
Mengenal customer satu per satu, mendapatkan gambaran
menyeluruh tentang customer untuk memberikan service, pelayanan, perlakuan yang
tepat.
b.
Pelaksanaan aktivitas yang
ter-intregrasi meliputi :
-
Indentifikasi customer
-
Akuisisi customer
-
Mempertahankan customer
-
Mengembangkan customer
Customer = customer yang
menguntungkan
CRM merupakan suatu proses berlanjut tanpa akhir dari
suatu perubahan strategi, proses, manusia dan teknologi dalam melayani dan
memuaskan pelanggan. Tujuannya utamanya mengoptimalkan keuntungan perusahaan
melalui Kepuasan Pelanggan..
Aktivitas CRM termasuk mendapatkan dan menyusun data /
pengetahuan mengenai pelanggan, dan menggunakan informasi ini sebagai “kontak
point bagi pelanggan” di setiap lini perusahaan. Tujuannya adalah untuk
mengharminiskan pendapatan dan keuntungan dengan memaksimalkan kepuasan
pelanggan.
c. Strategi menjalin hubungan
dan mengenal pelanggan.
Pebisnis
“kelas kampung”, misal pedagang rokok, penjual bakmi tenda sudah menerapkan hal
ini. Mereka tahu apa merek kesukaan kita, berapa sering kita membeli di mereka,
apa yang kita butuhkan, .. dsb. CRM lebih merupakan suatu strategi bisnis yang
harus ditingkatkan terus menerus untuk :
-
Mengerti, kebutuhukan pelanggan
-
Mengantisipasi, kebutuhukan pelanggan
-
Menangani, kebutuhukan pelanggan
Pelanggan = pelanggan yang menguntungkan
2. KENAPA harus CRM
a. Aplikasi CRM memudahkan
penerapan Strategy Bisnis Perusahaan.
Aplikasi CRM memudahkan perusahaan menjalankan strategi
bisnis. Sebagai contoh, untuk masalaj penjualan, aplikasi ini dapat membantu
bagian sales untuk melakukan “forecasting”.Kemudian juga profil pelanggan dapat
diakses melalui database. Selain itu, aplikasi ini juga dapat membantu bagian
pemasaran melakukan “campaign management”. Pada akhirnya, bila semua suddah
berjalan dengan baik, tentu akan meminimalkan biaya yang dikeluarkan
perusahaan.
b.
Strategi Bisnis yang tepat
untuk mengoptimalkan hubungan dengan pelanggan
Kata kunci dari CRM adalah R= Relationship / hubungan.
Kita fikirkan hubungan personal yang sukses yang kita alami, dengan pasangan,
pacar, teman, anak – anak bagi orang tua. Bagaimana hubungan ini bisa terbentuk
dan terus berkembang, berapa waktu yang dibutuhkan, dan tingkat emosi yang kita
keluarkan untuk mencapai posisi kita sekarang. Hubungan yang solit
dibangun dengan :
-
Kepercayaan
-
Pengertian
-
Komunikasi, dan
-
Kesetiaan
Yang
semua itu membutuhkan waktu untuk membangunnya dan bahkan memperpanjangnya
sebaik mungkin. Beberapa dari kita menghabiskan seluruh hidup untuk
melakukannya dengan benar.
Dalam
Bisnis, CRM mencoba menerapkan “Prinsip hubungan Sederhana” ini.
Dengan
mengenali customer lebih baik, siapa mereka, apa yang ingin mereka capai,
mengetahui keinginan dan kebutuhannya, maka hubungan bisa berjalan dengan baik.
c. Bisnis tidak lagi bisa
berorientasi pada produk, tetapi harus berorientasi pada customer
Marketing
Traditional : mencoba menemukan customer untuk menjual produk mereka.
Marketing
modern : mencari produk dan service yang sesuai untuk customer
mereka.
Berbagai
survei menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan bukan semata terletak pada
produk atau jasa yang ditawarkan TAPI seberapa jauh upaya perusahaan memuaskan
kebutuhan para pelanggannya.
Kebutuhan
pelanggan :
-
Perusahaan
menyediakan produk / jasa sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan
-
Menjaga
hubungan erat dengan para pelanggan untuk memastikan mereka menjadi pelanggan
setia kita
Perubahan bisnis yang begitu cepat bergulir dari yang
berorientasi ke produk (product focused)
ke pelanggan (customer focused) harus
disadari bahwa melayani pelanggan yang sudah ada dengan telaten merupakan
sumber utama keuntungan dan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan
(sustainable).
d. Mendapatkan loyalitas
Pelanggan tanpa Imbalan
Program
loyalitas pelanggan yang sangat banyak dilakukan perusahaan – perusahaan saat
ini adalah Sistem Point, diskon dan sebagainya. Perusahaan memandang kesetiaan
pelanggan merupakan imbalan kepada pelanggan yang dapat dilihat dengan mata.
Ini merupakan imbalan yang dibuat berdasarkan sudut pandang perusahaan.
Hubungan
yang baik dengan pelanggan merupakan hasil dari “Kepercayaan” dan “komunikasi
yang terbuka” dari waktu ke waktu. Banyak perusahaan tidak melihat hubungan
dengan pelanggan sebagai komunikasi dua arah, tetapi komunikasi searah. Dalam
bisnis perusahaan dapat menghubungi dan bertanya kepada pelanggan, bagaimana
mereka melihat perusahaan anda, apa yang diharapkan, produk seperti apa yang
dibutuhkan dan sebagainya.
Salah
satu cara untuk memperoleh Loyalitas adalah dengan mengenali siapa pelanggan
perusahaan dan mampu menyesuaikan dengan “ekpektasi” mereka. Hal ini bisa
dilakukan dengan memberikan pelayanan secara khusus kepada mereka. Untuk
mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan secara menyeluruh melalui aplikasi
CRM.
Pelayanan
yang baik dari expektasi pelanggan, melakukan deal secara adil dan mendengarkan
keluhan dan permintaan mereka terus menerus, akan lebih menciptakan Loyalitas
dibandingkan dengan Hadiah atau Point.
e. Setiap individu pelanggan
memiliki keinginan dan kebutuhan berbeda – beda, sehingga membutuhkan perlakuan
/ treatment atau service berbeda pula.
Kalau
dulu perusahaan cukup perlu mengenal pasar secara geografis dan preferensi
pelanggan berdasarkan segment tertentu, maka sekarang ini fokusnya lebih kepada
kemampuan untuk mengenal pelanggan per-individu. Untuk itu diperlukan cara
penanganan yang berbeda – beda untuk masing – masing pelanggan. Melalui
komunikasi langsung dengan pelanggan diperoleh informasi tentang bagaimana,
kapan dan produk seperti apa yang diinginkan pelanggan.
f.
68 % Pelanggan pergi ke
perusahaan lain karena kurangnya PERHATIAN.
Jika kita memperhatikan pelanggan yang sudah dimiliki
dengan baik, dengan melakukan pertemuan / kontak secara konsisten atau memenuhi
harapan mereka, mereka akan jadi kekuatan pemasaran tunggal paling hebat yang
kita miliki (mereka akan merekomendasikan kepada rekan – rekan mereka)
Dari
hasil survei “sumber : buku romancing the customer” di jelaskan :
Alasan Mengapa perusahaan kehilangan pelanggan :
-
Pergi atau meninggal = 4 %
-
Pesaing merebut / memenangkan pelanggan = 5 %
-
Harga pesaing lebih rendah = 9 %
-
Penanganan komplain yang buruk = 14 %
-
KURANGNYA PERHATIAN = 68 %
Jadi
bagaimana / apa yang bisa kita lakukan
untuk memberikan perhatian kepada pelanggan. Untuk bisa memberikan perhatian
dibutuhkan pengetahuan yang baik mengenai pelanggan, dibutuhkan database
pelanggan, dengan menggunakan Sistem CRM.
3. LANGKAH – LANGKAH DALAM
APLIKASI CRM
The figure below shows how CRM functionality can be divided to correspond to different business processes. The implication of this is that you can implement a business software solution gradually and according to your needs :
1. Contact Management
Get to know your
customers - build customer profiles, identify decision makers and contact
points.
2. Interaction Management
Streamline your customer
contact - track and share customer correspondence and interactions.
3. Marketing and Sales Automation
Focus your sales
and marketing actiities - make the right move, at the right time to the right
customers.
4. Pipeline Management
Track and evaluate
potential sales - know when to ramp up your marketing and sales activities.
5. Analysis and Loyalty Management
Focus on
profitable customers - analyze buying habits and address nonloyal behaviour.
6. Service Management
Keep existing customers coming back for more - make
customer service a profitable way of retaining customer loyalty and identifying
new opportunities.
4. TEKNOLOGI CRM
Banyak saat ini technology yang digunakan, baik yang sudah jadi ataupun banyak vendor
yang mampu membuatkan software untuk kita dengan harga yang tidak semahal dahulu
5. BAGAIMANA CARA CRM BEKERJA
Menciptakan lingkaran komunikasi yang terus menerus antara Perusahaan dengan pelanggan
Tindakan
ini dapat dilakukan melalui :
-
telepon
-
Tatap muka
-
Surat – menyurat
-
Internet
-
Atau kombinasi dari cara diatas
Hal yang
paling penting adalah membuka sluran KOMUNIKASI dan memudahkan para Pelanggan
berkomunikasi dengan perusahaan
Mengetahui konsumen :
Dengan
adanya saluran komunikasi yang baik di atas, kita gunakan untuk mengetahui
pelanggan tidak cuma nama dan alamat mereka, tetapi :
-
Siapa mereka
-
Siapa saja yang ada dalam keluarga mereka
-
Apa pekerjaan mereka
-
Apa ambisi – ambisi mereka
-
Apa yang
mereka suka dan tidak suka
Informasi ini hanya dapat diperoleh dengan bertanya
langsung kepada mereka.
Menggunakan data konsumen yang ada
Kita
perlu melihat data customer yang ada, termasuk di dalamnya :
-
seberapa sering mereka membeli ?
-
Berapa jumlah uang yang digunakan setiap kali
belanja di perusahaan ?
-
Kapan terakhir kali berbelanja ?
-
Kapan
terakhir kali melakukan kontak ? apa isi pembicaraan ?
-
Sebrapa sering kontak dilakukan ?
-
dll
Bertanya kepada konsumen tentang hal yang mereka inginkan dari
perusahaan
-
Produk
apa yang dibeli dari kita
-
Apa alasan
mereka membeli produk kita
-
Apa yang
membuat mereka tidak membeli produk kita
Mengembangkan potensi yang belum terbuka
-
Produk
apa yang dibeli dari kompetitor
-
Mengapa
mereka tidak membeli produk kita, sedangkan kita menawarkannya
-
Apa yang
harus kita lakukan untuk meyakinkan mereka, sehingga membeli produk kita
Menciptakan pengetahuan
Menggabungkan
semua data sebelumnya untuk menciptakan database yang paling efektif dalam
keseluruha perusahaan. Data base ini akan menggerakkan setiap bagian penjualan
dan aktivitas pemasaran berbasis KONSUMEN.
Menggunakan kembali pengetahuan yang ada dari waktu ke waktu
Setiap
kali customer berinteraksi dengan kita (front staf / staf marketing), pastikan
bahwa staf memiliki pengetahuan tentang customer tersebut, sehingga mereka
dapat berbisara dengan customer seperti halnya dengan teman yang sudah mereka
kenal selama hidup. Konsep KEAKRABAN inilah yang benar – benar membantu dalam
proses pembangunan merek / kepercayaan produk.
Konsep
keakraban : Pengetahuan adalah kekuatan. Jika kita mempu mendapatkan
pengetahuan mengenai konsumen, kita dapat menjadi dekat dengan mereka dan dapat
menghadapi mereka orang per orang.
“Orang yang paling mengenal konsumennya tidak akan memiliki persaingan”
6. CRM DI INDONESIA
Survey
International Data Corporation (IDC) di pasar Asia Pasifik menunjukkan bahwa
solusi Customer Relationship Management (CRM), terutama untuk negara - negara
di luar Jepang seperti Australia, Korea, Singapura, Cina dan India mengalami
pertumbuhan 16 persen pada tahun lalu. Sedangkan untuk wilayah Indonesia,
kebutuhan terhadap solusi aplikasi CRM diperkirakan juga akan mengalami
peningkatan dibandingkan tahun lalu.
Robin
Giang, Manager Riset, IT Solutions IDC Asia Pasifik mengatakan,
perusahaan-perusahaan di Asia, kini mulai menggunakan solusi CRM untuk
menciptakan dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan mulai memperluas
produk dan layanan mereka di tingkat nasional dan internasional.
Seperti
kita ketahui, cara pandang terhadap
pola bisnis perusahaan di Asia Pasifik telah mengalami perubahan. Dari yang tradisional, dengan mengandalkan
hubungan famili atau kerabat dekat, kemudian sekarang sudah banyak yang
menggunakan fasilitas teknologi internet dan web.
“CRM dapat dikatakan sebagai strategi yang tepat untuk mengoptimalkan
hubungan antara perusahaan dengan partner bisnis dan juga konsumen”
Meski
CRM di Indonesia masih dalam taraf awal, tapi pasar CRM diperkirakan akan
mengalami pertumbuhan, karena adanya faktor-faktor seperti kompetisi untuk
meraih dan mempertahankan pelanggan, globalisasi dan perubahan tingkat
kebutuhan pelanggan. Hampir semua perusahaan diperkirakan akan mengimplementasikannya, meskipun akan
bergantung kepada banyak faktor lain, seperti infrastruktur dan tingkat
literacy TI
Dalam
dunia perbankan misalnya, diperlukan pemahaman terhadap pelanggan dan
peningkatan pelayanan secara lebih personal. Sehingga, seorang pelanggan dalam
mengelola portofolio keuangannya melalui melalui kontak tunggal, seperti single
interface atau one stop shopping.
Dapat
kita lihat juga, banyak perusahaan multinational di Indonesia telah menerapkan
CRM. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan perusahaan-perusahaan nasional dalam
meraih dan mempertahankan pelanggan
Disadur dari : www.tempointeraktif.com, February 2002
7. APA YANG HARUS DILAKUKAN
Membuat data base customer yang terintegrasi dan lengkap.
Mengevaluasi data base yang saat ini ada di PT. Kosmojaya Pandu Nusa,
di dalam program CPIS yang merupakan data awal berdasarkan invoice
pembelian. Kenyataan
bahwa data yang ada saat ini :
-
Proses
mendapatkan data saat di tempat promosi : adalah
terhadap semua customer yang belanja produk utama yang sudah ditentukan
dihitung sebagai customer VIP, tanpa pertimbangan apapun
-
Satu customer bisa memiliki lebih dari 1 kartu VIP. Customer yang
belanja beberapa kali, dan untuk mendapatkan kartu VIP sesuai dengan berapa
kali dia belanja, maka menggunakan nama orang lain. Bahkan kenyataannya sampai
satu orang customer memiliki VIP sampai 10 bahkan 20 dengan atas nama orang
lain, dan kasus seperti ini banyak sekali terjadi. Sehingga bila saat ini
jumlah VIP di data base mencapai 70 ribu customer bila di-clean data berdasar
hal ini bisa tinggal 40 ribu customer saja.
-
Data sebatas identitas dan produk
utama yang dibeli saat promosi.
- Mengumpulkan data pelanggan
- Membangun profil pelanggan
- Melakukan Segmentasi dan sasaran Pelanggan
- Menggunakan data base / pengetahuan
8. KENAPA CRM GAGAL
Salah kaprah
Banyak
orang menganggap CRM itu sebuah hasil dari konsep teknologi ataupun aplikasi
teknologi informasi. Suatu survei menunjukkan bahwa lebih dari 70 % perusahaan
yang menerapkan CRM mengalami kegagalan. Hal ini berangkat dari kesalahpahaman
dalam melihat inisiatif CRM sebagai suatu teknologi. SEHARUSNYA CRM merupakan
suatu cara pandang baru dalam menjalankan Bisnis.
Kurangnya integrasi antara
proses marketing dengan analisa pelanggan
Perusahaan tidak sepenuhnya
beorientasi pada pelanggan
1.
Budaya
memerintah dan mengontrol, dimana hal ini tidak memungkinkan terjadinya suatu
usaha yang berorientasi kepada pelanggan, biasanya terlalu introspektif dan
birokratif.
2. Pengambilan
keputusan marketing yang terpusat. Pemasaran, promosi dan penjualan sebaiknya
berada di “fron line”.
3. Tidak
adanya keinginan untuk melakukan perubahan dibagian sales dan marketing.
Pentingnya CRM haruslah dapat diterima dan dimengerti oleh setiap orang dalam
perusahaan.
9. KUNCI KESUKSESAN CRM
Formulasi kesuksesan CRM
(people + proses) ^ teknologi atau
(orang + proses) pangkat teknologi.
Dimana :
-
SDM (people) adalah seluruh karyawan perusahaan di
semua level
-
Proses adalah bisnis proses di dalam perusahaan
untuk menjamin dan mengukur kepuasan pelanggan.
-
Teknologi adalah information and communication
technology sebagai faktor pemberdaya bagi SDM dan Proses.
Bila (SDM
+ Proses) belum dioptimalkan untuk menghadapi pelanggan maka penerapan
teknologi CRM akan sia sia.
Bila (SDM
+ Proses) telah terbiasa untuk memuaskan pelanggan maka teknologi akan
mempercepat kesuksesan CRM dan memberikan keuntungan lebih besar bagi
perusahaan.
Teknologi adalah salah satu faktor pendorong untuk suksesnya
inisiatif CRM. Faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam hal dimensi teknologi
ini adalah bahwa teknologi yang akan digunakan harus dapat diintegrasikan dengan infrastruktur yang sudah ada di perusahaan,
harus sesuai dengan prasarana yang didasarkan kebutuhan, dan juga harus melihat
visi arsitektur teknologi penunjang.
Dimensi lain yang sangat penting tetapi masih sering
diabaikan dalam sukses tidaknya penerapan inisiatif CRM adalah sumberdaya
manusia dan proses. Dalam
dimensi manusia, faktor kunci yang perlu diperhatikan adalah seperti :
-
Struktur Organisasi
-
Peran dan tanggungjawab
-
Budaya perusahaan
-
Prosedur
-
Program change management secara menyeluruh
5 point pendukung kesuksessan proyek CRM
1.
Deliver value first.
Pelanggan anda tidak peduli dengan masalah internal management perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan harus dapat
meyakinkan bahwa pengalaman yang diperoleh pelanggan dapat memotivasi mereka
untuk kembali lagi dan mereka dapat memberikan referensi ke orang lain.
2.
It's still about people.
Tanpa adanya executive leadership (people), employee buy-in (people), dan
keterikatan emosional dengan pelanggan (people), proyek CRM tidak akan
berhasil.
3.
Pick CRM partners, not vendors.
Cari perusahaan software dan jasa yang memiliki komitmen yang tinggi.
4.
Ready, fire, aim' doesn't work.
CRM itu kompleks. Oleh karena itu perencanaan yang efektif dan analisa proses
sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya pekerjaan ulang yang
membuang-buang waktu dan biaya. Instalasi aplikasi yang cepat bukan menjamin kesuksesan perusahaan dalam
jangka panjang.
5.
Treat channel partners like
customers. Untuk menghadapi kompetisi dengan
indirect sales channels, perusahaan dapat menginvestasikan aplikasi untuk
membantu partner melakukan bisnis dengan lebih efektif dan efisien.
5 Tips Utama untuk implementasi CRM
Ketika
CRM di suatu perusahaan tidak berjalan lancar, maka seringkali faktor
implementasinya yang dipermasalahkan. Berikut ini adalah beberapa tips dari para pakar di
industri masing-masing tentang implementasi CRM yang efektif :
1. Gunakan pendekatan secara bertahap.
Hampir setiap pakar menyarankan untuk menghindari
implementasi secara menyeluruh. Buatlah penyesuaian untuk setiap business case
secara bertahap. Hal ini juga menghindari terjadinya kegagalan implementasi
secara besar-besaran. Dan juga perlu diperhatikan opini dari masing-masing
divisi dalam suatu perusahaan. Mengingat adanya kemungkinan bahwa masing-masing
divisi tersebut membutuhkan solusi yang berbeda-beda.
2. Libatkan para pelanggan
Setiap CRM inisiatif sebaiknya memperhatikan kebutuhan pelanggan.
Atau mungkin perlu juga dilakukan proyek analisa pelanggan untuk mengukur
kepuasan pelanggan sehingga jika dapat juga dilakukan perbaikan. Mungkin pilot
program perlu dilakukan untuk melihat respon dari para users.
3. Tentukan timeframe yang realistik.
Untuk menghindari kekecewaan, tentukan timeframe
implementasi yang realistik. Siapkan waktu yang lebih lama untuk melakukan
pekerjaan teknikal dan menyatukan data pelanggan. Jika menggunakan data yang
sudah ada, hal yang sama diterapkan untuk membuat direct access.
4. Fokus kepada manusia
Perlu diperhatikan faktor manusia ketika
mengimplementasikan teknologi karena tools yang tidak mudah digunakan,
kemungkinan besar akan diacuhkan. Perusahaan perlu melakukan survey, fokus grup
dan test konsep untuk mendapatkan feed back dari pelanggan dan klien. People
dan proses sama pentingnya dengan teknologi.
5. Fleksibel dalam membuat arsitektur
Sangat penting dalam mengimplementasikan suatu aplikasi,
dibuat arsitektur yang modular dan fleksibel terhadap perubahan yang cepat.
Karena jika tidak, aplikasi tersebut dapat menjadi tidak berguna dalam jangka
waktu yang singkat.
Sumber : Hines M., Tips from
www.searchcrm.com
Faktor – faktor pendukung kesuksesan penerapan CRM
1.
Kebudayaan.
Para manager harus mengikuti perkembangan kebudayaan baru. Semakin tinggi
kedudukan seseorang, ia harus lebih cerdik dan memiliki keahlian lebih luas.
2.
Kecepatan. Suatu perusahaan perlu melakukan perubahan secepatnya. Akan tetapi
perencanaan dan pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan dalam waktu yg
cepat. Oleh karena itu diperlukan seorang pemimpin dengan inspirasi dan visi
yang cukup besar.
3.
Komunikasi. Komunikasi dengan pelanggan haruslah dilakukan secara
real time sesuai dengan status dan sejarah pelanggan tersebut.
4.
Prioritas. Hal ini haruslah disesuaikan dengan 'cost to serve' yang akan menentukan
service level sejalan dengan lifetime value dari pelanggan tersebut.
5.
Motivasi.
Promosi dan uang dapat dijadikan motivator bagi karyawan.
6.
Sumber
Daya. Kekuatan, sukses dan keuntungan suatu
perusahaan haruslah menjadi dasar dari perusahaan yang berorientasi kepada
pelanggan.
7.
Project
Overload. Implementasi CRM yang umum terjadi
biasanya terdiri dari proyek yang terpisah-pisah. Karena itu banyak karyawan
yang diterjunkan untuk membantu proyek tersebut, sehingga mereka mengalami
stress dan over work karena mereka harus melakukan dua pekerjaan sekaligus.
8.
Orang.
Perubahan dalam suatu perusahaan akan terjadi jika semua orang menginginkan hal
tersebut. Sikap 'wait and see' atau tidak dapat mengambil keputusan akan
memperlambat proses perubahan dan mempengaruhi komitmen tim.
9.
CEO.
Perubahan secara besar-besaran dalam suatu perusahaan haruslah dimengerti dan
mendapat dukungan dari para pemegang saham. CEO harus dapat meyakinkan bahwa
perusahaan akan memiliki pemegang saham yang setia dalam jangka panjang.
Perubahan manajemen yang baru akan membutuhkan pemimpin yang kuat dan
berpengaruh.
Di
antara faktor-faktor tersebut di atas, isu tentang CEO haruslah ditangani
dengan baik. Implementasi CRM tanpa adanya komitmen dari seorang pemimpin yang
handal pasti akan gagal, terutama jika inisiatif tersebut bukanlah datang dari
padanya.
Sumber :
Frazer.J., Robinson, "
CRM - The Critical Success Factors", April
2001, www.searchcrm.com
Implementasi CRM cukup komplek.
Karena
mencakup semua aspek bisnis, implementasi CRM menuntut perubahan corporate
cultur dan membutuhkan totalitas perubahan bisnis. Implementasi CRM menuntut
tingkat kerjasama dan komunikasi antar departemen yang sangat tinggi, sehingga
integrasi back-end dan front-end sistem informasi sangat menentukan kesuksesan
CRM.
CRM
membutuhkan tingkat kerjasama dan komunikasi antar departemen yang tinggi,
sehingga struktur Organisasi yang flat turut berperan dalam kesuksesan
implementasi CRM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar