Kesalahan dalam
memahami kesuksesan bahwa kesuksesan dapat dicapai dengan mendorong suatu
produk atau ide secara agresif berpengaruh buruk terhadap aktivitas menjual dan
mempengaruhi. Kesalapahaman ini mendorong timbulnya perilaku yang tidak tepat.
Contohnya, orang menjadi suka berbelit-belit, memaksakan kehendak
dan agresif, atau terlalu banyak bicara serta mudah mengiyakan sesuatu.
Aktivitas menjual dan mempengaruhi sangat tergantung pada bagaimana
seseorang mengupayakan prilaku yang tepat, yakni dengan menyeimbangkan antara
keterbukaan dan ketegasan dengan kehangatan dan kompetisi. Dan bila
dikombinasikan dengan produk atau merek yang bagus, hal ini dapat mendukung
upaya pembangunan loyalitas pelanggan.
Ide
Harley-Davidson mengatasi turbelensi di masa lalu dengan membangun
loyalitas pelanggan, yang kemudian menjadi salah satu asetnya yang abadi.
Harley-Davidson merupakan salah satu pabrikan motor di Amerika terkemuka.
Namun, pada tahun 1980-an penjualannya mengalami penurunan tajam akibat
persaingan ketat dengan motor buatan Jepang yang lebih terjangkau dan
berkualitas.
Pengetahuan akan kebutuhan pelanggan dan cara menarik emosi pelanggan telah
membantu Harley-Davidson dalam membangun kepercayaan dan ikatan dengan
pelanggan. Para manajer mereka bertemu dengan pelanggan secara rutin di
berbagai reli untuk mendemontrasikan model- model baru mereka.
Untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, dibuatlah iklan yang memperkuat
citra merek Harley-Davidson. Harley Owner’s Group (HOG) adalah klub ke
anggotaan untuk membangun loyalitas pelanggan, dimana dua per tiga pelanggan
selalu memperbaharui keanggotaan mereka. Secara signifikan
Harley-Davidson memastikan para pelanggannya mendapat manfaat atas nilai yang
mereka hargai .
Hasilnya, pelanggan mempercayai Harley-Davidson, dan kepercayaan ini
di manfaatkan untuk membangun ikatan yang lebih kuat dan keutungan yang semakin
tinggi dalam sebuah lingkaran kebajikan. Maka saat ini, Harley-Davidson
memiliki tingkat loyalitas pelanggan sebesar 90%.
Penerapan
- Berikan pengalaman yang konsisten (dan idealnya “bermerek”) pada pelanggan setiap kali mereka berurusan dengan bisnis Anda.
- Perjelas penawaran, nilai apa yang Anda tawarkan pada pelanggan.
- Berikan insentif pada pelanggan baru agar mereka kembali dan melakukan pembelian lagi.
- Berikan penghargaan kepada loyalitas pelanggan tetap.
- Miliki daya saing, apa yang kelihatannya baik bagi Anda belum tentu demikian menurut pesaing Anda.
- Buatlah pengalaman pelanggan semudah dan semenyenangkan mungkin.
- Yakinkan pelanggan dengan penawaran layanan dan produk yang dapat diandalkan.
- Kembangkan proses secara terus menerus berdasarkan masukan dari pelanggan.
- Tunjukan reliabilitas dengan bekerja sama dengan mitra dan berinvestasi pada sumber daya.
Sumber : dari buku 100 Ide Bisnis Terhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar