Beberapa waktu yang lalu, dalam acara buka puasa "ramadhan" di kantor, saya membacakan sebuah puisi.... ! Agar lebih syahdu dan khusyuk saya selingi dengan tiupan seruling .....
Saat itu tidak hanya saya yang meneteskan air mata, namun sebagian besar audien tertunduk ... mungkin sama yang dirasakan seperti yang saya rasakan saat membaca pusisi tersebut ...
|
Joko Baca Puisi - Andai Al-Quran bisa bicara |
Sebuah puisi karya Fathiyatul Huda mampu mengaduk-aduk perasaan oleh rasa bersalah atas kelalaian kita selama ini mengabaikan al-quran.
Bagi rekan-rekan yang belum pernah membacanya... berikut saya tampilkan puisi tersebut ....
Semoga bermanfaat buat kita semua...!!!
Puisi karya :
MT Fathiyatul Huda
Waktu engkau
masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudhu’
…. aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau
pegang, kau junjung dan kau pelajari…..
Aku engkau
baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai
engkaupun selalu menciumku mesra…….
Sekarang
engkau telah dewasa…
Nampaknya kau
sudah tak berminat lagi padaku…
Apakah aku
bacaan usang yang tinggal sejarah…
Menurutmu …..
barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau
menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali
hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai
perhiasan rumahmu
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar
engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti
hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan
dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, …… aku engkau
pendamkan.
Dulu…pagi-pagi…surah-surah
yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya
aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau…..
Sekarang…
pagi-pagi sambil minum kopi…engkau baca Koran pagi
atau nonton
berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku
karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang
datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau
campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan…
Waktu
berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (hanya sekedar Basmalah-pun engkau lupa)
Diperjalanan
engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada
kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang
perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu
kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca
sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku
melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang
kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam
tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton
pertandingan Liga Italia, Liga Inggris,
Musik atau Film
dan Sinetron laga
Di depan
komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar
membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun
cepat berlalu…
aku menjadi
semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin
dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau
membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu
dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar
lagi setiap membacaku…..
Apakah Koran,
TV, Radio, komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau
di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan
diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan
ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang
engkau begitu enteng membuang waktumu…
Setiap saat
berlalu… kuranglah
jatah umurmu…
Dan akhirnya
kubur senantiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa
kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila
malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila aku
engkau baca selalu dan engkau hayati…
Di kuburmu
nanti…. Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan
membantu engkau membela diri
Bukan koran
yang engkau baca yang akan membantumu dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah
“Qur’an” kitab sucimu
Yang
senantiasa setia menemani dan melindungimu
Peganglah aku lagi.... bacalah kembali aku setiap hari
Karena
ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal
dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang
disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau
lacimu…
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam
laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu
Sentuhilah aku kembali…
Baca dan pelajari lagi aku….
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Ciumilah aku lagi…
Seperti dulu….dulu sekali…
Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos…
Di surau kecil kampungmu yang damai Aku rindu
ciumanmu…
Jangan biarkan aku sendiri…. Dalam bisu dan
sepi….
Salam SmarLife
Joko Ristono